Share

Kekecewaanku

"Kamu nggak papa?" Mas Surya menghampiri Aurel, bertanya khawatir.

"Nggak papa Ya. Nggak ada yang lecet kok, cuma jatuh aja." Aurel tersenyum seringai ke arahku saat mengatakannya. Membuatku yakin dia sengaja mencari perhatian Mas Surya dan mengkambinghitamkan aku disini.

Mas Surya lalu mengajak Aurel duduk di kursi ruang tamu. Aku ikut duduk di kursi seberangnya.

"Bi, ambilkan air minum untuk Aurel," titah Mas Surya pada Bi Jum. Namun langkah Bi Jum tertahan. Tangannya kupegang erat mencegahnya pergi.

"Nggak usah Bi, dia nggak haus. Tadi juga mau pergi," tandasku menatap tajam wanita di hadapanku ini.

"Na, kamu …."

Mas Surya berdecak kesal, tampak menahan amarahnya. Namun aku tak peduli.

"Nggak papa, Ya. Benar kok, aku memang nggak haus." Aurel sangat pandai bermain peran. Di hadapan suamiku itu dia seolah terzalimi dengan muka sendunya.

"Kamu mau kemana Rel? Kenapa tidak menghubungiku?"

"Sudah, tapi nggak diangkat. Kamu tidur kayaknya." Aurel bersungut manja.

"Oh, iya ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status