Share

Kamar Rahasia

Cairan cokelat tersisa separuh setelah diteguk oleh pribadi dengan rahang tegas dan brewok tipis itu. Tidak cukup dengan satu sloki, Edric kembali menuangkan minuman yang menyengat kerongkongan ke dalam sloki dan meneguknya hingga tandas. Suara musik yang memekakan telinga tidak mengganggu sama sekali. Setelah penat seharian bekerja, whisky adalah pilihan yang sangat tepat. 

“Perlu teman?” Suara lembut wanita dengan dress kelewat mini lantas duduk di samping Edric. Paha putih itu semakin terlihat dengan jelas ketika bokong bulatnya duduk di kursi tanpa sandaran. 

Raut wajah Edric tidak menunjukkan selera setelah melirik rupa wanita itu dari sudut mata. Ia kembali meneguk minuman beralkoholnya hingga tandas. 

Dengan tidak sopan, Amber meraih botol whisky milik Ed

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status