Putri Bunga Bangkai

Putri Bunga Bangkai

last updateLast Updated : 2023-03-28
By:  ElpitCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
31Chapters
1.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Semua orang ikut berbahagia atas kelahiran seorang putri raja yang cantik jelita dengan aroma alami yang begitu semerbak. Namun di hari yang sama pula, negeri Putih digemparkan karena sang putri raja tiba-tiba berubah menjadi beraroma busuk ketika fajar menyingsing. Kelahiran sang putri dari negeri Putih rupanya membawa kutukan dari ratu bangsa unicorn. Raja Arsen tidak sengaja membunuh putri unicorn ketika berburu, sehingga mengundang kemurkaan Ratu Penelope dan memberikan kutukan bahwa keturunan raja negeri Putih tidak akan mendapat kebahagiaan karena tubuhnya yang berbau busuk layaknya bangkai. Kehidupan Putri Aludra sangat jauh dari kata bahagia. Kutukan ratu unicorn benar-benar terjadi. Hingga suatu hari sang putri terpaksa di asingkan karena semakin hari bau busuk yang keluar dari tubuh Putri Aludra semakin pekat. Dalam pengasingannya sang putri ditemani seorang pelayan setia dan pengawal setia yang tidak pernah mempermasalahkan bau busuk tersebut. Hingga suatu hari sang putri bertemu dengan seorang pengembara yang tersesat karena terpisah dari rombongannya. Si pengembara sangat terkejut ketika bertemu dengan putri berbau bangkai itu untuk pertama kalinya. Apa yang membuat si pengembara itu terkejut? Apakah karena aroma si tuan putri yang seperti bau bangkai? Atau karena alasan lain?

View More

Chapter 1

1. Kutukan Ratu Unicorn

Kelahiran putri Aludra membawa kebahagiaan bagi seluruh rakyat negeri Putih. Raja Arsen selaku raja negeri Putih, mengundang rakyatnya untuk datang ke pesta kelahiran pang putri.

Semua rakyat bersuka cita menikmati pesta yang diadakan oleh raja. Mereka memuji dan menyanjung putri Aludra karena bayi itu sangat wangi dengan aroma alami bak bunga kasturi.

Hingga saat fajar menyingsing, aroma busuk menyeruak menyumbat indera penciuman. Semua orang sibuk mencari bangkai apa yang berhasil membuat istana dicemari aroma tidak sedap itu. Setelah ditelusuri ternyata aroma busuk itu berasal dari kamar sang putri yang sejak tadi disanjung tiada henti. Lebih tepatnya lagi aroma itu berasal dari tubuh putri Aludra yang sebelumnya beraroma sangat wangi.

Kabar itu menggemparkan negeri Putih. Hampir semua rakyat di segala sudut membicarakan Putri Aludra yang berbau busuk. Putri dengan aroma harum semerbak yang sebelumnya dipuja tiada henti kini hilang dari ingatan.

Para warga istana melakukan penyelidikan dan penelusuran, mencari jawaban mengapa putri Aludra memiliki aroma harum pada siang hari dan di malam hari tubuh sang Putri akan berbau busuk.

"Paduka raja, setelah hamba selidiki, sepertinya tuan putri Aludra terkena kutukan." Sang panglima perang Felix datang melapor setelah beberapa hari melakukan penyelidikan atas perintah langsung dari sang raja.

"Kutukan? Kutukan apa? Jangan membuat lelucon, Panglima Felix! Memangnya siapa yang berani mengutuk putriku?" Di tengah perasaan terguncang, sang raja merasa tidak terima jika apa yang dikatakan sang panglima itu benar adanya.

"Ampun, Paduka, tapi apakah Paduka tidak mengingat kejadian di lembah Ilusi sekitar satu tahun lalu?" Ucapan panglima Felix membuat semua yang ada di ruang rapat itu berpikir keras, mengingat kejadian setahun silam di lembah Ilusi.

"Lembah Ilusi?" Sang raja bergumam dengan dahi berlipat.

"Benar! Lembah Ilusi! Panahmu melesat menembus jantung seorang putri dari bangsa unicorn hingga ia tewas. Kemudian sang ratu mengutuk ... Oh, Ya Dewa! Apakah putriku benar-benar harus menanggung kutukan itu?" Sang permaisuri berseru cukup histeris ketika mengingat kejadian di masa lalu. Ia tak sanggup mengatakan apa yang diucapkan ratu bangsa unicorn yang adalah sebuah kutukan untuk putrinya.

Kala itu raja Arsen mengajak sang permaisuri, ratu Cassandra, untuk berburu rusa. Raja bepergian membawa beberapa prajurit dan panglima Felix juga ikut serta.

Berburu adalah salah satu kegiatan yang disukai sang raja. Namun sudah selama tiga hari berburu, tak ada satu binatang pun yang mereka dapatkan sebagai hewan buruan. Jangankan seekor rusa, seekor tupai pun tak ada, seolah semua bintang sengaja disembunyikan atau dihalangi oleh sebuah kekuatan gaib yang membuat para binatang menjadi tak kasat mata.

Karena merasa kegiatan berburu kala itu akan sia-sia, sang raja memberi komando agar rombongan mereka pulang saja ke istana tanpa buah tangan.

Hingga saat dalam perjalanan pulang, ketika mereka melewati lembah Ilusi, sang raja melihat seekor rusa bertanduk emas. Mata sang raja berbinar, akhirnya ia melihat seekor binatang yang menjadi target perburuannya.

Namun hanya sang raja lah yang dapat melihat rusa bertanduk emas itu. Baik sang ratu, panglima, maupun para prajurit tidak ada yang dapat melihatnya. Mereka hanya berpikir mungkin karena tingkat ilmu sang raja lebih tinggi hingga bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat.

