Share

Permintaan Maaf David

“Halo, Mas.” Nadya menyapa sambil menaikkan handuk yang membungkus tubuh rampingnya.

“Halo, kamu lagi ngapain itu, Nad?” tanya Devan yang seketika mengernyitkan keningnya, kala melihat Nadya yang bergerak-gerak sambil menaikkan handuk yang dipakainya.

“Aku baru saja mandi. Dan tadi waktu Mas telepon, aku masih di kamar mandi. Saat aku akan mengangkat teleponnya, sudah Mas tutup.” Nadya tersipu-sipu ketika dilihatnya Devan hanya diam, tapi matanya tertuju pada handuk Nadya.

“Mas! ngapain sih bengong gitu?” tanya Nadya yang langsung menutup layar telepon genggamnya dengan telapak tangannya.

Devan seketika tertawa melihat ulah Nadya. Dia jadi rindu pada gadisnya itu, padahal baru beberapa jam tidak bertemu. Kebersamaan mereka selama di Yogyakarta membuatnya seperti ketergantungan pada wanita itu. Dia sepertinya tidak bisa jauh dari wanita cantik yang sudah sukses mencuri hatinya.

“Aku terkesima dengan handuk kamu, Nad.” Devan terkekeh kala melihat mata Nadya seketika membulat ketika dia
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status