Share

Bab 4

Author: Patin
Keesokan paginya, mereka bergiliran meninggalkan vila.

Begitu Anna tiba di lantai bawah kantor, dia melihat Rio dan Sella keluar dari mobil.

Rio selalu memperjelas hubungannya dengan Anna, tetapi dia tidak pernah menyembunyikan kedekatannya dengan Sella.

Menurut dia, hubungan mereka jujur, terbuka, tidak tercela dan tidak perlu disembunyikan.

Sedangkan hubungannya dengan Anna bagaikan hubungan rahasia yang tidak boleh dipublikasikan.

Melihat Anna, Sella berlari menghampirinya dan memberikan sekantong pangsit padanya.

"Kak Anna, kebetulan sekali. Ini pangsit yang kubelikan untukmu, anggaplah sebagai ucapan terima kasih karena kamu sudah menyukai unggahanku semalam."

Rio berjalan di belakang Sella. Mendengar ucapan ini, dia pun heran.

"Menyukai unggahan apaan?"

Sella membuka ponselnya untuk menunjukkan unggahan Instagram Story-nya semalam.

Pupil Rio menyusut.

Sepertinya dia teringat akan kebohongannya semalam, dia menatap Anna dengan gugup.

Namun, ketika melihat Anna menerima pangsit yang diberikan Sella dengan tenang, dia pun menghela napas lega.

Rio menghibur dirinya sendiri.

Mungkin Anna tidak mengaitkan kedua kejadian itu.

Anna menerima pangsit itu, lalu mengucapkan terima kasih dan masuk ke lift.

Melihat Anna pergi, Rio mengerutkan kening.

Dia merasa ada yang aneh dengan Anna hari ini, tetapi dia tidak dapat menemukan di mana letak keanehan itu.

Sesampainya di kantor, Rio langsung menemui staf keuangan untuk menanyakan tentang kondisi pekerjaan Anna belakangan ini.

"Semalam, aku melihat Bu Anna pergi ke Firma Hukum Wangsa. Mungkin ada sedikit urusan pribadi, butuh bantuan pengacara."

Perkataan ini menarik perhatian Rio.

Dia dan Anna adalah suami istri, tentu saja dia tahu kalau Anna membutuhkan pengacara.

Muncul kecurigaan di hati Rio.

Dia teringat pada alamat yang dikirimkan Anna semalam, kebetulan berada di dekat firma hukum.

Dia hendak memanggil Anna untuk menanyakan hal ini.

Tak disangka, Anna kebetulan mengetuk pintu kantor.

"Pak Rio, ini daftar gaji karyawan bulan lalu, perlu ditandatangani."

Anna mengeluarkan map hitam dari ransel, lalu menyerahkannya pada Rio.

Anna menandai setiap halaman yang perlu ditandatangani.

"Pak Rio, beberapa halaman ini perlu ditandatangani."

"Aku tahu, kuperiksa dulu."

Anna kebingungan dengan situasi ini.

Biasanya, Rio tidak terlalu teliti. Namun, kali ini dia memeriksa dokumen-dokumen itu dengan teliti.

"Kudengar semalam kamu pergi ke firma hukum?"

Pertanyaan Rio membuat jantung Anna berdebar kencang.

Kalau Rio mengetahui tentang surat cerai ini, apa Rio akan menandatanganinya?

Anna tidak berani bertaruh.

Sekarang, dia hanya ingin segera berpisah dengan Rio.

"Kamu tahu perusahaan akan menandatangani proyek besar, aku meminta pengacara memeriksa isi kontrak itu."

Sikap tenang Anna menumpas kecurigaan di hati Rio.

Ketika dia melihat halaman terakhir yang perlu ditandatangani, dia langsung mengerutkan kening.

"Kontrak apa ini? Kenapa cuma ada halaman terakhir?"

Tidak terkandung banyak informasi di halaman itu, hanya tertulis keterangan kontrak rangkap tiga dan sejenisnya.

Namun, Anna sudah mempersiapkan diri.

Ekspresinya tidak berubah, dia menjawab dengan tenang, "Pagi ini, aku baru menemukan kesalahan dalam kontrak ini dan sedang direvisi. Tanda tangan dulu, kontrak ini sangat mendesak."

Rio mengangkat kepalanya untuk menatap Anna.

