Share

Bab 5

Author: Patin
Sore itu, Anna langsung menghubungi Pengacara Noel.

"Setelah menandatangani surat cerai, nggak ada yang perlu dilakukan lagi. Tapi, ada tahap mediasi selama 30 hari. Dalam periode itu, kalau salah satu pihak menolak untuk bercerai, akan dilakukan negosiasi ulang."

Anna sudah mengetahui peraturan perceraian.

Setelah kembali ke vila Rio, dia langsung berkemas.

Dia memutuskan untuk merahasiakan hal ini dari Rio.

Setelah tinggal di vila ini selama lima tahun, dia meninggalkan jejak di setiap sudut rumah.

Namun, ketika Anna mengemasi barang, dia baru menyadari bahwa barangnya sangat sedikit.

Hal ini membuatnya manyadari bahwa Rio menikahinya dengan terpaksa.

Kalau tidak, pernikahan yang sudah berjalan lima tahun ini tidak akan dipenuhi dengan penyesalan dan ketidakbahagiaan.

Ketika Rio pulang, Anna sedang memasukkan handuk ke dalam kopernya sambil tersenyum masam.

Rio mengerutkan keningnya sambil bertanya, "Anna, kamu sedang berkemas? Kamu mau pergi ke mana?"

Hari ini, Anna tidak menyangka Rio akan pulang secepat ini.

Namun, dia tetap tenang dan melanjutkan aktivitasnya.

"Nggak ke mana-mana. Hanya saja, sebagian pakaianku sudah lusuh dan tua, mau kusumbangkan."

"Sumbangkan? Kenapa?"

Anna tersenyum dan mengangkat kepalanya. "Bukannya aku sudah pernah memberitahumu? Sejak kecil, aku ...."

Sebelum dia selesai berbicara, Rio sudah menyelanya.

Karena ponsel Rio berdering, perhatiannya pun teralihkan dan dia tidak sempat memikirkan hal ini.

Saat Rio mengangkat telepon, Anna melihat nomor penelepon dan nama yang tertera di layar, [Kucing Kecil].

Nama panggilan unik yang menggemaskan dan mesra.

Berbeda dengannya, Rio hanya menamai kontaknya dengan nama lengkapnya.

"Aku sudah pulang, tunggu aku di rumah. Aku akan segera datang."

Setelah berkata demikian, Rio mengakhiri panggilan sambil tersenyum.

Ketika mengangkat kepalanya, dia baru menyadari bahwa Anna mendengar seluruh perbincangan mereka.

"Sella mencarimu?" tanya Anna.

Rio menjelaskan dengan gugup, "Anna, jangan salah paham. Rumah Sella mati lampu lagi, nggak aman kalau seorang gadis sendirian di rumah. Dia takut gelap, jadi aku ...."

Anna langsung menyela penjelasan Rio.

Dia tersenyum sambil mengatakan bahwa dia dapat memahami keadaan Sella.

Namun, reaksinya ini justru membuat Rio gelisah.

Perubahan sikap Anna membuatnya kebingungan.

Seperti selembar kertas yang dapat dirobek dengan mudah.

Namun, Rio tidak dapat menyentuh kertas itu dan tidak dapat menemukan jawabannya.

Rio melihat koper yang sudah dikemas oleh Anna, lalu melihat sekeliling. Seluruh rumah tampak seperti sebelumnya, tidak ada perubahan.

Pakaian sehari-hari sudah disetrika dan ditata dengan rapi.

Bahkan setiap setelan jas sudah dipadukan dengan dasi yang cocok.

Rio tidak dapat menemukan letak keanehannya, jadi dia mengira bahwa belakangan ini dia terlalu sibuk dan berprasangka buruk pada Anna.

"Oh, ya, Anna. Tadi, kamu mau bilang apa? Bagaimana kalau kita pergi ke rumah Sella bersama?"

Anna terdiam untuk cukup lama.

Tadi, dia ingin memberi tahu Rio bahwa dia dibesarkan di panti asuhan.

Beberapa tahun ini, dia sesekali akan pergi ke panti asuhan untuk mengunjungi kepala panti dan anak-anak.

Namun, setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini tidak perlu diungkapkan.

Mengenai Rio mengajaknya pergi ke rumah Sella bersama, Anna pun menolak.

Dia menepuk koper yang baru saja dikemas.

"Aku nggak ikut, aku masih harus mencari tempat untuk menyumbangkan semua pakaian ini."

Alasan ini berhasil menumpas kecurigaan Rio.

Namun kali ini, Rio tidak pergi begitu saja.

"Kalau begitu, aku akan menemanimu. Aku bisa mengendarai mobil, lebih praktis."

