แชร์

Bab 2: Bejana Perunggu Kuno

ผู้เขียน: Lann
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-11 12:32:25

Paviliun Warisan Lama adalah neraka kultivasi.

​Bangunan itu terbuat dari batu abu-abu, berlumuran sarang laba-laba, dan terletak jauh di sudut utara Sekte, dekat kuburan leluhur yang hampir terlupakan. Seluruh arsitekturnya runtuh, melambangkan kebohongan Sekte yang mengutamakan yang kuat dan membuang yang lemah. Udara di dalamnya dingin, lembap, dan yang terburuk bagi seorang kultivator, hampir tidak mengandung Qi Spiritual. Tempat itu benar-benar terputus dari jaringan energi Langit dan Bumi, mirip dengan Gua Niweng terpencil yang hanya dikunjungi oleh mereka yang mencari pertapaan total.

​Selama lima jam, Ji Yun menyapu, mengelap, dan memindahkan gulungan-gulungan yang dimakan rayap dan patung-patung batu yang rusak. Bau busuk, debu, dan jamur memenuhi rongga hidungnya, menusuk hingga ke inti Shen (Roh/Pikirannya). Ia harus berjuang agar tidak jatuh sakit.

​Ia menemukan pintu masuk yang tersembunyi ke ruang bawah tanah, tempat yang dulunya adalah tempat penyimpanan ramuan, yang kini hanya berisi tumpukan bebatuan dan perabotan yang tidak terpakai. Di sudut ruangan yang paling gelap, di bawah selimut debu tebal, tergeletak sebuah benda yang menarik perhatiannya: Bejana Perunggu Kuno yang besar.

​Bentuknya seperti kuali kecil, tetapi terbuat dari perunggu hijau tua dengan lapisan patina tebal yang menandakan usia ribuan tahun. Tingginya hampir mencapai pinggangnya, dan di sekeliling permukaannya terukir pola-pola yang aneh—bukan pola Naga Giok yang populer di sekte-sekte saat ini, tetapi pola yang terlihat lebih primitif, seperti siklus bintang yang kacau, mirip dengan bejana alkimia kuno yang dijelaskan dalam naskah-naskah terlarang.

​Ji Yun menyentuh bejana itu dengan sarung tangan. Dingin, tetapi ada resonansi aneh. Ini berbeda dari batu yang mati atau kayu yang membusuk; ada sesuatu yang hidup di dalamnya. Ia teringat akan ceramah Tetua Qing: "Jangan sentuh peninggalan yang tidak ber-Qi; itu hanya sampah fana."

​Namun, rasa ingin tahu Ji Yun lebih kuat daripada ancaman kehinaan. Ia melepaskan sarung tangannya dan menyentuh langsung bejana itu, mengusap debu dari ukiran siklus bintang.

​Boom!

​Bukan suara di luar, melainkan gema di dalam Jiwa dan pikirannya. Rasa sakit tajam menusuk dahinya, dan pandangannya memutih. Tanda merah di tulang selangkanya terasa panas seperti besi yang dibakar.

​Tiba-tiba, ia tidak lagi berada di ruang bawah tanah yang dingin. Ia berdiri di kehampaan yang tak berujung—sebuah ruang yang terasa seperti Sunyata (Kekosongan), tanpa batas dan tanpa waktu. Di depannya, melayang sosok yang terbuat dari cahaya keemasan redup—seorang pria tua dengan janggut panjang dan mata yang tampak seperti mengandung ribuan bintang yang sekarat.

​“Akhirnya…” Suara itu terdengar seperti angin kuno, berbisik melewati ribuan tahun. “…seorang pembawa, dan dia membawa Tanda Sanghyang.”

​Ji Yun terhuyung, berlutut. “Siapa… siapa kau?”

​Sosok cahaya itu tersenyum sedih. “Aku adalah sisa-sisa Alkemis Tua Yuan, yang dikutuk Langit karena mencoba menulis ulang Dao. Aku gagal. Namun, takdir telah membawa furnace baru kepadaku. Aku adalah penjaga yang tersisa dari Tripods of the Firmament yang pertama.”