Dia yakin Anna tidak akan membohonginya, tetapi dia merasa ada yang aneh.

Melihat Rio ragu-ragu, Anna yang semula tenang pun kembali gugup.

Meskipun isi kontrak ini terbatas, kalau diperhatikan dengan saksama, akan terlihat kata-kata "surat perceraian dari firma hukum" di bagian kiri atas.

"Rio, sepertinya Sella jatuh di luar."

Anna memanfaatkan Sella untuk mengalihkan perhatian Rio.

Saat ini, terdengar suara benturan dari luar yang mengacaukan pikiran Rio.

Rio pun tidak memeriksa kontrak itu dan langsung menandatanganinya.

Anna menghela napas lega dan pergi dengan puas.

Sebelum pergi, dia melihat Rio memeriksa tubuh Sella dengan saksama.

Jelas-jelas, hanya tumpah air, tetapi seolah-olah ada yang menyakiti barang kesayangannya.

Kali ini, Anna sangat tenang.

Saat dia memutuskan untuk bercerai, dia sudah menuntaskan perasaannya pada Rio.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 27

    Dalam beberapa hari berikutnya, Rio menjelajahi seluruh kota.Dia juga tahu bahwa Anna tinggal di panti asuhan.Dia menyumbangkan banyak barang untuk panti asuhan.Dia bahkan berjanji akan membiayai anak-anak yatim piatu itu hingga dewasa.Dia dikenal sebagai orang baik di kota kecil dan memiliki reputasi yang baik.Namun, hanya Anna yang tidak mengakuinya.Hari ini, di halaman panti asuhan, Kenny menyiapkan pengakuan cinta yang megah untuk Anna.Semua anak-anak di panti asuhan berperan sebagai pendukungnya.Di tengah suara tawa dan sorak sorai, Kenny memberikan bunga kamelia dan cincin pada Anna."Kak Anna, aku menyukaimu, aku ingin menikahimu sejak kecil. Aku tahu kamu pernah disakiti dan memiliki pandangan buruk terhadap pernikahan, tapi aku berharap kamu memberiku kesempatan untuk merawatmu seumur hidup.""Aku nggak akan menyakitimu, apalagi membuatmu menangis!"Rio yang baru tiba di panti asuhan menyaksikan momen ini.Dia berdiri di sudut, tangan dan kakinya terasa dingin, dia tid

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 26

    Bulan November, cuaca di kota kecil terasa makin dingin.Angin sepoi-sepoi yang bertiup disertai dengan hawa dingin.Setelah bercerai, Anna sudah pulang lebih dari sebulan.Dalam satu bulan ini, dia merenovasi panti asuhan yang sudah tua itu.Selama beberapa waktu ini, Kenny terus mengikutinya.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan memberikan Anna kesempatan untuk pergi secara diam-diam.Saat ini, Rio mengandalkan petunjuk yang tersisa untuk menemukan kota kecil ini.Selama lebih dari sebulan, dia berusaha untuk mencari Anna di seluruh kota.Dia menemui semua orang yang mungkin mengetahui keberadaan Anna.Dia menunggu di depan kontrakan Anna selama berhari-hari, tetapi tidak menemukan jejak Anna.Akhirnya, dengan nomor telepon Anna dan nomor penerbangan yang ditumpangi Anna sebelumnya, dia menemukan kota kecil ini.Rio menemukan kedai roti kesukaan Anna, lalu menunjukkan foto Anna."Halo, Bu, apa kamu mengenal orang ini?"Suaranya agak berat dan serak.Pemilik kedai itu memandang foto A

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 25

    Saat ini, Sella muncul di sekitar dengan canggung.Dia menatap Anna dengan rasa bersalah."Maaf, Kak Anna. Sebelumnya, aku nggak tahu hubunganmu dengan Pak Rio.""Tapi, jangan khawatir. Meskipun sebelumnya aku agak mesra dengan Pak Rio, kami nggak melakukan hal di luar batas."Sudut bibir Anna terangkat, dia tersenyum tipis.Saat melihat Sella meminta maaf dengan tulus, dia agak tidak berdaya.Seolah-olah dia memojokkan Sella dan memaksa Sella untuk meminta maaf.Namun, dia hanya ingin segera bercerai.Lagi pula, Sella tidak sepenuhnya bersalah atas kejadian sebelumnya.Bisa dibilang, dia juga adalah korban.Namun, ekspresi Anna berubah, dia segera menemukan solusi."Sella, aku nggak menyalahkanmu atas kejadian sebelumnya, aku dan Rio juga merahasiakan hubungan kami.""Tapi, seperti yang kamu lihat sekarang, kami sudah bercerai.""Berusahalah lebih keras untuk mengambil posisi Nyonya Ansari."Tak disangka, Sella melambaikan tangannya dengan takut, dia sadar diri."Nggak, aku nggak bera

