Short
Cinta Semu yang Kukira Abadi

Cinta Semu yang Kukira Abadi

By:  DeandraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
20Chapters
6views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ini adalah kali ke-33 pernikahan Richelle dan Dave ditunda. Karena di malam sebelum pernikahan, Richelle tertabrak mobil. Seluruh tubuhnya mengalami 19 patah tulang. Dia tiga kali masuk ICU sebelum akhirnya kondisinya stabil. Ketika tubuhnya mulai sedikit membaik, dia menopang tubuhnya di dinding, berniat berjalan-jalan di koridor. Namun, baru sampai di tikungan, dia mendengar percakapan antara tunangannya, Dave, dan temannya. "Terakhir kamu bikin dia hampir tenggelam, kali ini kamu tabrak dia pakai mobil. Pernikahan kalian tertunda dua bulan lagi. Selanjutnya kamu mau pakai cara apa?" Richelle yang berdiri di balik tikungan seketika merasa seluruh darah di tubuhnya membeku. Dave mengenakan jas dokter putih, memainkan ponselnya sambil menyahut dengan nada datar, "Kali ini nggak akan ditunda lagi."

View More

Chapter 1

Bab 1

Ini adalah kali ke-33 pernikahan Richelle dan Dave ditunda. Karena di malam sebelum pernikahan, Richelle tertabrak mobil. Seluruh tubuhnya mengalami 19 patah tulang. Dia tiga kali masuk ICU sebelum akhirnya kondisinya stabil.

Ketika tubuhnya mulai sedikit membaik, dia menopang tubuhnya di dinding, berniat berjalan-jalan di koridor. Namun, baru sampai di tikungan, dia mendengar percakapan antara tunangannya, Dave, dan temannya.

"Terakhir kamu bikin dia hampir tenggelam, kali ini kamu tabrak dia pakai mobil. Pernikahan kalian tertunda dua bulan lagi. Selanjutnya kamu mau pakai cara apa?"

Richelle yang berdiri di balik tikungan seketika merasa seluruh darah di tubuhnya membeku.

Dave mengenakan jas dokter putih, memainkan ponselnya sambil menyahut dengan nada datar, "Kali ini nggak akan ditunda lagi."

Temannya agak terkejut. "Jadi, kamu menyerah dan akan menikahi Richelle? Terus, gimana dengan murid magang itu, si Stevie?"

"Waktu kecil Richelle dikirim ke Keluarga Bramasta. Ayahku bilang padaku untuk memperlakukannya dengan baik karena kelak kami akan menikah. Jadi sejak kecil aku sudah menganggapnya seperti istri sendiri. Bahkan, merawatnya sudah jadi kebiasaan .... Sampai aku bertemu Stevie."

Usai mengatakan itu, seulas senyuman muncul di matanya. "Dia memang bukan dari keluarga baik-baik, tapi dia nggak pernah menyerah pada nasib. Dia selalu kuat. Sejak pertama kali melihatnya, aku langsung memperhatikannya."

"Kalau kamu begitu menyukainya, kenapa nggak kejar saja dia?" Temannya merasa heran.

Setelah hening beberapa detik, Dave menunduk dan berkata, "Ibu Richelle pernah berjasa besar pada Keluarga Bramasta. Dia adalah tanggung jawabku. Tiga puluh tiga kali penundaan itu adalah bentuk pergumulanku. Sekarang aku harus memikul tanggung jawab ini. Sedangkan Stevie ... bisa melihatnya dari jauh saja aku sudah merasa cukup. Aku nggak berani berharap lebih."

Setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa seperti pisau yang menancap di jantung Richelle. Dia menahan diri di dinding agar tidak jatuh.

Wajahnya terasa gatal. Ketika menyentuhnya, dia baru sadar bahwa air matanya telah berlinang.

Richelle tak mendengarkan lebih lanjut. Dia berlari terseok-seok kembali ke kamar rawatnya. Air mata membanjiri wajahnya.

Dia tidak pernah menyangka, 33 kali insiden yang menimpa dirinya itu semuanya adalah ulah Dave.

Pertama kali, dia terluka parah karena tertusuk pisau saat terjebak dalam keributan. Kedua kali, dia hampir mati karena digigit ular di taman rumah. Ketiga kali, Dave mengajaknya mendaki gunung dan dia terjatuh, lalu terbaring di ICU selama setengah bulan.

Semua itu hanya karena Dave tidak ingin menikah dengannya ....