​“Aku tidak mengerti. Tanda ini… ini adalah kutukan,” ucap Ji Yun, menunjukkan tulang selangkanya. “Aku tidak bisa berkultivasi. Aku akan mati sebelum usia dua puluh.”

​Alkemis Yuan menyipitkan mata. “Kutukan? Bodoh! Tanda Sanghyang bukanlah kutukan. Itu adalah Reaksi Balik—segel yang diletakkan oleh Kaisar Surgawi karena leluhurmu mencoba mencuri fragmen dari Sembilan Kuali Surga!” Ia berbicara tentang bagaimana birokrasi langit mendikte Dao Agung, membatasi kekuatan kultivator agar tidak dapat menantang otoritas mereka.

​“Kalian para kultivator fana hanya fokus pada Qi. Tetapi Dao Agung terdiri dari Tiga Harta: Jing (Esensi), Qi (Energi), dan Shen (Roh). Keseimbangan yang telah lama hilang,” ujar Alkemis itu, suaranya dipenuhi penyesalan. “Qi biasa dari Langit telah dimanipulasi, itulah mengapa tubuhmu menolaknya, karena ia adalah Qi yang terikat pada Mandat Langit. Aku akan mewariskan formula Primal Qi kepadamu—energi primordial yang tidak terikat pada kekuasaan mereka. Hanya itu yang bisa diserap oleh Akar Spiritual yang disegel sepertimu.”

​“Kau memberiku warisan terlarang?” Ji Yun berbisik, menggigil. Ia telah mengambil jalan yang tidak bisa kembali.

​“Aku memberimu jalan untuk hidup. Dan sebuah tujuan: temukan sisa-sisa Sembilan Kuali Surga. Kau adalah satu-satunya yang mampu mengaktifkannya. Jika kau menguasai Primal Qi dan mencapai True Immortal, kau akan menjadi satu-satunya yang mampu menantang tirani Mandat Langit.”

​Ji Yun tidak peduli dengan tirani. Ia hanya peduli pada kata-kata itu: Jalan untuk hidup.

​Ia menatap tanda merah di tulang selangkanya. Jika ia mengambil jalan ini, ia akan menjadi musuh Kaisar Surgawi, buronan di semua Alam—musuh kosmik yang akan dikejar sampai ke ujung Tiga Alam.

​Aku akan mati dalam lima tahun, atau aku akan mati melawan Surga. Tidak ada pilihan lain selain melawan.

​Tanpa ragu, Ji Yun mengatupkan gigi. “Aku terima warisanmu, Alkemis Yuan. Aku akan kultivasi. Aku akan hidup.”

​Pria tua itu tertawa, suara yang perlahan memudar menjadi debu. “Bagus. Sekarang, mulailah. Bejana ini adalah Furnace Alkimia Bintangku yang tersisa. Lupakan Qi Condensation. Kau akan memulai kultivasi sejati: Seni Penyempurnaan Tiga Harta.”

​Cahaya keemasan meredup dan menghilang. Ji Yun tersentak kembali ke ruang bawah tanah, tubuhnya basah oleh keringat dingin. Di depannya, Bejana Perunggu Kuno itu memancarkan kilau halus, seolah-olah ia baru saja terbangun dari tidur ribuan tahun.

​Katalis telah ditembakkan. Ji Yun, Sang Pemberontak Langit, telah memulai jalannya.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mulai menarik
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Tanda Pemberontak Langit   Bab 28: Raja Abadi vs. Sepuluh Malaikat Pelaksana

