Share

Go Public

"Mas, kamu malam ini bisa temani aku ke resepsi nggak?" Nadya menatap Devan yang tengah menikmati sarapannya. "Rekan bisnis Papa mengundang Papa ke resepsi pernikahan anaknya. Tapi, Papa nggak bisa datang. Jadi aku yang diminta Papa untuk mewakili beliau datang ke resepsi itu."

"Bisa. Jam berapa?" tanya Devan saat dia selesai menikmati sarapannya.

"Resepsinya sih dimulai jam tujuh malam," sahut Nadya.

"Ok. Aku akan siap sebelum jam tujuh malam. Paling yang lama kamu. Dandan sana dandan sini. Nanti saran aku, dandannya biasa saja, ya. Jangan terlalu cantik dandannya. Biar aku saja yang menikmati kecantikan kamu." Devan lalu bergeser ke arah Nadya dan menghapus tetesan air mineral yang masih ada di bibir gadis itu dengan bibirnya, lalu melumat bibir ranum itu.

Nadya terkejut dengan ulah Devan. Namun, keterkejutannya itu tidak berlangsung lama, karena dia segera merespon lumatan bibir Devan.

"Mas! Kamu paling pintar kalau ambil kesempatan, deh," ucap Nadya sesaat setelah melepaskan tauta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status