Home / Romansa / Talak Setelah Fitnah / Tangisan yang Terkasih

Share

Tangisan yang Terkasih

Author: iva dinata
last update Last Updated: 2022-11-08 21:39:12

Setelah kejadian dengan Bu Tini kemarin aku mulai menjaga jarak dengan tetangga di sekitar rumahku. Aku tidak lagi keluar rumah kecuali jika untuk mengajar. Sepulang mengajar aku memilih naik ojek online agar langsung turun di depan rumah dan tidak perlu berjalan dari gang depan, untuk meminimalisir interaksi dengan orang-orang di daerah rumahku.

Aku sebenarnya tidak keberatan jika mereka hanya menggosipkan aku tapi mereka bukan hanya menggosipkan aku bahkan kedua orang tuaku juga jadi bahan ghibahan mereka. Lama-kelamaan gosip semakin tidak terkendali. Bahkan ada yang tidak sungkan langsung mencibir di depan kami. Entah siapa yang menyebarkan video itu hingga akhirnya sampai ke beberapa orang di sekitar rumahku.

Cibiran dan tatapan jijik sering aku dapatkan setiap kali aku pulang mengajar. Ya Alloh beratnya ujian-Mu mampukah aku menjalaninya?

Seperti saat ini saat aku turun dari ojek online yang aku pesan, di pos tidak jauh dari rumah sudah berkumpul ibu-ibu untuk mengghibah dengan alasan makan rujak bersama. "Baru pulang Mbak Aisyah?" teriak salah satu diantara mereka.

"Iya, Bu Rt." Ku jawab singkat saja lalu segera membuka pagar rumah.

"Oh ini anaknya Pak Jafar yang katanya selingkuh itu? Cantik dan terlihat polos tapi tingkahnya naudzubillah," ujar seseorang yang entah siapa namanya.

"Orang mah jangan dilihat tampangnya, orang polos malah lebih ganas, ha hah," sahut yang lain dan di sambut tawa semua ibu-ibu yang ada di situ.

Ku hela nafas untuk sedikit menghilangkan rasa sesak yang kembali menyeruak di dalam dadaku.

"He jangan gitu. Nanti jatuhnya fitnah lo," Terdengar suara bu Rt. "Kata suami saya, di video Mbak Aisyah cuma duduk di kafe saja,"

"Kalau fotonya itu di hotel lo Bu,"

"Foto itu bisa di edit Bu. Kita kan tidak tahu tahu kebenarannya seperti apa? Lebih baik tidak mudah komentar Bu, nanti malah jadi fitnah." Bu Rt menasehati.

"Tapi Bu, orang sudah punya suami kok janjian di kafe Sama laki-laki lain? Tidak mungkin tidak punya hubungan apa-apa."

"Benar pasti itu pacarnya sebelum menikah."

"Benar. Aisyah itu menikah karena di jodohkan."

"Mmmmm pasti mereka itu selingkuh. Habis dari kafe terus lanjut ke hotel."

"Ya gak tahu juga sih, mungkin kalinya." Suara Bu RT.

Aku tersenyum kecut, mendengar semua ocehan mereka. Bu Rt yang awalnya seperti membelaku akhirnya juga sama saja. Ku tarik nafas panjang sebelum masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum," ucapku sebelum masuk ke dalam rumah.

Rumah nampak sepi saat aku masuk. Kemana ibu? pikirku. Mungkin ibu di halaman belakang. Kalau Ayah mungkin masih di toko meski biasanya jam segini sudah ada di rumah. Kalau Zeyn memang setelah ashar baru pulang sekolahnya.

Setelah mengambil minum, ku langkahkan kakiku ke halaman belakang rumah untuk melihat apakah ibu ada di sana. Namun baru di depan pintu belakang ku hentikan langkahku karena mendengar sayup-sayup suara ibu sedang berbicara sambil menangis sesegukan.

"Ibu tidak tahan lagi mendengar omongan orang Yah," keluh Ibu dengan suara terisak.

