Chapter: 44. APA YANG TERJADI?“Tentu, tentu saja aku tidak keberatan. Selama ini uangku hanya mampu membawa kakak berobat ke dokter biasa, itu saja sudah bisa membuat kondisi kakak sedikit ada perubahan. Bagaimana jika berobat ke dokter terbaik apalagi ke luar negeri, aku yakin kakak pasti bisa kembali normal,” jawab Alexa dengan hati berbunga-bunga.Membayangkan kehidupan kakaknya di masa depan, Alexa langsung merasa makan malamnya kali ini tidak begitu mengecewakan.“Hari ini, aku akan memberikan gaji pertamamu, aku tahu kamu membutuhkan uang itu untuk biaya hidupmu sehari-hari.”“Terima kasih, Ren. Aku tidak tahu apa jadinya hidupku tanpa bantuanmu. Aku bersyukur bisa bertemu teman sepertimu di waktu yang tepat.”“Tidak usah sungkan, aku hanya melakukan kewajibanku sebagai majikanmu. Ingat, aku masih bosmu sampai waktu yang tidak bisa ditentukan,” ucap Varen dengan senyum jahilnya.Tentu saja Alexa mencebik kesal karenanya. Merasa dirinya sudah lebih baik dari sebelumnya, bengkak di sudut bibirnya juga sudah se
Last Updated: 2025-06-15
Chapter: 43. DEKAPAN MAMA“Mama, jangan pergi. Jangan tinggalkan Aerin, Mama di mana? Aerin kangen, Mama, Aerin sayang Mama!”Alexa yang mendengar itu tanpa sadar langsung mengulurkan tangannya dan memeluk Aerin. Masih bisa dirasakan Alexa nafas Aerin yang berat.Alexa mendekapnya dengan erat, lalu membisikkan sebuah kalimat, “Mama di sini, mama nggak akan ninggalin Aerin. Mama juga sayang Aerin.” Perlahan-lahan detak jantung Aerin mulai stabil.Alexa masih enggan untuk melepaskan pelukannya terhadap Aerin, dia ingin sekali saja untuk malam ini bisa mendekap tubuh mungil anak ini. Menyalurkan semua rasa keibuannya untuk Aerin, betapa menderitanya selama ini Aerin.Hati kecil Alexa tidak henti-hentinya merasakan perih kala mengingat kejadian waktu itu di mana Aerin tidak mau berpisah dengannya.Mungkin Aerin adalah anak yang beruntung karena memiliki harta dan kekayaan yang berlimpah, bak putri raja yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, tapi tidak dengan kasih sayang. Benar kata Varen, dia bisa memberi
Last Updated: 2025-06-13
Chapter: 42. DIRINYA YANG HANYA ORANG KECIL“Bukan. Aku benar-benar tidak—” Alexa berusaha menjelaskan.Tiba-tiba pintu ditendang dan terbuka, suara yang kencang itupun berhasil menghentikan ucapan Alexa.Pandangan Varen mengarah ke sudut bibir Alexa yang terluka, matanya langsung menjadi gelap, lalu berkata dengan dingin, “Nona Bella, emosimu cukup besar juga ya? Kamu bahkan berani memukul wanitaku. Kamu jangan lupa kalau saat ini aku masih atasanmu, aku bahkan bisa melakukan apa saja terhadapmu, termasuk membuat perusahaan ayahmu bangkrut dalam sekejap.”“Kamu berani menyentuh kehidupanku tanpa alasan yang jelas, aku tidak akan segan-segan melakukan yang lebih dari yang kamu lakukan!”Wajah Bella dalam sekejap berubah.Dia bilang apa? Wanitanya? Perusahaan ayahnya akan bangkrut? Bella belum bisa mencerna ucapan Varen.Sejauh yang Bella kenal, Varen tidak pernah mendekati wanita manapun. Kenapa dia bisa-bisanya menyebut kalau Alexa adalah wanitanya, dan perihal perusahaan ayahnya. Sejak kapan Varen tahu kalau dia sebenarnya bu
Last Updated: 2025-06-12
Chapter: 41. SEBUAH TAMPARANAlexa mulai gugup, tanpa sadar dia mengeratkan tangannya di lengan Varen. Mata Bella terus saja memandang tajam ke arah Alexa. Seolah tidak terima karena Varen membawa Alexa ke acara klien seperti ini.“Hallo, Tuan Albert, kapan anda tiba di Indonesia?” tanya Varen kepada klien bisnisnya, sembari menyodorkan tangan untuk memberi salam.“Tadi pagi, maaf Tuan Varen kalau kedatangan saya terlalu mendadak.”“Tidak masalah, Tuan Albert!”“Tuan Varen, apa ini istri Anda? Senang bisa bertemu dengan Nyonya Dhananjaya,” kata Albert sambIl memberi salam.Alexa adalah wanita yang penuh dengan sopan santun, dia lalu menerima salam dari Albert.Di sisi lain Varen sedang memberi kode kepada sekretarisnya untuk mencatat apa saja pembicaraan hari ini bersama Albert. Mereka lalu saling mempersilahkan untuk duduk.
