Share

Ch.6 - Organisasi Tiga Mata Jahat

Link tidak segera mengendurkan penjagaannya setelah membunuh empat Hydra Lucan.

Dia sangat mengetahui tentang sifat dari makhluk itu.

Mereka adalah makhluk yang hidup berkelompok.

Umumnya, ketika Hydra Lucan menemukan target, mereka akan membentuk kelompok sekitar 3 - 7 orang. Tidak ada yang tau pasti alasan mengapa mereka menggunakan pola seperti itu.

Link menunggu, dan setelah memastikan bahwa hanya ada empat dari mereka, ia menghela nafas dan mengerutkan kening.

“Hydra Lucan memang tinggal di rawa, tetapi mereka tidak akan ditemukan di sekitar tepi rawa. Wilayah mereka umumnya berada di pedalaman, dan mereka adalah makhluk yang teritorial dan tidak suka meninggalkan wilayah mereka”

“Untuk bertemu dengan empat sekaligus di tempat ini menjelaskan ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi”

Memikirkan hal tersebut, Link merasa dilema antara ingin melanjutkan atau kembali.

Jika ia kembali, usaha yang ia lakukan untuk sampai ke tempat ini menjadi sia-sia sedangkan jika ia memilih untuk lanjut, ada terlalu banyak resiko yang tidak diketahui menunggunya.

Jangan melihat bahwa Link dapat dengan mudah membunuh 4 Hydra Lucan. Faktanya, Hydra Lucan adalah makhluk merepotkan di antara makhluk tingkat 1.

Peluru asam yang mereka lepaskan memiliki sifat korosif dan sangat merusak, bahkan seorang Guardian dengan pertahanan yang tinggi perlu waspada ketika berhadapan dengan serangan itu. Lebih lagi, pertahanan mereka sangat keras dan mereka juga selalu berkelompok.

Selain Wizard, kelas lain akan melewati perjuangan yang sulit untuk berhadapan dengan mereka.

Jelas, itu karena Wizard adalah kelas yang paling merusak di antara semua kelas yang ada.

Justru karena inilah Link dilema. Bagi makhluk kuat seperti Hydra Lucan yang terpaksa keluar dari wilayah teritori mereka menjelaskan ada sesuatu atau sosok yang menakutkan hingga membuat makhluk seperti itu keluar dari sarangnya.

Jika tidak hati-hati, ada kemungkinan Link berhadapan dengan sosok kuat itu.

Dengan banyak pertimbangan, Link pada akhirnya memilih untuk terus maju. Ia sudah datang sejauh ini dan akan sia-sia jika berakhir begitu saja. Dan juga, Jika ia menemukan tanda-tanda berbahaya, belum terlambat baginya melarikan diri.

Setelah mengambil keputusan, Link segera melangkah pergi. Tidak lupa ia menyempatkan waktu melirik panel game.

--------

Nama : Link Oliver

Ras : Manusia

Poin MP : 6/12

Regen MP : 0,6 MP/detik.

Kelas : Warga Sipil level 5(Maks) / Wizard Level 1 0/200 EXP [ Tingkat 1 ]

Poin Pengalaman : 40 EXP

Keterampilan Profesi - Mantra Satu Cincin : Fireball, Dark Mist.

Bakat : Core of Great Wizard

---------

Link menerima 40XP dari membunuh empat Hydra Lucan dan masih membutuhkan 160XP untuk naik ke level 2.

Di Legend's World, poin pengalaman adalah yang paling sulit untuk diperoleh. Tidak seperti game lain di mana kemanapun melangkah monster dapat dengan mudah ditemukan, Legend's World benar-benar berbeda. Apalagi sekarang ini merupakan dunia nyata, yang artinya fungsi respawn monster tidak ada.

Jangan katakan Link yang baru saja bertemu dengan empat Hydra Lucan. Nyatanya, Link hanya secara kebetulan bertemu dengan mereka. Jika bukan karena ada sesuatu yang membuat makhluk itu keluar dari teritori mereka, ia mungkin bahkan tidak akan menemukan jejak mereka.

Bayangkan saja, Link telah menempuh jarak yang cukup jauh melewati hutan dan ia belum menemukan satu pun makhluk selain dari Hydra Lucan tadi; bahkan jejak kaki pun tidak terlihat.

Hujan semakin deras.