    ​"Berhenti bergerak, Tanda Sanghyang! Serahkan Kuali Surga, atau kami akan memusnahkanmu dan pulau ini!"​Raungan pemimpin Perwira Penegak Langit—seorang kultivator Foundation Establishment tingkat sebelas—mengguncang danau yang tenang. Di atas Ji Yun, sepuluh sosok dengan aura Foundation Establishment yang mematikan melayang, jubah emas mereka berkilauan di bawah cahaya langit yang retak. Mereka adalah perwujudan birokrasi Langit, dikirim langsung oleh Kaisar Surgawi.​Ji Yun, yang duduk bersila di tengah Formasi Pertahanan daruratnya, membuka matanya dan menatap sepuluh sosok itu tanpa gentar. Golden Core tingkat sembilan-nya berputar dengan kecepatan maksimum.​"Kalian datang terlambat," balas Ji Yun, suaranya tenang. "Aku sedang menyelesaikan alkimia terakhirku. Kalian hanya akan menjadi Pil Jiwa Baru Lahir-ku!"​“Kesombongan! Foundation Establishment tingkat sebelas kita setara dengan Golden Core puncak! Kami akan menghancurkan Inti Emas-mu dan menyerahkan jiwamu kepada Kaisar Su

  • Tanda Pemberontak Langit   Bab 27: Kecepatan Bunuh Diri dan Penyimpangan Qi

    ​"Kau gila, Ji Yun! Memadatkan Pil secepat ini akan menghancurkan Shen-mu! Kau akan mengalami Penyimpangan Kultivasi!"​Teriakan Alkemis Tua Yuan menggema di dalam kesadaran Ji Yun, penuh kekhawatiran yang nyata. Di hadapan Ji Yun, Furnace Alkimia Bintang yang kini dilengkapi Kuali Surgawi dan Kuali Pencerahan, berputar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi.​"Aku tidak punya pilihan, Guru! Gema Mandat Pengejaran Kosmik yang dikirim Kaisar Surgawi terasa semakin kuat. Mereka akan segera tiba!" balas Ji Yun, sambil memfokuskan Shen (Roh) murninya. "Aku harus mencapai Golden Core tingkat sembilan dalam tiga puluh hari, atau aku akan dilenyapkan oleh birokrasi Langit!"​Ji Yun telah mengubah waktu kultivasi dua bulan menjadi satu bulan. Untuk mencapainya, ia harus menyuling Pil Foundation Core dari rampasan Tetua Agung Feng sepuluh kali lebih cepat dari jadwal normal.​Ia memasukkan Pil ke dalam bejana. Biasanya, ia akan membiarkan Kuali memurnikannya perlahan, memisahkan Qi yang te

  • Tanda Pemberontak Langit   Bab 26: Pencerahan Shen dan Gema Alam Langit

    ​“Kita harus segera pergi, Ji Yun! Kekuatan gabungan kedua Kuali ini—Kuali Surgawi dan Kuali Pencerahan—akan segera menarik perhatian Kaisar Surgawi!”​Seruan Alkemis Tua Yuan mendesak Ji Yun. Meskipun baru saja memenangkan pertarungan spiritual dan fisik yang brutal, Ji Yun tidak ragu. Ia mengambil tas penyimpanan Tetua Agung Feng yang penuh dengan Pil, Jimat, dan Kristal Qi bermutu tinggi.​Ji Yun melesat keluar dari reruntuhan Kuil Pencerahan Giok, terbang melintasi Hutan Naga Timur dengan kecepatan Golden Core tingkat empat-nya. Ia bergerak tanpa lelah selama dua hari hingga mencapai sebuah pulau kecil tersembunyi di tengah danau yang dikelilingi kabut tebal, tempat yang sangat jauh dari Wilayah Tengah.​Di tempat ini, ia akhirnya bisa bernapas. Ia duduk bersila di tengah pulau, menghadap danau yang tenang.​“Aku tidak pernah merasa sebersih ini, Guru Yuan,” kata Ji Yun, memejamkan mata.​“Tentu saja,” balas Yuan, suaranya kini terdengar penuh kebijaksanaan. “Kuali Pencerahan tela