Last Updated: 2025-06-08
Chapter: 40. TATAPAN KESAL BELLAMereka langsung terdiam. Tiba-tiba di dalam hatinya ada suara yang berkoar-koar, “Dia! Pasti Dia!”Matanya tiba-tiba menjadi sangat dalam. Varen ingat di tahun itu, gadis kecil itu juga menyisir rambutnya menjadi kuncup bunga yang berantakan, menggunakan gaun burberry dengan senyuman manisnya.Alexa yang kini berada di depannya dan wanita yang ada di ingatannya, sepintas seperti wanita yang sama. Varen tidak bisa mengontrol matanya, pandangannya langsung menjadi panas.Dan saat ini, Alexa langsung membuyarkan lamunannya. “Ren, apakah gaun dan riasan yang aku gunakan tidak cocok denganku?”Ucapan Alexa seperti air dingin yang tersiram di atas kepala Varen, dia dengan cepat langsung mengalihkan pandangannya. Mungkin dia sudah gila dengan kecantikan Alexa, bisa-bisanya mengira Alexa adalah dia.“Dia sama sekali bukan wanita itu, mungkin hanya kebetulan saja wajahnya sangat mirip,” bathin Varen.Alexa melihat wajah Varen yang tiba-tiba berubah menjadi tidak enak dilihat, dia mengira kalau
Last Updated: 2025-06-08
Chapter: 39. PENGUSIRAN BELLANamun dia tetaplah karyawan di sini, dia dengan terpaksa menelepon Bella, sekretaris Varen untuk mengatakan bahwa sedang ada wanita yang datang mencari bosnya itu.Nut… Nut…. Nut…Suara intercome tersambung, “Hallo, selamat siang, Ibu Bella! Di bawah sedang ada tamu yang mencari pak Varen.“Perempuan atau laki-laki?” tanya Bella penasaran.“Perempuan! Beliau bilang sebelumnya sudah ada janji, bahkan Pak Varen sendiri yang menyuruhnya datang ke sini,” kata si resepsionis mengulang ucapan Alexa.Akal licik Bella mulai muncul lagi, “Baiklah, aku akan turun menemuinya. Aku ingin memastikan bahwa wanita itu aman untuk bertemu dengan bos kita.” Bella langsung menutup telepon tanpa basa-basi lagi.Perempuan itu tidak memberitahu Varen bahwa ada yang sedang mencarinya, dia memiliki inisiatif sendiri untuk mengusir siapapun wanita yang ingin bertemu dengan atasannya sekaligus adalah pujaan hatinya.“Oh, hallo, Nona Alexa! Senang bisa bertemu lagi,” sapa Bella sembari menyodorkan tangannya untu
Last Updated: 2025-06-07
Chapter: 119. EPILOG Rumput hijau bersinar diterpa cahaya matahari yang mulai naik. Sepasang langkah kecil melandas bergantian di jalan setapak yang dipagari hamparan rumput itu di kedua sisinya. Seorang anak kecil berusia lima tahun tergopoh menghampiri ayahnya di ujung taman belakang. Tubuhnya ditutupi celemek hijau lumut gambar karakter pahlawan Avengers kesukaannya. Suara nyaring bocah itu saat memanggil nama Reagan, mengundang perhatian banyak orang di sana. Bocah tampan itu bernama Kaivan Arsenio Maverick, tersenyum lebar dengan kedua tangan direntangkan sebelum memeluk ayahnya.“Daddy! Aku mau masak!” kelakarnya. Dia jatuh ke dalam pelukan Reagan dalam sekali tangkapan. Tergelak memamerkan giginya yang putih saat tertawa. Claire, berdiri di balik pemanggang barbeque merengut. “Apakah kau tidak merindukan mommy mu, Kai?” katanya cemburu pada suami sendiri. Kaivan mengerutkan dahinya, untuk menjawab pertanyaan itu terlihat sulit baginya. “Aku merindukan Mommy, sedikit.” Semua orang di pesta barb
Last Updated: 2025-06-12