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 24

    Kali ini, agar Rio tidak bisa mengulur waktu lagi, Anna langsung masuk ke mobilnya.Dalam perjalanan menuju Kantor Catatan Sipil, mereka sama sekali tidak berbicara.Rio menghabiskan waktu satu setengah jam untuk menempuh perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu setengah jam.Anna terus memeriksa ponselnya untuk memperkirakan waktu.Begitu turun dari mobil, dia langsung menarik mantel Rio dan bergegas ke lobi Kantor Catatan Sipil.Melihat Rio begitu enggan, Anna teringat bahwa dia juga begitu bersemangat di hari pernikahan mereka.Mungkin Rio tidak terlalu ingin menikah. Hari ini, Rio juga terus mengulur waktu.Memikirkan hal ini, hati Anna yang gelisah menjadi lebih tenang.Hanya sedikit orang yang datang untuk mengurus perceraian.Melihat satu per satu pasangan mengambil akta cerai, Rio tiba-tiba merasa lebih lega.Mengingat semua kesalahan yang telah dia perbuat pada Anna di masa lalu, Rio menyadari bahwa bercerai mungkin adalah awal yang baik.Dengan begitu, mereka bisa m

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 23

    Tidak lama setelah Anna keluar dari perusahaan, Kenny menyusul."Kak Anna, tunggu aku. Kenapa kamu berjalan begitu cepat?"Pemuda yang sebelumnya terus menyudutkan Rio, kini kembali memancarkan keceriaan dan ketampanannya.Dia berlari menghampiri Anna, lalu menatap Anna dengan tatapan memelas."Kak Anna, kamu nggak boleh meninggalkanku lagi."Suaranya manja dan lembut, seperti anjing yang dipelihara oleh Anna di panti asuhan.Anna menghela napas dalam hati.Sebenarnya, dia mengetahui bahwa Kenny memiliki niat lain padanya.Justru karena itu, dia tidak boleh menunda kebahagiaan Kenny.Kenny adalah mahasiswa pascasarjana dari universitas bergengsi, sedangkan dia putus sekolah demi bekerja.Terlebih lagi, dia enam tahun lebih tua dari Kenny.Dia merasa Kenny pantas mendapatkan gadis yang lebih baik.Oleh karena itu, enam tahun lalu dia meninggalkan kota kecil, datang ke kota ini dan bertemu dengan Rio.Namun, Anna tidak menyangka enam tahun kemudian, Kenny masih begitu menyukainya."Tadi,

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 22

    Rio sangat emosional.Pemuda yang ceria dan energik ini membuatnya merasa terancam.Kenny terkekeh, senyumannya dibaluti dengan sedikit aura dingin. Dia mengeluarkan lisensi pengacaranya."Aku adalah pengacara hukum keluarga yang dipekerjakan Anna. Mulai sekarang, aku akan menangani urusan perceraian Anna!"Ekspresi Rio berubah muram.Mendengar Kenny terus memanggil nama Anna, dia sungguh ingin membungkam mulut Kenny.Jadi, dia menatap Anna."Anna, bukannya Pak Noel yang mengurus perceraian kita? Bocah tengik ini nggak tahu apa-apa tentang hubungan kita, dia nggak pantas menangani masalah kita ....""Nggak tahu apa-apa?"Kenny mendengus dingin, entah kenapa matanya memerah.Dia menatap Rio dengan ganas, suaranya dipenuhi dengan nada sinis."Aku dan Anna tumbuh besar bersama. Selama lebih dari dua puluh tahun, aku mengingat segala sesuatu tentangnya, nggak berani melupakan satu hal pun.""Dia membelikan banyak hadiah untuk anak-anak dengan gaji pertamanya, dia hidup hemat agar bisa mena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status