Share

Ini Sudah Jadi Keputusanku

Aku bisa melihat wajah kecewa sekaligus sedih di wajah ibu mertuaku, setelah aku menceritakan semuanya. Entah apa yang ada dipikiran ibu mertuaku itu. Tatapan matanya tidak mampu aku artikan.

Ibu mertuaku lalu beranjak, aku kira ia akan meninggalkan aku kenyataannya ia hanya pindah posisi duduk menjadi bersebalahan dengan ku. Tanpa aku duga ibu mertuaku memelukku dengan tubuh yang bergetar dan terisak.

Apakah ibu mertuaku menangis? Hanya itu yang terlintas di kepalaku. Dan tentunya ini membuat aku ikut menangis meskipun aku tidak tahu penyebab aslinya alasan mertuaku menangis.

"Maafkan anak ibu, menantu. Sungguh ibu pun tidak mengerti dengan sikapnya yang begitu berubah drastis itu. Jika memang sebuah perceraian adalah jalan keluarnya. Ibu tidak akan melarang. Maafkan pula atas tindakan kasar anak ibu."

Mertuaku malah meminta maaf padaku disela pelukan kami. Jujur aku datang ke sini bukan untuk meminta kata maaf dari mertuaku karena beliau tidak salah. Hanya anaknya saja yang tidak t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status