Share

Bab 41 : Papa kandung Gempita

Mobil yang dikendarai oleh Budiman pun sampai di sebuah hotel tempat Gempita akan bertemu dengan tamu pelanggan Zuraida yang sudah memboking dirinya sekitar pukul 11 siang.

Tepat pukul sepuluh lewat empat puluh menit, mobil yang ditumpangi Budiman dan Gempita masuk ke halaman depan hotel Bulan.

“Makasih Om Budi.., untuk tumpangannya. Hehehehe,” tawa kecil Gempita seraya meraih hendel pintu mobil.

“Ita..., Tunggu! Ini ada kue lapis, bawa saja,” pinta Budiman memberikan tas kanvas berwarna biru.

“Baik banget Om Budi, cocok dengan namanya...,” ucapnya sembari mengambil tas kanvas tersebut dan keluar dari mobil lelaki hidung belang itu.

Dengan perlahan Gempita berjalan menuju pintu utama dari hotel Bulan. Tampak sekali wajah Gempita meringis menahan sakit pada bagian belakangnya akibat gempuran pelanggan seperti Budiman.

Sesampai di dalam hotel, Gempita berjalan menuju lift sembari membaca pesan singkat yang diterimanya dari Zuraida.

[Pesan masuk Ibu : Kamar 215, namanya Sugiono, ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status