Begitu mendengar Theresia akan pergi ke tempatnya praktek, Olivia pun mengalah. “Baiklah, bertemu di mana?”
“Malam ini di café dekat acara ulang tahun, sangat mudah mencarinya. Hanya ada satu café yang buka di sini.” Theresia dengan senang menutup teleponnya.
Olivia bangkit dari duduknya, meskipun kehidupan sangat sulit, walaupun suasana hatinya sangat buruk, dia tidak boleh menunjukkannya pada musuh. Ini adalah prinsip yang dimiliki oleh Olivia, dia tidak ingin terjebak seperti tiga tahun yang lalu.
Pada saat dia tiba di sebuah café yang dijanjikan oleh Theresia, dirinya sama sekali tidak terlihat sedih. Selain matanya yang memerah, siapapun tidak akan menyadari bahwa dirinya habis menangis.
Theresia sudah menunggu di sana, dia terlihat sangat cantik dan suci dengan balutan gaun pesta berwarna putih. Olivia duduk di hadapannya dan bertanya,
Sebuah notifikasi email masuk ke handphonenya, Bayu mengirim document tentang preman yang kini berada di lokasi penyekapan Aerin dan Alexa. Orang ini bukanlah orang sembarangan, dia adalah kepala preman dan mafia yang ditakuti di wilayah Indonesia. Karena relasi dan jaringannya yang besar, dia tidak pernah tertangkap oleh pihak kepolisian.Kepala preman ini bisa dikatakan memiliki kekuasaan yang tidak buruk, reputasinya juga lumayan, sekarang hanya ada beberapa geng di Jakarta ini yang bisa menandinginya. Varen menyalakan sebatang rokok. Dua hari terakhir dia merokok dengan begitu sering.Sekarang dalang dibalik penculikan ini sudah diketahui, informasi tentang preman yang berada di lokasi juga sudah dipegang, mereka bahkan bisa menghubunginya kapan saja. Dia bisa saja menukar Alexa dan Aerin dengan melepaskan Lisa, tapi bukan itu yang Varen inginkan.Dia ingin mendapatkan istri dan putrinya tanpa harus mel
Bagaimanapun juga Alexa adalah istrinya, sekarang Alexa diculik karena dirinya tidak bisa melindungi Alexa dengan baik.Varen juga bisa berkata seperti ini pada Kenzo karena Alexa menganggap Kenzo sebagai sahabatnya dan juga perasaan Kenzo pada Alexa sangat tulus. Alexa juga pernah mengatakan kalau dia sudah menganggap Kenzo sebagai kakak, jadi anggap saja dia sedang berjanji dengan kakak iparnya sendiri.Kini kedua pria yang sedang kacau duduk berdua di trotoar dan masing-masing tangan mereka memegang rokok. Kenzo adalah seorang dokter, dia tidak pernah merokok sebelumnya, tapi kali ini untuk menghilangkan pikirannya dia merokok.Pagi hari puntung rokok masih berserakan di tempat mereka duduk semalaman, tapi orangnya sudah kembali ke rumah masing-masing.Varen menerima telepon dari mamanya, "Μa.""Apa yang terjadi pada Alexa dan Aerin?”Apa yang terjadi sebenarnya tentu saja Varen tidak mengerti, lagipula dirinya belum sepenuhnya memahami masalah ini. Jika dalang dibalik kejadian ini
"Aku sudah memberikan uang tebusan padamu, aku sudah memenuhi permintaanmu untuk tidak memberitahukan siapa-siapa atau melaporkan ke polisi. Tapi, kamu telah ingkar janji, apa yang sebenarnya kamu inginkan?" Alexa terus berteriak dan memberontak.Penculik itu diberi hati malah meminta jantung."Hahaha, tentu saja kami membutuhkan uang. Tapi kami lebih berharap presdir Revorma Group datang ke sini membantu kalian," setelah selesai berbicara, para penculik itu pun keluar meninggalkan Alexa dan Aerin di sana.Alexa memeluk Aerin yang tergeletak di tanah, sekian lama, akhirnya Aerin membuka matanya."Aerin, bagaimana keadanmu? Apa kamu baik-baik saja, Nak?" Alexa melihat Aerin dari ujung kaki sampai ujung rambut dan memastikan Aerin tidak terluka."Mama. Aku baik-baik saja. Kita ada di mana?""Kita diculik, Sayang. Tapi kamu tidak usah takut, Papa pasti akan datang menyelamatkan kita." Alexa percaya pada kekuatan Varen, meskipun dia tidak memberitahukan kejadian ini pada Varen, tapi dia s