Chapter: 118. BERTEMU MERTUATujuh bulan kemudian.. Dekorasi ruang ballroom hotel yang dipijak Reagan dan Claire saat ini, tidak henti-hentinya membuat Claire berseru kagum. Di tengah langkah kakinya yang mulai sulit bergerak bebas karena perut buncitnya, mata Claire berbinar terang. Sebelah tangan dikaitkan ke bisep Reagan yang dibalut setelan jas warna biru tua, senada dengan midi dress yang Claire pakai. Kedatangan mereka membuat seluruh mata tertuju padanya. Tak terkecuali sepasang pengantin yang berdiri di pelaminan. “Pestanya mewah sekali, ya.” Claire berseru. Setiap gerak-geriknya menjadi bahan pantauan Reagan yang sesekali meringis ngilu. Meski tengah berbadan dua dan dalam hitungan hari Claire akan melahirkan, wanita cantik itu masih bisa bergerak aktif. “Delia dan suaminya memiliki selera yang bagus, bukan?” “Benar, mereka juga tampak serasi di sana.” Claire menunjuk pasangan pengantin itu dengan tatapan matanya. “Kalau begitu, ayo kita beri ucapan selamat pada mereka.” Saat ini Reagan membimbi
Last Updated: 2025-06-11
Chapter: 117. BERDAMAI DENGAN MASA LALUSejujurnya Reagan hampir tenggelam semakin dalam karena rasa penasarannya saat ini. Di balik meja bar unit penthouse mewah itu, pandangannya tidak pernah lepas dari dua sosok yang sedang berpacu dengan hening.“Adegan konyol macam apa ini? Kenapa mereka hanya saling menatap?”Ya, Reagan terheran-heran dengan kekompakan Claire dan Elenio yang saat ini sedang duduk berhadapan. Mereka kompak memilih sunyi sebagai penengah di saat kepala satu sama lain tak bisa saling memahami.“Ayolah, setidaknya tunjukkan sedikit perdebatan,” ucap Reagan gemas. Dia mencekik penyangga gelas wine di tangannya karena jika mencekik leher Elenio, dia akan dijerat hukum karena menganiaya anak emas pemilik Jordan Consisto.
Last Updated: 2025-06-09
Chapter: 116. MENANTU MILYARDERReagan sangat menyukai bagaimana reaksi yang ditunjukkan oleh semua orang di sana, kecuali Erik. Tuan Delanney dengan wajah piasnya, Nyonya Delanney yang kehilangan kata-kata bersama tubuhnya yang menegang, serta Claire, sang istri, matanya melotot, mulutnya terbuka lebar tetapi sebelah tangannya dengan cepat menutupi keterkejutan itu. “Kamu jangan bercanda, Reagan!” ucap Claire, menepuk bisep kekar suaminya cukup kencang. Otaknya berusaha mencerna situasi, tetapi rasanya sangat buntu. Semua hal yang ada di perusahaan ini seakan dengan jelas menunjukkan bahwa Reagan memang bagian darinya. “Untuk apa aku bercanda? Aku mengajak kalian ke mari tak lain untuk memenuhi janjiku,” jawab Reagan. Dia mengangkat dagunya sedikit sambil menatap Erik. Sigap Erik memahami gestur itu. Dia lantas memberikan sebuah map tebal pada Reagan. Saat dokumen itu diserahkan, semua mata tertuju pada Reagan. Ruangan itu mendadak hening. Bunyi robekan map yang dibuka memenuhi telinga. Reagan mengeluarkan setu
Last Updated: 2025-06-08
