Home / Romansa / Tahanan Sang Alpha / Bab 4: Penemuan Tak Terduga

Share

Bab 4: Penemuan Tak Terduga

Author: Rafaella Dutra
last update Last Updated: 2025-05-31 15:30:31
"Hai, aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apakah kamu anggota Sang Pemberontak?" Violet mendengar suara pelan di belakangnya, jantungnya hampir saja berhenti berdetak.

Dia tertangkap basah saat memeriksa pintu keluar menuju kolam rumah itu. Bisakah dia kabur dari pintu itu?

Violet berbalik untuk melihat wanita muda yang berbicara dengannya. Dia sepertinya masih remaja, tidak lebih dari lima belas tahun.

Mengapa seorang gadis semuda itu berada di pesta yang penuh alkohol dan orang dewasa? Arden tidak akan pernah mengizinkan hal seperti itu di istananya, pasti.

"Oh, halo!" Violet berusaha terdengar sopan dan tenang, meski kakinya seperti mau copot. "Ah... bukan. Aku datang dengan seorang teman, tetapi sepertinya kami terpisah." Violet tersenyum ramah pada gadis itu.

"Itu sering terjadi kepadaku ketika pergi keluar dengan temanku. Dia selalu meninggalkanku sendirian untuk bersama pria yang baru saja dia temui. Konyol sekali!"

Violet mengangkat alisnya. Gadis itu tampak sangat ingin berbicara dengan seseorang.

"Kedengarannya dia sama sekali bukan teman yang baik. Mengapa dia meninggalkanmu sendirian untuk bersama seseorang yang baru dia temui?"

"Iya, betul kan?" gadis itu tersenyum, merasa senang akhirnya ada seseorang yang memperhatikannya.

Violet merasa kasihan kepadanya dan ingin memberikan beberapa nasihat, tetapi dia tidak punya cukup waktu lagi.

Dia harus menemukan Jack.

"Kamu cantik. Maksudku, benar-benar cantik. Kamu seperti seorang putri." Violet mendengarnya berkata, dan itu menarik perhatiannya.

Bukannya dia belum pernah mendengar pujian seperti itu sebelumnya, tetapi jarang mendengar seseorang memujinya cantik tanpa ada niat di belakangnya.

Setiap kali ada yang memujinya, sepertinya mereka melakukannya semata karena dia adalah putri Arden, pemimpin Kawanan Berlian.

Seolah-olah Violet akan memberikan sesuatu yang berharga hanya karena mereka menyanjungnya.

Bukan juga karena dia merasa jelek, tapi dia tidak pernah menganggap dirinya seperti itu, wanita cantik.

Dia memang menyukai mata hijau dan rambut emasnya, itu saja. Dia selalu merasa bibirnya terlalu tebal dan bintik-bintik kecil di pipi dan hidungnya terlihat mengganggu.

Tapi senang rasanya menerima pujian seperti itu.

"Terima kasih, kamu sangat baik." kata Violet dengan tulus. "Apakah kamu anggota Sang Pemberontak?" dia bertanya dengan rasa penasaran.

"Ya, aku sepupu Jack. Aku datang mengunjunginya pada hari ulang tahunnya, karena aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Aku tinggal di pedesaan bersama nenekku. Namaku Gaia."

Violet mulai merasa mual lagi.

Sangat aneh berbincang dengan gadis itu, sepupu dari pria yang akan dia bunuh.

Dia harus segera pergi dari tempat itu. Atau dia bisa menyerah sebelum misi ini dimulai.

"Kau tahu, Gaia? Senang bertemu denganmu. Tapi aku harus menemukan temanku. Kita tidak ingin ada masalah di pesta sepupumu ini, kan? Dia tidak bisa sendirian terlalu lama." Kata Violet sambil masuk kembali ke dalam rumah.

Gaia terlihat sedikit kecewa, tapi Violet tidak bisa membiarkan dirinya memikirkannya.

Di saat seperti itu, dia sangat iri pada Gwen. Violet hampir tidak bisa mengedepankan logika dari emosinya. Dia sangat emosional, sementara Gwen sangat rasional.

Dan Violet sangat menderita karenanya.

Itu sebabnya dia tidak mau menerima misi ini sejak awal. Bagaimana dia bisa membunuh seseorang?

Tetapi setelah mendengar hal-hal mengerikan yang dilakukan Jack, dia memutuskan untuk berkawan dengan serigala liar dalam dirinya dan menegakkan keadilan di dunia.

Dia tidak akan membiarkan pria yang suka memanfaatkan orang lain, mencuri dari orang miskin dan berbuat sesuka hatinya itu hidup di dunia yang sama dengannya.

Jadi misi ini adalah sesuatu yang harus dia lakukan. Tidak ada pilihan lain.

Belati yang dia bawa telah diberi mantra oleh penyihir dari Kawanan Berlian untuk bisa membunuh manusia serigala. Ini adalah senjata yang sangat berbahaya, jadi Violet harus berhati-hati agar belati itu tidak jatuh ke tangan orang yang salah.

Dia hanya harus memastikan belati itu ditusukkan ke jantung Jack.