“Bagus sekali, kamu tidak melapor polisi. Aku harap kerjasama yang baik ini bisa kita pertahankan, Nyonya Alexa!” Penculik itu tampaknya tidak menghubungi Alexa sebelumnya untuk menguji dirinya. “Apa uangnya sudah disiapkan?”“Sudah, di mana putriku? Aku ingin menemuinya.”“Hahaha, tenang saja, kalian akan segera bertemu.”“Sekarang kamu keluar dari rumah, ada orang yang sedang menunggumu di bawah. Ingat jangan beritahukan pada siapapun, jangan mencoba keluar bersama dengan pengawal. Atau nyawa putrimu ada di tanganku.”Alexa tidak bisa memikirkan hal lain lagi, selain keselamatan putrinya. Dia menuruti keinginan para penculik, turun ke bawah dengan membawa handphone dan koper kecil berisi uang 100 jut.Alexa keluar dari gerbang diam-diam, agar tidak ada pengawal yang mengikutinya. Posisi mobil agak jauh dari rumahnya, Alexa hanya bisa berjalan kaki dan terengah-engah. Setelah berhasil menaiki mobil, Alexa melihat ada sekitar 4 orang di dalam mobil.Pakaian orang-orang itu serba hitam
Tapi Aerin tidak ada di dalam, dia lalu bertanya pada petugas kebersihan yang ada di sana. Tapi perugas kebersihan itu mengatakan tidak pernah melihat anak kecil masuk ke dalam toilet. Jelas-jelas tadi Alexa melihat Aerin masuk sendiri.Setelah melihat-lihat di sekitar selama beberapa menit, tapi Alexa tidak menemukan jejak Aerin sama sekali. Kemudian Alexa memutuskan untuk mencari Aerin keluar aula. Alexa lalu mencari pihak keamanan dan juga panitia yang menyelenggarakan pameran ini. Pihak panitia memberikan pengumuman melalui siaran speaker kepada para pengunjung, tapi Aerin hilang dari tempat itu. Alexa bahkan sudah tidak bisa berdiri dengan stabil.“Nyonya, tenanglah dulu. Mungkin putri Anda sedang bermain di sekitar sini, tempat ini sangat luas. Memang tidak mudah untuk mencarinya, tapi petugas keamanan kami sudah berpencar untuk mencarinya.”“Tidak mungkin dia bermain jauh dari pengawasanku, putriku sangat patuh, dia tidak mungkin ke sembarang tempat.”Pihak pameran juga memban
Dokter berbalik dan berjalan keluar pintu, segera masuk ke mobil dan ambulance yang membawa Theresia melaju dengan sangat cepat. Nyonya Albarn melangkah maju dan ingin mengejar, tapi dia malah terjatuh di tangga teras dan kakinya terkilir. Pembantu rumah tangga segera membantunya untuk bangun dan memapahnya kembali ke kamar.Setelah urusannya selesai, Bayu pun pergi dari rumah Tuan Albarn. Tidak lupa dia mengucapkan terima kasih pada si tuan rumah yang telah banyak membantunya, meski wajah pria tua itu kini suram, tapi Bayu tidak peduli. Dia tidak berani mengambil resiko jika suatu saat Theresia akan datang lagi untuk menghancurkan rumah tangganya.Bayu mengendarai mobil ke rumah Olivia, dia sudah berjanji akan menjemput istrinya jika masalah sudah selesai. Mobil Bayu berhenti di garasi, kemudian mengambil kunci mobil dan naik ke lantai atas. Di ruang tamu lantai pertama, Olivia sedang duduk di sofa dan melamun.&n