Share

Hatiku Lemah

Pagi itu seakan dunia hampa, lalu kuseduh secangkir kopi hangat untuk menghangatkan pikiran yang dingin akan ingatan tentang dia.

Duduk di teras rumah dengan secangkir kopi dan lagu Fourtwanty, mencoba menenangkan pikiran tetapi semua gagal karena terlalu indah untuk dilupakan.

Makan siang pun selesai, lalu aku membuka laptopku dan melihat video moment ulang tahunnya 8 bulan lalu. Semua bagaikan api yang meninggalkan debu, sulit untuk dibersihkan dan selalu menempel dengan tanah.

Lalu senja pun menyambut soreku, seakan langit ingin bercerita dua mata denganku akan arti sebuah perjuangan. Aku mencoba keluar rumah dengan motor tua yang biasa membawa aku dan ia, tapi sekarang hanya sebatas kenangan.

Lalu aku singgah di salah satu coffe shop, dan memesan kopi hitam.

Kuminum secara perlahan hingga menyadarkanku bahwa kehidupan itu seperti kopi, sama-sama pahit tapi tidak munafik akan hitamnya kopi.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status