"Iya Ibu bisa sabar. Ibu selalu berusaha untuk bersabar. Tapi bagaimana sama Aisyah? Meskipun dia terlihat baik-baik saja tapi Ibu tahu dia sakit hati dan pasti trauma. Ayah dulu kenapa mesti jodohin Aisyah sama anak teman Ayah itu? Harusnya dulu biarin Aisyah cari pendamping sendiri." Terdengar ibu mengomeli ayah terdengar sekali jika ibu sangat kesal.

Astaghfirullah, rasanya sakit sekali hatiku. Kenapa Mas kamu harus menyakiti keluargaku juga. Tidak cukupkah aku saja yang kamu sakiti?

"Ayah harus temui Pak Rt. Bicara sama Pak Rt kalau anak kita tidak seperti itu. Ibu akan telfon Zeyn suruh dia untuk cari orang yang biasa memeriksa foto dan video palsu. Biar bisa jadi bukti nanti saat Ayah menemui Pak Rt."

"Kemarin harusnya Ayah biarin Zeyn periksa itu foto dan tunjukkan itu ke teman Ayah itu. Biar mereka tidak seenaknya menyebarkan foto dan video yang belum tentu kebenaran dan membuat kita jadi bahan gunjingan orang," lanjutnya kesal dan berapi-api.

Aku masih berdiri di depan pintu dengan menggenggam segelas air yang tak jadi aku minum.

"Kalau bukan mereka siapa lagi yang menyebarkan video dan foto-foto itu. Ibu gak mau tahu, Ayah jangan diam saja. Nanti malam Ayah temui pak Rt. Ya sudah Ibu mau telfon Zeyn. Assalamu'alaikum,"

Kulangkahkan satu kakiku keluar pintu, baru satu langkah kakiku seperti terpaku melihat wanita yang sudah melahirkan aku itu menangis tersedu-sedu sambil memukul dadanya sendiri.

"Ibu." Aku segera berbalik dan masuk ke dalam kamarku masih dengan segelas air putih di tanganku. Kueratkan genggamanku untuk melampiaskan rasa kesal dan sakit hati yang kurasakan.

"Ya Alloh, mengapa ujianmu begitu berat. Maafkan hambamu ini yang berlumuran dosa. Jika memang semua ini adalah untuk mensucikan diri dari dosa-dosa hamba terdahulu hamba ikhlas Ya Alloh. Hamba mohon ampuni dosa-dosa hamba dan dosa kedua orang tua hamba," Tubuhku meluruh seperti karet yang terkena panas. Topeng superman yang kupasang sudah lenyap begitu melihat wanita yang melahirkan aku menangis.

Aku lemah. Aku bukan malaikat, aku hanya manusia yang lemah akan luka. Rasa sakit di hatiku berkali-kali lipat rasanya saat kulihat ibu menangis seperti itu. Rasa kebencian mulai tumbuh di hatiku untuk pria yang sudah memiliki hatiku sejak pertama kami bertemu. Namun kini rasa cinta itu berubah menjadi rasa pahit yang sangat aku sesali.

Kenapa Mas kamu harus begitu kejam pada kami? Apa salahku padamu Mas. Kenapa kamu lakukan ini?

Jika saja kamu katakan baik-baik bahwa ada orang lain yang kamu cintai, aku akan mundur. Tidak perlu kamu berbuat sejauh ini. Kenapa kamu harus menyakiti orang tuaku juga.

Ku hela nafas panjang lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil wudhu. Hanya dengan berserah diri hatiku akan lebih tenang.

Setelah membersihkan diri, kubentangkan sajadah diatas karpet di pojok kamar. Kuucapkan takbir dengan penuh kepasrahan atas hidupku pada yang Maha Kuasa.