Setelah beberapa menit yang panjang dan membosankan, Violet menyadari bahwa Jack tidak ada di sana. Setidaknya dia tidak ada di tengah keramaian.

Yang Violet ketahui dari percakapan yang didengarnya sebelumnya, Jack tidak suka pesta. Pesta ini diadakannya hanya untuk anggota kawanannya dan tamu-tamu lainnya.

Jadi mungkin dia berada di suatu tempat yang lebih tenang di rumah besar ini.

Violet masuk lebih dalam ke rumah tersebut, mencari tempat di mana Jack bisa bersembunyi. Jika Jack bukan seseorang yang menyukai pesta, dia mungkin akan berada di tempat yang tenang, jauh dari kebisingan.

Dia naik ke atas, melihat ke dalam beberapa kamar yang pintunya terbuka.

Violet tidak menemukan apa-apa, kecuali beberapa orang yang menjauh dari pesta untuk bercinta dengan kekasih mereka, atau semacamnya.

Violet tidak mau tahu.

Dia hampir menyerah ketika tiba-tiba merasakan sensasi aneh di dalam tubuhnya.

Sensasi yang sama sekali berbeda dari yang pernah dia rasakan sebelumnya.

Rasanya jantungnya seperti terbakar dan menekan dadanya. Mungkinkah serangan jantung?

Tapi dia tidak merasa sakit. Sebaliknya, sensasi yang dia rasakan hangat dan menyenangkan.

Dan kemudian, Violet tiba-tiba mengerti.

Saat dia kembali ke pesta, matanya tertuju pada seorang pria di tengah-tengah lingkaran kerumunan orang, berbicara dan tertawa ramah.

Pria itu membelakanginya, tapi Violet seakan sudah mengenalinya sejak lama.

Benarkah? Padahal dia tidak bisa melihat wajahnya.

Dalam sekejap, seakan pria itu bisa merasakan mata Violet yang mengamatinya dari belakang, dia menoleh ke arahnya.

Dan nafas Violet tercekat.

Pria itu sangat tampan. Sangat menakjubkan.

Rambutnya segelap malam, matanya tajam dan menghipnotis. Violet tidak bisa melihat apakah warna matanya hijau atau abu-abu, dia tidak peduli.

Proporsi tubuh pria itu sempurna, seperti dipahat langsung oleh Tuhan.

Violet tidak tahu berapa lama dia mematung di sana, hanya menatapnya. Tiba-tiba dia sadar, dan terbangun dari angan-angan kotornya.

Dia tidak butuh orang pintar untuk memberitahunya apa yang sudah dia ketahui.

Tidak salah lagi.

Ini adalah momen yang selalu dia coba hindari. Momen yang selalu dia takuti akhirnya datang juga.

Violet telah menemukan jodohnya.

Dan pria itu berjalan ke arahnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 40: Langkah Pertama

    Hari pesta akhirnya tiba.Violet hampir tidak bisa tidur di malam hari karena terlalu memikirkan rencananya.Apa yang akan dia katakan jika tertangkap di dalam ruang kerja Arden?Bagaimana jika dia gagal? Kapan lagi dia punya kesempatan seperti itu?Istana berada pada keadaan sibuk luar biasa dengan persiapan terakhir menuju pesta.Violet bangun dan pergi keluar untuk mencari udara segar.Cuacanya cukup bagus dan semua orang terlihat sangat bersemangat.Atmosfer itu selalu terjadi ketika Arden mengadakan pesta.Violet berpikir mungkin dialah satu-satunya yang tidak senang dengan hal itu."Hei, Vi!" sebuah suara lembut memanggilnya dari suatu tempat. "Di sini."Violet berbalik dan melihat Gwen datang ke arahnya.Tangannya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa dikenali Violet."Apa itu?""Gaun kita. Aku baru saja membelinya dari toko. Ayo, coba kau pakai," kata gadis itu sambil meraih tangan Violet dan menariknya ke atas.Violet menghabiskan sepanjang sore bers

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 39: Sebelum Pesta Dimulai

    Violet tidak tahu harus berkata apa.Sekarang, lebih dari sebelumnya, dia tidak pernah terpikir untuk menikah dengan Lance.Violet memiliki Jack dan dia tidak akan melepaskannya hanya untuk memenuhi salah satu keinginan Arden. Apalagi keinginan soal pernikahan."Lance, kurasa kita tidak akan pernah bisa bersama. Maksudku... Kau pada dasarnya adalah saudaraku. Kita dibesarkan bersama dan aku menganggapmu sama seperti aku menganggap Gwen," Violet mencoba menjelaskan tanpa terdengar kasar atau menyakiti perasaannya.Violet tidak tahu persis bagaimana perasaan Lance tentangnya. Tetapi Violet tahu dari cara Lance memperlakukannya.Tetapi untuk saat ini, yang ingin Violet katakan padanya hanyalah bagaimana rasanya menemukan jodohmu. Lance tidak pernah tahu seberapa menakjubkannya itu, karena sejauh yang Violet tahu, pasangannya bukan dari Kawanan Berlian.Atau mungkin jodoh Lance ada di kawanan ini, tapi Lance belum berhasil saja menemukannya. Bagaimanapun, Violet tidak bisa m

