Share

Bab 17

Rina

Aku menuju ke meja makan. Aku tersenyum tatkala sudah kulihat menu favoritku terhidang di sana.

Hi hiii... Rupanya tadi Fika sudah memasakkan sebagaimana yang aku tulis pada pesan di ponsel Mas Ahmad.

Haduuuh, memang asik ya pulang-pulang capek begini rumah sudah bersih makanan sudah siap pula. Benar-benar tinggal bersantai ria.

Hitung-hitung tak rugi aku membiarkan adik maduku itu tetap di rumah ini, hitung-hitung aku tak perlu menyewa jasa art.

Hitung-hitung aku berterima kasih juga padanya, berkat adanya dia, aku bisa fokus mendalami semua pekerjaanku, tanpa harus terganggu dengan banyaknya pekerjaan rumah tangga yang kadang membuatku pusing tujuh keliling. Ditambah kalau malam-malam tak perlu repot-repot aku melayani Mas Ahmad, aku bisa tidur dengan lelap tanpa terganggu pria itu lagi.

Kudengar sejak tadi Vika mencerca Mas Ahmad dengan beragam pertanyaan, bahkan sedari Mas Ahmad belum sempat duduk. Ah, perempuan cengeng itu memang selalu cerewet. Aku tahu dia marah-mara
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status