Dia menatap Anna, seolah-olah mencoba untuk membaca isi hatinya.

Namun kali ini, Anna hanya menundukkan kepala dan tidak menolak.

Dia sangat memahami Rio.

Dia mengetahui bahwa Rio merasa ada yang aneh.

Hanya tersisa 30 hari, dia tidak ingin usahanya terbuang sia-sia.

Keduanya masuk ke mobil.

Ketika Anna memikirkan cara untuk menyingkirkan Rio, sebuah pesan dari Sella berhasil membuatnya pergi.

Rio menatap Anna dengan rasa bersalah.

"Anna, maaf. Kali ini, aku nggak bisa menemanimu pergi menyumbangkan pakaian. Ada urusan pekerjaan yang harus kutangani."

Anna tersenyum dan mengangguk setuju.

Selama ini, Rio mengira dia menyembunyikan segalanya dengan baik.

Saat hendak keluar dari mobil, Anna tiba-tiba bertanya pada Rio, "Kalau enam tahun lalu aku nggak menyelamatkan Bibi Sinta, kamu nggak akan menikah denganku, 'kan?"

Rio tidak tertarik dengan pertanyaan ini.

Saat ini, seluruh perhatiannya tertuju pada Sella, dia bahkan berharap bisa segera tiba di sisi Sella.

"Nggak, kok. Kita menikah karena aku mencintaimu."

"Sesederhana itu?"

"Tentu saja!"

Anna tiba-tiba tersenyum.

Anna tetap memutuskan untuk merelakan Rio yang sudah berpindah hati.

Merelakan pria yang bahkan tidak ingin menghabiskan waktu untuk berbicara dengannya.

Hingga mobil Rio menghilang dari pandangan Anna, air mata mengalir dari sudut matanya. Dia berkata dengan pelan, "Dasar penipu."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 27

    Dalam beberapa hari berikutnya, Rio menjelajahi seluruh kota.Dia juga tahu bahwa Anna tinggal di panti asuhan.Dia menyumbangkan banyak barang untuk panti asuhan.Dia bahkan berjanji akan membiayai anak-anak yatim piatu itu hingga dewasa.Dia dikenal sebagai orang baik di kota kecil dan memiliki reputasi yang baik.Namun, hanya Anna yang tidak mengakuinya.Hari ini, di halaman panti asuhan, Kenny menyiapkan pengakuan cinta yang megah untuk Anna.Semua anak-anak di panti asuhan berperan sebagai pendukungnya.Di tengah suara tawa dan sorak sorai, Kenny memberikan bunga kamelia dan cincin pada Anna."Kak Anna, aku menyukaimu, aku ingin menikahimu sejak kecil. Aku tahu kamu pernah disakiti dan memiliki pandangan buruk terhadap pernikahan, tapi aku berharap kamu memberiku kesempatan untuk merawatmu seumur hidup.""Aku nggak akan menyakitimu, apalagi membuatmu menangis!"Rio yang baru tiba di panti asuhan menyaksikan momen ini.Dia berdiri di sudut, tangan dan kakinya terasa dingin, dia tid

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 26

    Bulan November, cuaca di kota kecil terasa makin dingin.Angin sepoi-sepoi yang bertiup disertai dengan hawa dingin.Setelah bercerai, Anna sudah pulang lebih dari sebulan.Dalam satu bulan ini, dia merenovasi panti asuhan yang sudah tua itu.Selama beberapa waktu ini, Kenny terus mengikutinya.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan memberikan Anna kesempatan untuk pergi secara diam-diam.Saat ini, Rio mengandalkan petunjuk yang tersisa untuk menemukan kota kecil ini.Selama lebih dari sebulan, dia berusaha untuk mencari Anna di seluruh kota.Dia menemui semua orang yang mungkin mengetahui keberadaan Anna.Dia menunggu di depan kontrakan Anna selama berhari-hari, tetapi tidak menemukan jejak Anna.Akhirnya, dengan nomor telepon Anna dan nomor penerbangan yang ditumpangi Anna sebelumnya, dia menemukan kota kecil ini.Rio menemukan kedai roti kesukaan Anna, lalu menunjukkan foto Anna."Halo, Bu, apa kamu mengenal orang ini?"Suaranya agak berat dan serak.Pemilik kedai itu memandang foto A

