Sore tiba. Pukul 15.30 Rayyan sudah pulang, Afikah masih berada di kamar belum turun sejak tadi. Fawwas juga sudah di mandikan. “Gimana, Kak. Makan siangnya? Enak ‘kan?”“Bunda kok tau! Enak dong restoran baru, rekomendasi dari Syahla,” jawabnya.“Restoran? Syahla? Maksud bunda kamu bukannya tadi makan siang bersama Afikah dan Fawwas. Afikah masak makanan kesukaan kakak dan membawanya ke sana, terus sekarang mana Afikah?” tanya Amirah heran. “Maksud bunda tadi Afikah dan Fawwas ke rumah sakit bawain kakak makan siang?” tanyanya.“Iya, tunggu! Apa kamu tidak bertemu Afikah karena kamu sedang pergi makan siang dengan Syahla?” tanya Amirah dengan nada sedikit tinggi, ia kecewa. Ia sudah berusaha membujuk Afikah malah Rayyan menghancurkannya. “Iya, Bun. Kakak makan siang bersama Syahla.” Amirah langsung lemas. Tanpa menghiraukan Amirah lagi Rayyan langsung berlari ke kamarnya. Ia langsung menemui Afikah yang berada di balkon bersama Fawwas.“Sayang, maaf, aku tidak tau kalau kamu
"Sayang, aku mohon bicaralah. Jangan diamkan aku, lebih baik aku kamu pukul atau kamu tampar, jika perlu bunuh saja aku, aku rela yang penting kamu memaafkan aku dan mau berbicara padaku," ucapnya terisak sambil memegang tangan Afikah dan menggenggamnya."Aku bukan psiokpat, yang tega membunuh suamiku sendiri," ucap Afikah mencoba melepas genggaman itu.Rayyan masih tidak mau melepas genggaman tangannya. Amirah melihat Afikah tidak nyaman dengan semua itu. "Kak, jangan begitu, lepasin tangan Afikah, kakak bisa nyakitin Afikah," ucap Amirah.Rayyan melepasnya. "Aku mohon maafkan aku! Bagaimana caraku agar kamu mau memaafkan aku?" tanyanya."Lepaskan aku, biarkan aku dan Fawwas pergi menjauh dari hidupmu," lirih Afikah.Deg ....Semua yang ada di ruangan itu tercenung dengan permintaan Afikah."Jangan, Nak. Jangan seperti itu. Kami semua menyayangimu. Rayyan juga sangat mencintaimu," ucap Vika yang langsung ikut mendekat.Afikah hanya menunduk. Ia menumpahkan air matanya."Baiklah kal
"Sayang, aku mohon bicaralah. Jangan diamkan aku, lebih baik aku kamu pukul atau kamu tampar, jika perlu bunuh saja aku, aku rela yang penting kamu memaafkan aku dan mau berbicara padaku," ucapnya terisak sambil memegang tangan Afikah dan menggenggamnya."Aku bukan psiokpat, yang tega membunuh suamiku sendiri," ucap Afikah mencoba melepas genggaman itu.Rayyan masih tidak mau melepas genggaman tangannya. Amirah melihat Afikah tidak nyaman dengan semua itu. "Kak, jangan begitu, lepasin tangan Afikah, kakak bisa nyakitin Afikah," ucap Amirah.Rayyan melepasnya. "Aku mohon maafkan aku! Bagaimana caraku agar kamu mau memaafkan aku?" tanyanya."Lepaskan aku, biarkan aku dan Fawwas pergi menjauh dari hidupmu," lirih Afikah.Deg ....Semua yang ada di ruangan itu tercenung dengan permintaan Afikah."Jangan, Nak. Jangan seperti itu. Kami semua menyayangimu. Rayyan juga sangat mencintaimu," ucap Vika yang langsung ikut mendekat.Afikah hanya menunduk. Ia menumpahkan air matanya."Baiklah kala
**Cinta terbaik adalah jenis yang membangkitkan jiwa dan membuat kita meraih lebih banyak, yang menanam api di hati kita dan membawa kedamaian dalam pikiran kita.**Satu minggu berlalu setelah kembalinya Afikah dan Fawwas ke rumah keluarga Adinata. Bahkan tiga hari yang lalu Vika dan Devan mengadakan pengajian besar-besaran beserta upacara aqiqoh Fawwas. Keluarga besar mereka turut hadir, baik keluarga Adinata, Alfatikh dan abah dan ummi keluarga dari Amirah. Tidak lupa juga bu Rani dan adik-adik panti tempat Afikah dibesarkan.Untuk masalah Anin, sudah mereka serahkan pada kepolisian dan pengacara keluarga, mereka juga diam-diam dikelilingi orang-orang kepercayaan keluarga Adinata dan Alfatikh yang siap melindungi mereka. Afikah sangat bahagia medapatkan keluarga yang sangat menyayanginya. Bahkan setiap malam Rayyan tak henti-hentinya meminta maaf padanya, padahal Afikah sudah berulang kali bilang memaafkannya, Rayyan sangat takut bila melakukan kesalahan yang tidak