Link menemukan sebuah pohon dengan kanopi yang lebat dimana air hujan tidak dapat menerobos ke tanah, lalu ia buru-buru bernaung di bawahnya. Kemudian, ia mengumpulkan beberapa potongan kayu dan menumpuknya.

Link lalu menyulap elemen api, mengeringkannya dan membuat perapian. Lagipula, meski mengenakan mantel hujan, udara yang semakin dingin dan hujan yang tak kunjung reda juga membuat tubuhnya menggigil.

Meskipun menyalakan api di tengah hutan terkadang merupakan tindakan yang ceroboh, Link tidak terlalu memikirkannya.

Kondisi seperti itu hanya valid ketika berada dalam perang atau berada di sekitar teritori monster atau binatang buas. Dan juga, Link berada di area rawa di mana ada sedikit vegetasi yang menghalangi jarak pandang seseorang.

Meskipun kabut yang tebal masih ada dan menghalangi visinya, Link tidak terlalu khawatir. Ia adalah Wizard, kekuatan spiritual cukup baginya untuk memindai lingkungannya tanpa perlu melihat sama sekali.

Api mulai membakar kayu dan perlahan-lahan semakin besar, mengeluarkan panas ke segala arah dan menghangatkan tubuh Link.

“Aku tidak berpikir dapat berpetualang sejauh ini di dunia nyata. Seingatku petualangan semacam ini hanya pernah aku lakukan di game”

Link bergumam rendah dan duduk di tanah. Ia mengeluarkan belati yang tergantung di pinggangnya dan menguliti sebuah batang kayu, dan memahat sebuah mangkuk dengan bentuk yang kasar.

Link tidak terlalu memperhatikan masalah estetika dan puas dengan karya miliknya. Ia lalu menampung air hujan ke dalam mangkuk dan memanaskannya di samping perapian.

Beberapa saat kemudian, air itu perlahan mendidih, dan Link dengan hati-hati meminumnya.

Setidaknya itu cukup untuk menghangatkan tubuh Link dari dalam.

Link menunggu beberapa saat, menunggu tubuhnya kering sebelum menghancurkan perapian itu dan berjalan lebih jauh.

Malam semakin larut, udara semakin dingin dan suara aneh yang dihasilkan oleh angin terdengar. Kabut yang awalnya tebal mulai tersebar dan menjadi semakin tipis.

Hujan yang tadinya deras mulai surut perlahan hingga akhirnya reda sepenuhnya.

Link dalam diam melangkah cepat, sesekali matanya dengan tajam bergerak untuk melirik lingkungan sekitar.

Waktu berlalu dan akhirnya Link samar-samar melihat sebuah reruntuhan di depannya.

Meski hanya tumpukan batu, orang secara samar dapat memastikan bahwa bangunan itu dulunya merupakan sebuah manor; beberapa badan bangunan masih berdiri, diselimuti oleh tanaman merambat dan lumut.

Reruntuhan itu berdiri di atas tanah kokoh di tengah rawa dan kabut tipis yang belum hilang sepenuhnya membuat tempat tersebut terlihat agak menakutkan.

Link berdiri sesaat dan memandang dari kejauhan sebelum berjalan menuju reruntuhan.

Ketika Link semakin dekat dan dapat melihat dengan jelas reruntuhan tersebut, tiba-tiba saja ia melihat beberapa cahaya yang berasal dari reruntuhan tersebut.

Link lantas dengan cepat mematikan obornya, lalu dengan sigap bersembunyi di pohon mati yang berada tidak jauh darinya. Ia dengan hati-hati menjulurkan kepalanya dan segera menyipitkan mata.

Pada awalnya, Link belum melihat dengan jelas, tetapi cahaya itu bergerak semakin dekat hingga akhirnya keluar dari reruntuhan.

Baru saat itulah Link melihat dengan jelas.

Sekelompok tiga orang yang mengenakan mantel hitam keluar dari sela-sela reruntuhan dengan membawa lampu minyak di masing-masing tangan.

Link tidak dapat membedakan jenis kelamin mereka karena kerudung menutupi wajah mereka.

Ketiga orang misterius tersebut menoleh ke arah di mana Link baru saja berdiri tadi.

Orang yang berada di tengah, dengan suara kasar dan serak ia berteriak "Berhenti bersembunyi, apa kau pikir kami bisa dibodohi oleh tingkah lucumu?"