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 25

    Saat ini, Sella muncul di sekitar dengan canggung.Dia menatap Anna dengan rasa bersalah."Maaf, Kak Anna. Sebelumnya, aku nggak tahu hubunganmu dengan Pak Rio.""Tapi, jangan khawatir. Meskipun sebelumnya aku agak mesra dengan Pak Rio, kami nggak melakukan hal di luar batas."Sudut bibir Anna terangkat, dia tersenyum tipis.Saat melihat Sella meminta maaf dengan tulus, dia agak tidak berdaya.Seolah-olah dia memojokkan Sella dan memaksa Sella untuk meminta maaf.Namun, dia hanya ingin segera bercerai.Lagi pula, Sella tidak sepenuhnya bersalah atas kejadian sebelumnya.Bisa dibilang, dia juga adalah korban.Namun, ekspresi Anna berubah, dia segera menemukan solusi."Sella, aku nggak menyalahkanmu atas kejadian sebelumnya, aku dan Rio juga merahasiakan hubungan kami.""Tapi, seperti yang kamu lihat sekarang, kami sudah bercerai.""Berusahalah lebih keras untuk mengambil posisi Nyonya Ansari."Tak disangka, Sella melambaikan tangannya dengan takut, dia sadar diri."Nggak, aku nggak bera

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 24

    Kali ini, agar Rio tidak bisa mengulur waktu lagi, Anna langsung masuk ke mobilnya.Dalam perjalanan menuju Kantor Catatan Sipil, mereka sama sekali tidak berbicara.Rio menghabiskan waktu satu setengah jam untuk menempuh perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu setengah jam.Anna terus memeriksa ponselnya untuk memperkirakan waktu.Begitu turun dari mobil, dia langsung menarik mantel Rio dan bergegas ke lobi Kantor Catatan Sipil.Melihat Rio begitu enggan, Anna teringat bahwa dia juga begitu bersemangat di hari pernikahan mereka.Mungkin Rio tidak terlalu ingin menikah. Hari ini, Rio juga terus mengulur waktu.Memikirkan hal ini, hati Anna yang gelisah menjadi lebih tenang.Hanya sedikit orang yang datang untuk mengurus perceraian.Melihat satu per satu pasangan mengambil akta cerai, Rio tiba-tiba merasa lebih lega.Mengingat semua kesalahan yang telah dia perbuat pada Anna di masa lalu, Rio menyadari bahwa bercerai mungkin adalah awal yang baik.Dengan begitu, mereka bisa m

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 23

    Tidak lama setelah Anna keluar dari perusahaan, Kenny menyusul."Kak Anna, tunggu aku. Kenapa kamu berjalan begitu cepat?"Pemuda yang sebelumnya terus menyudutkan Rio, kini kembali memancarkan keceriaan dan ketampanannya.Dia berlari menghampiri Anna, lalu menatap Anna dengan tatapan memelas."Kak Anna, kamu nggak boleh meninggalkanku lagi."Suaranya manja dan lembut, seperti anjing yang dipelihara oleh Anna di panti asuhan.Anna menghela napas dalam hati.Sebenarnya, dia mengetahui bahwa Kenny memiliki niat lain padanya.Justru karena itu, dia tidak boleh menunda kebahagiaan Kenny.Kenny adalah mahasiswa pascasarjana dari universitas bergengsi, sedangkan dia putus sekolah demi bekerja.Terlebih lagi, dia enam tahun lebih tua dari Kenny.Dia merasa Kenny pantas mendapatkan gadis yang lebih baik.Oleh karena itu, enam tahun lalu dia meninggalkan kota kecil, datang ke kota ini dan bertemu dengan Rio.Namun, Anna tidak menyangka enam tahun kemudian, Kenny masih begitu menyukainya."Tadi,

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 22

    Rio sangat emosional.Pemuda yang ceria dan energik ini membuatnya merasa terancam.Kenny terkekeh, senyumannya dibaluti dengan sedikit aura dingin. Dia mengeluarkan lisensi pengacaranya."Aku adalah pengacara hukum keluarga yang dipekerjakan Anna. Mulai sekarang, aku akan menangani urusan perceraian Anna!"Ekspresi Rio berubah muram.Mendengar Kenny terus memanggil nama Anna, dia sungguh ingin membungkam mulut Kenny.Jadi, dia menatap Anna."Anna, bukannya Pak Noel yang mengurus perceraian kita? Bocah tengik ini nggak tahu apa-apa tentang hubungan kita, dia nggak pantas menangani masalah kita ....""Nggak tahu apa-apa?"Kenny mendengus dingin, entah kenapa matanya memerah.Dia menatap Rio dengan ganas, suaranya dipenuhi dengan nada sinis."Aku dan Anna tumbuh besar bersama. Selama lebih dari dua puluh tahun, aku mengingat segala sesuatu tentangnya, nggak berani melupakan satu hal pun.""Dia membelikan banyak hadiah untuk anak-anak dengan gaji pertamanya, dia hidup hemat agar bisa mena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status