Pertunangan mereka sebenarnya sudah ditetapkan sejak Richelle berusia sepuluh tahun. Saat itu, Keluarga Bramasta terjerat kasus dan hampir masuk penjara. Ibunya yang seorang akuntan mengaku bertanggung jawab atas semua kesalahan agar Keluarga Bramasta bisa selamat.

Sebagai imbalannya, kakek Dave membawa Richelle ke rumah mereka, menetapkan pertunangan antara dirinya dan Dave, agar Richelle memiliki jaminan di masa depan.

Sejak kecil, seluruh Keluarga Bramasta, termasuk Dave, sangat baik padanya. Mereka mendukung semua keinginannya. Bahkan saat dia ingin membentuk band yang dianggap rendah oleh kalangan atas, mereka tetap mendukung.

Karena itulah dia yakin mereka saling mencintai. Tak pernah terpikir olehnya bahwa semuanya hanya karena rasa tanggung jawab, apalagi hati Dave sudah dimiliki wanita lain.

Rasa nyeri di dadanya berubah menjadi pisau tajam yang mengorek luka di seluruh tubuhnya.

Sepuluh menit kemudian, Dave masuk ke kamarnya untuk membersihkan luka. Melihat matanya yang agak merah, Dave sempat tertegun. "Ada apa? Lukanya sakit lagi?"

Menatap wajah penuh kepedulian itu, kata "tanggung jawab" terus menggema di kepala Richelle. Sungguh menyesakkan dadanya.

Daya tahannya terhadap rasa sakit lebih rendah dari orang lain, jadi bahkan untuk perawatan luka pun perlu bius lokal.

Dave mengambil bius itu, tetapi sebelum sempat menyuntikkan, ponselnya berdering. Dia lantas meletakkan obat biusnya dan mengangkat telepon.

Richelle menatap gantungan kecil di ponsel Dave dan teringat masa lalu. Dulu saat band-nya meraih kemenangan pertama dalam kompetisi dan mendapatkan gantungan kecil, dia dengan senang hati memberikannya kepada Dave. Namun, Dave melemparkannya ke dalam laci dan mencela dengan alis berkerut, "Terlalu kekanak-kanakan."

Namun sekarang, di ponselnya tergantung gantungan yang sama persis dengan milik Stevie. Benda itu bergoyang ke sana sini, sangat menusuk mata Richelle.

Suara dari telepon terdengar jelas di ruang rawat yang hening. Itu suara Stevie. "Dokter, di sini ada pasien yang aku agak ragu dengan kondisinya. Bisa tolong datang sebentar?"

Begitu mendengar itu, Richelle bisa merasakan suasana di sekitar Dave berubah lebih ringan, seolah-olah dia merasa bahagia.

"Baiklah, aku segera ke sana." Suaranya terdengar riang.

Dulu Richelle mengira itu hanya bentuk perhatian seorang pembimbing pada murid magangnya. Kini, dia sadar perasaan itu ternyata sudah ada sejak lama.

Setelah menutup telepon, Dave melewati obat bius yang tergeletak di meja, langsung mengambil alat untuk membersihkan luka.

Rasa sakit luar biasa menyebar dari lukanya ke seluruh tubuh. Richelle menahan suara. Kepalanya pusing. Keringat dingin membasahi seluruh tubuh. Dengan suara bergetar, dia memanggil, "Dave ... belum disuntik obat bius ...."

Tangan Dave tak berhenti. Dia menghibur dengan tidak acuh, "Tanpa bius hasilnya lebih baik. Bius bisa menghambat efek obat. Tahan sedikit ya."

Tubuh Richelle bergetar menahan sakit. Tangannya mencengkeram seprai hingga hampir robek. Suaranya parau, nyaris seperti permohonan. "Dave ... tolong suntikkan biusnya .... Aku benar-benar kesakitan."

"Ayolah, tahan sebentar lagi. Sebentar saja." Gerakan tangannya malah semakin cepat.

Beberapa menit kemudian, perawatan selesai. Dave melempar alat ke nampan logam.

Richelle yang tak berdaya terbaring di ranjang. Dari sudut matanya, dia melihat Dave meninggalkan ruangan dengan tergesa-gesa.

Padahal obat bius sama sekali tidak akan menghambat efek obat. Dave hanya ingin segera pergi ke tempat Stevie, bahkan tak sudi menunggu lima menit pun.

Seketika, hatinya seolah-olah tersayat-sayat. Air mata jatuh di seprai putih dan bersih. Rasa sakit terus menggerogoti tubuhnya, hingga akhirnya pandangannya gelap dan dia kehilangan kesadaran.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
20 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status