[ Semua yang terjadi di dunia ini semata karena kehendak-Mu. Hidup dan matiku adalah milik-Mu]

iva dinata

Sekuat apapun kamu menolak, yang menjadi takdirmu, akan tetap datang. Sekeras apapun kamu berusaha, yang bukan milikmu, takkan bisa kamu genggam. Itulah yang namanya takdir. 🌺🌺🌺

| 8
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
yang SABAR SEMANGAT Serta TAWAQAL mungkin jalan ini yang harus di lewati untuk MENIKMATI jawaban Indah dari ALLAH yang pasti si DAJJAL akan menikmati KARMA
goodnovel comment avatar
Wanie Rahim
fitnah berleluasa
goodnovel comment avatar
Wahyuni
usiaku 40 thn belum juga menikah, kata2 mu msedikit menghibur hatiku thor.trima kasih sukses selalu untukmu ya Thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Talak Setelah Fitnah   🌺🌺🌺

    Sejak pukul lima pagi rumah orang tua Aisyah sudah dipenuhi kesibukan keempat penghuninya. Masing-masing orang sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing.Setelah sholat subuh Salma segera memasak beberapa hidangan yang hendak di bawanya ke rumah baru anak dan menantunya. Rendang, garang asem, botok ati ampela dan capjay. Meski semua urusan catering sudah ada IO yang menghandle tapi Salma ingin membuatkan makan kesukaan anak dan menantunya khusus untuk mereka makan sendiri. Melihat itu Aisyah tak mau brdiam diri. Setelah menyiapkan barang-barang yang hendak dibawa Aisyah segera membantu ibunya di dapur. Tak jauh dari dapur, Zeyn dengan rambut acak-acakan dan mata yang masih mengantuk sedang sibuk memasukkan sembako ke dalam kardus-kardus untuk di bawa ke rumah sang kakak. Setelah Aisyah memberi tahu jika akan pindah rumah, Salma langsung mengajak suaminya untuk pergi ke pasar. Pulang-pulang Salma dan Jafar membawa beberapa kantong plastik berisi sembako dan dua karung beras yang d

  • Talak Setelah Fitnah   Berakhir bahagia.

    Keesokan paginya, Aisyah sudah siap dengan baju dinas coklatnya. Wanita itu duduk di atas ranjang dengan pandangan fokus pada benda persegi canggih yang menampilkan aplikasi pesan. Ia sedang mengetik pesan untuk Anton. [Assalamu'alaikum, Andaru sudah mentransfer uang ke rekeningmu. Untuk soal Meysa, maaf aku tidak bisa membantu. Andaru kekeh pada pendiriannya dengan alasan untuk memberi efek jera pada Meysa agar tidak lagi mengulangi kesalahannya kembali di kemudian hari. Andaru sudah memaafkan kejadian dua tahun lalu tapi tidak kali ini. Aku harap kamu bisa mengerti.] Tulisnya sembari menunggu Andaru mandi. Setelah mengirim pesan segera diletakkannya benda pipih itu lalu berganti menyiapkan kemeja dan jas juga dasi untuk suaminya. Ceklek, pintu kamar terbuka. Andaru masuk kamar dengan memakai kaos putih lengan pendek dan celana pendek hitam. Tangan kekarnya menggosok rambutnya yang basah dengan sehelai handuk putih. Aisyah menoleh, "Duduk sini biar aku bantu keringkan rambut kamu

  • Talak Setelah Fitnah   Tak bisa membujuk Andaru.

    "Untuk apa?" tanya Andaru dengan wajah dan nada tak suka. "Usaha bengkelnya bangkrut." Aisyah menatap Andaru.. "Bulan depan adiknya wisuda. Dia juga sedang terlilit hutang.""Lalu?" ucap Andaru cuek lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Bicaranya sambil tiduran saja, aku lelah sekali." Aisyah menghela nafas panjang melihat reaksi cuek suaminya. Andaru bukan orang yang pendendam tapi jika sudah terlanjur sakit hati akan sulit sekali untuk memaafkan. Tak membantah Aisyah pun ikut naik keatas ranjang dan berbaring di sebelah suaminya. "Adik dan ibunya tidak bersalah, dulu mereka juga sangat baik sama kamu. Tidak bisakah kamu sedikit berbelas kasihan kepada mereka?" Andaru tak menyahut, matanya menatap sendu sang istri. Tak urung hal itu membuat Aisyah kembali menghela nafas. Dia diam sebentar, memikirkan kalimat apa lagi yang akan diucapkannya untuk meluluhkan hati suaminya. "Uangmu kan banyak, bersedekahlah sedikit untuk mengurangi dosa." Sedikit kesal Aisyah berbicara dengan

  • Talak Setelah Fitnah   Berita yang lagi viral.