disengaja pad
Ketika seorang suami dan istri saling berpandangan dengan penuh cinta, Allah melihat mereka dengan belas kasih. (HR. Bukhari)Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Akhirnya mereka sampai.Saat ini mereka berempat sampai di labuhan Bajo. Labuhan Bajo merupakan dermaga awal menuju Pulau Komodo dan pulau-pulau di sekitarnya.Mereka segera menuju ke resort yang sudah disiapkan sebelumnya oleh unclenya, Amran, untuk mereka tempati selama di pulau ini. Bahkan Amran tidak tanggung-tanggung menyewakan mereka resort terbaik dan mahal untuk mereka tempati. Ya, saat ini mereka berada di Another hidden paredise in Labuan Bajo, yang berada di kedamaian sudut pulau Flores. Resort ini menawarkan semua keindahan alam mulai dari perbukitan yang eksotis, laut biru yang cantik berpasir putih. Sangat cocok untuk pasangan bulan madu seperti Rayyan dan Afikah.Rayyan segera menggandeng tangan Afikah untuk segera masuk kamar mereka, setelah pramuniaga menunjukkan kamar me
Cinta yang berasal dari hati yang tulus akan menghasilkan cinta yang tulus pula. Karena hanya hati yang memiliki keikhlasan yang bisa memberikan ketulusan pada orang yang mereka cintai. Dan yang perlu diketahui cintailah apa yang kamu miliki, dan milikilah apa yang kamu cintai. Karena hal itu ‘lah yang akan membuatmu bahagia.**Saat ini mereka berempat sedang dalam penerbangan menuju kepulauan Riau. Tujuan kedua mereka yaitu pulau Bintan. Salah satu pulau utama di kepulauan Riau. Di sana mereka di suguhi pemandangan indah pulau itu.Afikah dan Renata terlihat sangat senang sekali. Sejak mereka turun dari pesawat tadi senyum mereka mengembang di wajah keduanya. Rayyan yang saat ini menggendong Fawwas melihat mereka bahagia Rayyan juga ikut bahagia.Lagi-lagi Amran memberikan fasilitas terbaik pada mereka. Resort mewah yang dipilihkan Amran sangat lengkap fasilitasnya.Rayyan sangat bahagia. Unclenya itu selalu baik dan menyayanginya. Selalu memberikan fasilitas terbaik untuknya.
Setelah pelayan itu pergi Renata segera mengambilkan makanan untuk Afikah, ia ingin menyuapi kakak iparnya itu. Namun hal itu langsung ditolak secara halus oleh Afikah, karena Afikah tau gadis itu juga lapar.“Kamu makan dulu ya, nanti biar kakak makan sendiri, Dek!” tolak Afikah lembut.“Nggak apa, Kak. Biar aku suapin ya,” bujuk Renata. “Katanya tadi lapar! Buruan makan nggih! Biar Afikah kakak yang nyuapin,” ujar Rayyan. “Kakak mau nyuapin Kak Afikah? Ya sudah ini ... Suapin dengan lembut ya!” ucapnya sambil memberikan piring berisi makanan pada Rayyan.Rayyan menerima piring itu, Afikah berusaha mengambil piring berisi makanan itu tapi Rayyan tetap kekeh ingin menyuapi sang istri.“Mas, aku makan sendiri saja ya!” ucapnya. “Biar aku yang nyuapin kamu, nggak boleh membantah, tinggal kunyah dan habisin makanannya!” ucapnya tak mau dibantah.Afikah pun menurut saja. Setelah habis makanannya Rayyan memberikan obat pada Afikah. “Makasih, Mas,” ucapnya. “Untuk ...?” godanya
Cinta adalah ketika kebahagiaan orang yang kamu cintai lebih penting dari kebahagiaanmu.(Rayyan-Afikah ~Takdir Cinta)Saat ini mereka berempat sudah sampai di bandara Soekarno Hatta. Pak Wahyu supir keluarga mereka sudah menunggu sejak tadi.Rayyan menggendong baby Fawwas sambil menyeret kopernya, begitu juga Afikah dan Renata menyeret koper mereka masing-masing.“Biar Fawwas aku yang gendong, Mas,” pinta Afikah.“Mas aja ya, Sayang,” tolak Rayyan.“Mas ‘kan capek, sejak di pesawat sudah jagain Fawwas yang gak mau bobok,” ucap Afikah. Ia hanya gak mau Rayyan capek saja.“Gak apa, Sayang. Sudah kewajiban Mas untuk jagain kalian, Mas juga seneng main sama Fawwas dan dengar celotehnya dengan bahasa bayinya.”“Kok kalian berdua rebutan Fawwas sih, kasihan tau Pak Wahyunya sudah nunggu kita sejak tadi,” ucap Renata sewot. Gadis itu sudah capek, ingin rasanya tidur di ranjang kesayangannya. Ia sudah kangen banget sama kamarnya.“Iya-Iya dasar bawel,” ucap Rayyan. Afikah hanya tersenyum. A