Chapter: 115. MERTUA DAN MENANTU BERSATU“Lepaskan aku, brengsek! Ini bukan tempatku!” “Berhenti memberontak, Tuan. Jika kamu memang tidak bersalah, kamu bisa menjelaskannya di pengadilan nanti.”Theodore mengedar pandang ke seluruh penjuru kantor kepolisian pusat. Semenjak diringkus dari mansion mewahnya Theodore terus melakukan pemberontakan. Dia tak segan memaki para polisi dengan kata-kata kasar. Di saat yang bersamaan, dia digiring masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Ketika memasuki ruangan itu, raut wajahnya menegang. Seorang wanita, duduk di kursi dengan kepala tertunduk dalam. Wajahnya hampir tidak bisa dikenali tapi, mata Theodore cukup jeli untuk mengetahui siapa sosok itu. “Pricilla? Mengapa kau ada di sini?” tanya Theodore. Wanita itu mengangkat kepalanya, lalu menatap Theodore dengan sorot mata tajam. Theodore melihat kedua tangan wanita itu dikurung borgol. “Puas kau, Theodore?” ucap Pricilla sinis. Tatapannya penuh kebencian pada Theodore. Mungkin jika tangan mulus itu bebas, wajah Theodore tak akan selama
Last Updated: 2025-06-06
Chapter: 114. KLARIFIKASI TENTANG KEBENARANReagan duduk diantara dua orang wanita dengan ekspresi kontras satu sama lain. Aura tegang menyelimuti mereka. Reagan duduk dengan kedua tangan terlipat di dada berdehem pelan. Tetapi belum sempat Reagan bersuara, Claire berucap lebih dulu. “Untuk apa kamu membawa dia kemari, Reagan?” tanyanya dengan nada sedikit sinis. Pandangannya tidak berubah, tajam, dan sarat makna. Reagan menelan ludah. Membawa Nayla ke hadapan Claire adalah keputusan yang berat. Di depan mereka Nayla menunduk dalam, tidak berani membalas tatapan Claire. Tanpa Claire melakukan apapun, atau mengatakan apapun, aura intimidasi yang keluar dari dirinya menguar begitu pekat. Nayla hampir kehabisan napas dibuatnya. “Dia akan menjelaskan semuanya padamu, Claire.” Claire kembali memaku tatapannya pada Nayla, sedang Reagan menuntut wanita itu untuk bicara. “Katakan semuanya. Akui apa yang sudah kamu lakukan padaku.” Tidak hanya tiga orang itu di dalam penthouse. Ada Erik yang memantau pembicaraan dari meja bar di
Last Updated: 2025-06-05
Chapter: BAB 177. EXTRA CHAPTERElaine merasa dia sudah berusaha adil pada kedua anaknya. Tapi entahlah namanya pemikiran orang dia tidak bisa menebak.Elaine mengerucutkan bibirnya, “Bagaimana bisa aku begitu menyayangi anak itu, aku memarahinya satu kali maka dia akan membalas 10 kali. Anak itu begitu pandai berbicara, dia pantas menjadi penerusmu.”“Abi ingin menjadi seorang pengacara, menegakkan keadilan.” Elaine tersenyum.Tahun ini Kaesha sudah berusia 17 tahun dan Abimanyu 11 tahun. Saat itu Reyhan datang ke kamar putrinya, dengan canggung berkata, “Bagaimana dengan sekolahmu?”“Papa.” Kaesha tidak lantas menjawab, lantaran kaget dengan sosok papanya yang masuk ke kamar. Perasaan campur aduk kini memenuhi seluruh ruangan.Reyhan tidak akan secanggung ini jika bertemu dengan Abimanyu atau sekedar mengobrol dengannya, mungkin karena Abimanyu adalah laki-laki sedangkan Kaesha adalah seorang putri yang sudah remaja. Sangat tidak baik jika dia memberikan kesan yang buruk.“Sekolah, baik Pa.”“Tahun depan kamu suda
Last Updated: 2024-03-27