    Sekarang jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 lebih 45 menit. Nampak Aisyah masih sibuk dengan laptop di pangkuannya. Wanita yang sudah memakai piyama tidur itu menggunakan punggung tangannya untuk menutup mulutnya. Entah sudah berapa kali wanita itu menguap. Mata dan tubuhnya sudah memberi sinyal meminta diistirahatkan. Kembali Aisyah mengusap kedua matanya yang sudah berair karena menahan kantuk. "Sedikit lagi," gumamnya lantas jari-jarinya menari di atas keyboard laptop. Tepat pukul sebelas lebih lima puluh lima menit, pertahanannya runtuh. Aisyah sudah tidak sanggup lagi, matanya sudah sangat berat. Segera ia matikan laptop yang sejak tadi berada di pangkuannya lalu di letakkan di atas meja di samping ranjang. "Nunggunya sambil tiduran saja," gumamnya pada diri sendiri. Istri Andaru itu merebahkan tubuhnya dan menutup tubuhnya dengan selimut sebatas dada. Diambilnya ponsel pintarnya dari atas meja. @AyangAndaruHusband[Ayang pulang jam berapa? Kok belum sampai rumah] Aisyah

  • Talak Setelah Fitnah   Permintaan Anton.

    Setelah mendapat laporan dari Edward, Segera Aisyah dengan berjalan menuju teras. Di kursi teras nampak Anton sudah duduk sambil menundukkan kepalanya. Di sisi kirinya berdiri Geri, salah satu anak buah Jago yang memiliki badan tinggi besar dan wajah sangar."Silahkan duduk Bu," Jago menarik kursi agak menjauh dari Doni untuk berjaga-jaga. Sontak Anton mendongakkan kepalanya. "Aisyah...." Laki-laki itu berdiri namun segera di tahan oleh Geri. "Duduk atau keluar dari sini!" sentak Geri yang langsung membuat nyali Anton menciut dan kembali duduk. Aisyah mengangguk lalu duduk di kursi dengan di apit Edward dan Jago di sisi kanan kirinya. "Terima kasih." "Kamu jaga pintu pagar!" perintah Jago pada Joni. "Jangan biarkan siapapun masuk. Jika ada yang menerobos kamu boleh pakai kekerasan." Tambahnya sambil melirik Anton. "Tenang saja, aku benar-benar datang seorang diri," sahut Anton menjelaskan sadar maksud dari ucapan Jago. "Apa yang membawamu datang ke sini? Kamu pasti masih ingat u

  • Talak Setelah Fitnah   Harus tetap waspada.

    Siang ini seperti biasa, Jago sudah bersiap menunggu di depan gerbang sekolah ketika Aisyah selesai mengajar. "Silahkan masuk Bu," ucap Jago setelah membuka pintu belakang mobil. "Terima kasih," balas Aisyah lalu bersiap naik mobil. "Aisyah..." Suara dari seorang pengendara motor yang baru saja menepikan motornya tidak jauh dari mobil Aisyah. Spontan Aisyah menoleh dan mengurungkan niatnya masuk ke dalam mobil. "Anton?" tebalnya mengenali suaranya. "Iya, aku Anton." Laki-laki itu melepas helmnya lalu turun dari motor. "Bisa bicara sebentar," pintanya dengan menakupkan kedua tangannya, memohon. Aisyah mengangguk dan hendak melangkah mendekati Anton. Namun dengan sigap Jago merentangkan tangannya untuk menghalangi Aisyah mendekati laki-laki yang dianggapnya berbahaya. "Maaf Bu, tapi ini adalah perintah Pak Andaru." "Hanya seb...." "Mohon maaf Bu, kami hanya berdua. Ini terlalu beresiko, silahkan masuk!" Jago bersikap tegas lalu memaksa majikannya itu untuk segera masuk kedalam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status