  • Tanda Pemberontak Langit   Bab 25: Perisai Esensi dan Keyakinan Buta

    ​"Aku di sini untuk melenyapkanmu, atas nama Dao Agung!"​Raungan Tetua Agung Feng, Foundation Establishment tingkat sembilan, memenuhi Hutan Naga Timur. Seluruh Qi spiritual di hutan itu berkumpul, membentuk Bola Qi raksasa yang memancarkan kekuatan Mandat Langit yang menakutkan. Bola Qi itu, yang didorong oleh keyakinan buta Tetua Feng, jauh lebih mematikan daripada Formasi Pembakaran Langit milik Tetua Jin.​Ji Yun mencengkeram erat kapak berkaratnya. Ia tahu ia tidak bisa mengelak dari serangan ini.​“Guru Yuan! Aku tidak bisa menahan Qi ini! Aku akan hancur!” seru Ji Yun, merasakan tekanan Qi yang mencekik.​"Tidak ada waktu untuk berpikir, Ji Yun! Kau harus membakar sebagian Golden Core-mu untuk menciptakan Perisai Primal Esensi! Itu adalah satu-satunya pertahananmu!" perintah Yuan. "Qi-nya murni, tetapi didorong oleh keyakinan, bukan Qi Langit yang korup! Kita harus menggunakan Primal Qi untuk mematahkan keyakinannya!"​Ji Yun mengangguk. Ia memfokuskan Shen-nya dan membakar ha

  • Tanda Pemberontak Langit   Bab 24: Korupsi di Dalam Jiwa

    Ji Yun melangkah ke dalam Formasi Keabadian Sempurna. Rasanya seperti memasuki kolam air hangat; tidak ada gempuran Qi atau serangan fisik. Namun, tak lama kemudian, ia menyadari bahwa Formasi itu bekerja dengan sangat halus, menembus lapisan pertahanan Shen (Roh) yang telah ia murnikan. Formasi ini tidak menguji kekuatan, melainkan integritas Jiwa.​Di dalam benaknya, Benih Keserakahan yang ditinggalkan oleh Qi Tetua Jin tiba-tiba mekar menjadi suara yang lantang.​"Kau pantas mendapatkan ini, Ji Yun. Ambil Kuali Pencerahan! Setelah itu, ambil semua harta di Hutan Naga Timur! Kau adalah yang terkuat, dan mereka semua hanyalah boneka Langit yang lemah! Gunakan kekuatan Golden Core tingkat empat-mu untuk merampas semuanya!" bisikan itu menyerang Shen-nya.​Ji Yun mengatupkan giginya. Ia memfokuskan Shen-nya. Aku tidak boleh tunduk pada bisikan ini. Aku mencari penebusan dan kelangsungan hidup, bukan kekuasaan mutlak.​"Guru Yuan, Formasi ini tidak menyerang dengan ilusi eksternal. Ia j

  • Tanda Pemberontak Langit   Bab 23: Umpan Racun dan Kemenangan Licik

    ​"Binatang buas Level Enam adalah lawan yang kuat, Ji Yun. Mereka memiliki pengalaman tempur alam dan regenerasi yang luar biasa. Apa rencanamu, Pemberontak?" desak Alkemis Tua Yuan, suaranya terdengar tegang di benak Ji Yun.​Ji Yun mengangguk, menghadapi Ular Giok Kuno yang memancarkan aura Foundation Establishment tingkat enam yang dingin. Ular raksasa itu telah memblokir jalur Lembah Naga.​“Dia mengincar Pil di tas penyimpananku, Guru. Monster spiritual kuno selalu mengincar Pil yang dibuat oleh manusia untuk meningkatkan kultivasi mereka,” jawab Ji Yun, mencengkeram erat kapak berkaratnya.​“Dia mengincar pil untuk kultivasi, tetapi kita akan memberinya pil untuk kegilaan! Kita akan menggunakan benih keserakahanmu untuk melawan keserakahannya!” seru Yuan, nadanya penuh perhitungan jahat. “Kita akan membuat Pil Kekacauan, Ji Yun! Pil yang sempurna dalam penampilan, tetapi beracun dalam esensi!”​Ji Yun menyeringai, ia menyukai rencana itu. Ia segera mengeluarkan tiga Kristal Qi b

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status