Link awalnya tertegun mendengar hal itu sebelum mulai mengeluarkan berbagai kutukan. Ia benar-benar telah melakukan kesalahan yang mengerikan.

Ia bukan lagi seorang Great Wizard yang mahakuasa melainkan seorang Wizard tingkat 1 belaka. Dia bukan lagi seorang tingkat Suci yang tidak perlu mempertimbangkan kehati-hatian karena ada sedikit hal yang bisa menyakitinya.

Link benar-benar lupa akan hal itu hingga membuatnya melakukan hal yang ceroboh. Baru saja, ia mendekati reruntuhan itu tanpa beban pikiran sedikit pun. Ia bahkan tidak memperhitungkan bagaimana jika ada bahaya di dalam sana.

Tanpa daya, Link hanya bisa mendesah dan melangkah keluar dari balik pohon.

Ketika Link berdiri, ketiga orang itu tetap diam dan tidak melakukan gerakan yang berlebihan.

“Sepertinya mereka ada kaitannya mengenai Hydra Lucan tadi” Link bergumam rendah dan menilai mereka secara diam-diam .

[ Pemeriksaan digunakan ]

[ Pemeriksaan berhasil! ]

Informasi utama segera muncul di depan Link

Warga Sipil level 5/ Thieve level 3

Warga Sipil level 5/ Thieve level 3

Warga Sipil level 5/ Thieve level 5

Kecuali yang berbicara sebelumnya, dua lainnya berada pada level yang sama.

Pria yang baru berbicara kepada Link mengangkat kepalanya, dan wajah seorang pria tua dengan kulit keriput terlihat jelas oleh Link. Di salah satu pipinya, Tato mata berwarna merah darah dengan bentuk segitiga terukir.

Pria itu menatap Link dingin dan berkata acuh tak acuh "Apa yang sedang kau lakukan di sini anak muda?"

Link tidak merespon melainkan dengan wajah aneh ia bertanya "Organisasi Tiga Mata Jahat?"

Pria itu tertegun dan waspada ketika Link menyebutkan nama organisasi mereka. Kedua temannya juga mengangkat kepala mereka dan menatap Link waspada. Lalu, mereka secara bersamaan dengan suara yang persis sama berbicara secara dingin "Kau siapa? Bagaimana kau tau tentang kami?"

Link yang mendengarnya mengeluarkan tawa lucu dan mengejek "Bagaimana aku bisa tau? Kalian adalah sekelompok badut yang selalu bersembunyi di bayang-bayang, selalu berusaha untuk menjaga identitas tidak diketahui. Anehnya semua anggota kalian malah memasang tato di wajah sebagai identitas. Tidakkah kalian terlalu bodoh?"

"Apa karena kalian adalah pengikut Iblis sehingga kalian dipengaruhi oleh sifat kacau dan gila Iblis?"

Link tanpa rasa takut berbicara dan dengan terang-terangan menghina mereka. Meskipun level mereka lebih tinggi darinya, Link yakin bisa menghadapi ketiganya secara langsung.

Link bukanlah seorang pahlawan tetapi ia juga muak dengan tindakan yang sering dilakukan oleh kelompok itu. Mereka bahkan tidak akan ragu memutilasi bayi yang baru lahir sebagai pengorbanan untuk melakukan ritual tertentu.

"Terlalu banyak mengetahui sesuatu terkadang bukanlah hal yang baik anak muda.." Pria itu berbicara dengan kejam "Kau tidak boleh dibiarkan ada, kau mengetahui terlalu banyak hal tentang kami. Berikan jiwamu sebagai persembahan dan kau dapat mati dengan tenang"

Link mendengus dingin sebagai jawaban "Terlalu banyak berbicara juga bukanlah hal yang baik pak tua"

Swosss.

Tiga mantra Fireball secara berturut-turut dieja oleh Link. Kedua Thieve level 3 itu terkejut dan lengah sehingga tidak berhasil menghindari bola api yang datang begitu cepat.

Selain dari Thieve level 5 yang berhasil meloloskan diri, keduanya terkena bola api tepat di dada.

Link tidak meledakkannya, sehingga bola api menembus tubuh mereka dan memasuki jantung, membakar dan menghanguskan jantung mereka tanpa menyisakan abu sedikit pun.

Sedangkan Thieve level 5 itu sudah bersimbah keringat dingin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status