Sang raja terus memperdekat jarak. Ketika jarak mereka sudah terbilang dekat, sang raja meloloskan anak panah dengan penuh keyakinan bahwa anak panahnya tidak akan meleset, namun tiba-tiba saja rusa bertanduk emas itu lenyap dari pandangan, dan anak panah sang raja meleset mengenai seekor unicorn.

Ketika terkena panah yang menembus jantung, seekor unicorn itu berubah menjadi seorang putri yang amat cantik yang terkapar di rerumputan. Darah mengucur deras, napas sang putri mulai habis.

Detik berikutnya dua ekor unicorn muncul tiba-tiba dan langsung berubah wujud menjadi layaknya manusia, mereka adalah raja dan ratu bangsa unicorn.

Sang ratu langsung memeluk tubuh putrinya yang bersimbah darah. Ketika baru saja ratu Penelope ingin mengatakan bahwa sang putri harus bertahan, saat itu juga sang putri mengembuskan napas terakhirnya.

Ratu Penelope menangis pilu. Tangisannya mengundang para prajurit unicorn datang yang langsung mengepung raja Arsen serta rombongannya. Mereka telah bersiap untuk bertempur, namun sang ratu mencegah.

Ratu Penelope marah, sangat marah, namun wanita cantik itu berpikir jika ia menghabisi nyawa raja Arsen dan ratu Cassandra saat itu juga, maka itu tidak akan setimpal dengan perasaan sakitnya ketika kehilangan seorang putri. Alih-alih melenyapkan nyawa orang yang merenggut nyawa putrinya, ratu Penelope lebih memilih untuk mengutuk keluarga raja negeri Putih tersebut.

"Aku tidak akan membunuh kalian, tapi aku ingin kalian menderita. Demi mendapatkan keadilan untuk putriku yang telah kalian renggut nyawanya, aku akan memberikan kutukan!" Dengan berlinang air mata ratu Penelope berbicara begitu lantang.

"Aku mengutuk, keturunanmu tidak akan mendapat kebahagiaan karena tubuhnya yang berbau busuk layaknya bangkai! Hanya kematian yang bisa menghilangkan kutukan itu!"

Tepat setelah kutukan itu dikumandangkan oleh ratu Penelope, badai petir bergemuruh, pertanda bahwa semesta menyetujui kutukan tersebut.

Bunyi kutukan itu kini terngiang di benak Raja Arsen yang masih mengadakan rapat di ruang rapat bersama para petinggi kerajaan.

"Paduka, apa yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kutukan putri kita? Aku tidak sanggup jika harus menyaksikan putriku hidup dalam kutukan seperti ini! Lakukan sesuatu, Paduka, lakukan sesuatu!" Ratu Cassandra semakin histeris.

"Panglima Felix, apakah kau menyelidiki juga, apa yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan kutukan itu?"

"Ampun, Paduka. Ratu Penelope tidak menyebutkan penawar apapun untuk menghilangkan kutukan itu. Ratu Penelope justru mengatakan bahwa hanya kematian yang—"

"Cukup, Panglima Felix, hentikan! Jangan lanjutkan bicaramu. Aku tidak akan pernah membiarkan putriku mati!" Ratu Cassandra menghentikan ucapan panglima Felix.

"Hamba minta maaf telah berbicara lancang, Ratu." Panglima Felix membungkuk hormat meminta maaf pada ratu Cassandra.

"Ini kesalahanku. Jika saja saat itu aku tidak dipenuhi nafsu ingin mendapatkan rusa, maka hal ini tidak akan terjadi pada putriku. Jika saja aku mendengarkan ucapan kalian bahwa tidak ada rusa di sana maka hal buruk tidak akan terjadi pada putriku. Jika saja aku menyadari bahwa saat itu aku tengah terkena Ilusi, maka aku tidak akan begitu bernafsu memburu rusa itu, dan sekarang aku harus menyaksikan penderitaan putriku akibat kesalahan yang kuperbuat. Seharusnya aku yang menanggung semua ini, bukan putriku." Sang raja pun terguncang. Rasa bersalah mengepungnya sekarang.

"Tidak ada gunanya menyesal sekarang, Paduka. Kita akan mencari cara untuk meruntuhkan kutukan itu. Tidak ada kutukan tanpa penawar." Sang patih ikut angkat bicara.

"Jadi maksudmu, aku harus melenyapkan nyawa putriku, Patih Rouvin?"

"Tentu tidak, Paduka raja. Hamba memiliki usul, bagaimana jika Paduka mencoba bernegosiasi dengan ratu Penelope? Kejadian itu sudah berlalu, tidak ada yang tau hati seseorang. Jika kemarahan ratu Penelope sudah reda, dia mungkin akan mau mencabut kutukan untuk putri Aludra." Patih Rouvin memberikan usul dengan penjelasan yang masuk akal.

"Hamba setuju dengan usulan patih Rouvin, Paduka. Kita harus berusaha untuk kebaikan putri Aludra, sebelum berita ini menyebar ke seluruh negeri." Penasehat kerajaan ikut mendukung saran dari sang Patih.

"Baiklah, aku akan pergi ke Ies Dream untuk menemui ratu Penelope secepatnya."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ogawa
cover dan cerita bagus, sukses ya
2024-05-22 03:08:38
2
user avatar
Pasha Rizuki
putri bunga raflesia kah wkwk, kena kutukan si putri, mampir ke buku teman satu angkatan dulu
2023-07-06 05:49:42
4
user avatar
Ulfah N
Wow! Fantasi kah kak?
2023-03-05 12:12:49
2
31 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status