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 38: Lamaran yang Tak Terduga

    "Ya Tuhan! Violet!" wanita itu berlari dengan tangan terbuka untuk memeluk Violet.Reaksi Gwen hampir membuat Violet menangis. Gwen adalah satu-satunya yang benar-benar bisa membuat Violet merasa dicintai di dalam tembok itu.Violet sebenarnya tidak punya banyak teman, hanya mereka berdua, dan Lance.Tapi hubungannya dengan Lance canggung dan terkadang tidak nyaman, jadi hanya Gwen yang tersisa."Aku tidak percaya ketika mereka memberitahuku bahwa kau sudah kembali," kata Gwen sambil melepas pelukannya."Ya, sebenarnya aku baru saja pulang.""Aku bahkan tidak bisa membayangkan apa yang telah kau alami."Tapi Violet sedang tidak ingin mengatakan apa-apa.Jadi dia hanya mengangguk, mencoba berpura-pura lelah."Pergilah mandi dan istirahat sebentar," kata Arden di belakang mereka.Violet berbalik untuk menatapnya lagi, masih mencerna ketidakpeduliannya terhadap Violet sejak dia kembali.Violet menggelengkan kepalanya sebagai penegasan lagi."Mari kita mengadakan pe

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 37: Pulang ke Kawanan Berlian

    Violet melalui perjalanan panjang dengan kepala penuh pikiran dan keraguan.Apakah dia telah melakukan hal yang benar?Bagaimana reaksi Kawanan Berlian jika mereka melihat Violet kembali ke rumah? Apakah mereka akan senang?Ketika Violet akhirnya melihat dinding benteng istana Kawanan Berlian, jantungnya mulai berpacu dan berdebar kencang.Inilah dia, tidak ada jalan untuk kembali sekarang.Salah satu penjaga mengenalinya begitu Violet mendekati gerbang, dan segera membiarkannya masuk.Violet mengambil jalan ke istana, bertemu dengan beberapa kenalannya di jalan. Tapi dia sedang tidak ingin mengobrol.Begitu berada di dalam istana, Violet langsung pergi ke ruangan Arden. Sangat jarang untuk tidak menemukan pria itu di sana, jadi Violet tidak berpikir dua kali sebelum masuk.Violet tidak salah.Begitu Violet memasuki ruangan, dia melihat pria yang membesarkannya itu sedang merokok dengan ekspresi wajah yang sangat tenang dan damai.Ekspresi itu membuat Violet kesal,

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 36: Hari Terakhir

    Violet benar-benar marah pada Morgana ketika dia bertemu wanita itu untuk berlatih lagi.Rupanya, Jack telah berbicara dengannya dan menjelaskan bahwa dia tidak menyukai cara Morgana bertindak.Jack juga berbicara tentang tawaran Violet untuk kembali ke Kawanan Berlian dan menemukan bukti untuk menggulingkan Arden dari kekuasaannya.Tawaran itu tampaknya berdampak besar pada Morgana. Dia tidak mengira sesuatu yang begitu berani dan berbahaya bisa dilakukan oleh Violet.Sikapnya juga tampak sedikit membaik terhadap Violet ketika mereka bertemu di ruang kerjanya untuk berlatih, meskipun Morgana mengatakan beberapa kali kepada Jack bahwa mungkin alasan di balik itu semua adalah karena Violet mencari cara untuk melarikan diri.Bagi Morgana, tidak masalah baginya jika Violet pulang ke Kawanan Berlian.Dia berjanji pada Jack akan melakukan gencatan senjata dengan Violet, sehingga gadis itu dapat menemukan dan meningkatkan kekuatannya.Violet menjalani hari-hari yang diisi denga

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 35: Kau Tidak Boleh Pergi

    "Kau bercanda, kan?" Jack tampak tidak percaya. "Kau tidak mungkin serius!""Tidak, aku tidak pernah seserius ini seumur hidupku. Jika Arden orang jahat seperti yang kau katakan, pasti ada sesuatu untuk membuktikan kejahatannya. Aku akan menemukannya dan membawanya pulang kepadamu," Violet menjelaskan.Jack melepaskan Violet dari pelukannya dengan rasa tidak percaya."Kau hanya perlu membiarkanku pergi. Aku berjanji akan kembali," Violet melanjutkan. "Aku akan memberi tahu mereka bahwa aku berhasil melarikan diri dan aku akan mencari bukti yang bisa kau gunakan untuk menggulingkan kekuasaannya."Jack terdiam.Violet tahu itu adalah langkah yang terlalu berani dan bahwa Jack tidak akan setuju, tetapi dia akan meyakinkannya. Itulah satu-satunya kesempatan Violet berdamai dengannya.Jika Arden seburuk itu, Violet sadar dia harus melakukan sesuatu."Kau hanya perlu berjanji padaku bahwa kau tidak akan membunuh siapa pun. Kau hanya perlu menggulingkannya. Dengan bukti yang bag

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status