Chapter: 176. ENDING 2 (AKHIR KEBAHAGIAAN)Reyhan diberitahukan seperti itu, tidak kalah paniknya dengan Elaine. Dia berlari keluar dan memanggil sopir untuk menyiapkan mobil. Setibanya di rumah sakit, Elaine didorong menggunakan brangkar. Dokter dan perawat lalu masuk melihat kondisi Elaine. Dokter mencium cairan itu dan berkata dengan gugup, “Nyonya, jangan bergerak, cairan ketuban pecah. Aku akan segera perintahkan untuk mempersiapkan ruang persalinan dan dokter kandungan yang akan menanganimu.” Setelah mendengar itu, wajah Elaine menjadi pucat. Cairan ketuban pecah itu artinya anak akan segera lahir, tapi kandungannya baru berusia 7 bulan. “Dokter, tolong lakukan yang terbaik!” Elaine memegang perutnya dengan cemas dan bibirnya bergetar hebat. Reyhan pernah mendampingi Allesia melahirkan tapi dia tidak pernah menghadapi hal seperti ketuban pecah dan lain sebagainya. Karena dia merasakan ada keanehan, dia lalu bertanya pada dokter, “Apa yang terjadi, Dok?” “Istri anda akan dibawa ke ruang persalinan karena air ketubann
Last Updated: 2024-03-26
Chapter: 175. ENDING 1“Maaf Tuan, tiba-tiba ada seorang wanita yang muncul di depan mobil. Untung saja saya cepat menginjak rem, kalau tidak hasilnya akan parah sekali.” Supir sudah berkeringat dingin karenanya.“Turun dan lihat kondisinya. Jangan menunda waktu dan cepat bereskan.” Reyhan berbicara sembari melirik jam tangannya. Sama sekali tidak ada maksud untuk ikut turun dari mobil.Supir buru-buru mengangguk, mendorong pintunya dan turun dari mobil. Di depan mobil Mercedes hitam, seorang wanita duduk dengan sangat lemah. Kulit kakinya tergores membuat dia terus saja menangis kesakitan.Ketika perempuan itu mendengar ada orang yang mendekatinya, dia langsung menatapnya dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya. Alhasil, rencananya gagal, yang keluar bukanlah CEO yang tadi bersamanya.“Nona, apakah tidak apa-apa?” Supir berjalan menghampirinya, lalu melihat perempuan itu dari ujung kaki ke ujung rambut. Ketika tidak menemukan luka serius pada tubuhnya, kecuali kaki yang tergores sedikit, supir itu ba
Last Updated: 2024-03-22
Chapter: 174. TIDAK BERHASIL“Hallo, Nona Elaine. Aku Audi putri kedua dari Pak Walikota. Maaf dari tadi aku belum sempat menyapa.” Audi memegang tangan Elaine.“Tuan Reyhan, apa kabar?” Audi tidak lupa menyapa Reyhan, dibandingkan dengan Andin, Audi jauh lebih agresif dan terlihat berterus terang.“Nona Elaine, sekarang kamu sudah bergabung dengan wanita kelas atas. Mari aku perkenalkan teman-temanku. Kamu pasti bisa menyesuaikan diri dengan mereka.” Dengan cepat Audi menarik tangan Elaine agar menjauh dari Reyhan.Selang waktu berjalan, Reyhan sudah menghabiskan wine yang ada di gelas. Tiba-tiba seorang pelayan datang lagi menghampirinya, dan mengatakan bahwa Elaine sedang menunggunya di lantai atas dan meminta untuk ke sana.“Tunggu, untuk apa istri saya ke atas? Ini rumah pribadi, bukan hotel yang bisa dia masuk sesuka hati.”“Nona kedua mengatakan kalau Nyonya Elaine merasa tidak nyaman pada perutnya. Dia lalu membawa Nyonya Elaine beristirahat di kamarnya.”Reyhan merasa ini cukup masuk akal, tapi sebelum i
Last Updated: 2024-03-18
Chapter: 173. BERTEMU DENGAN TEMAN KULIAH“Ceritanya sangat panjang, bahkan aku saja tidak tahu harus menceritakannya darimana.” “Ya Tuhan! Sungguh dia bahkan tidak mengundangku dalam pernikahan kalian. Apa dia sudah tidak menganggapku sebagai teman lagi?” Dania dari tadi begitu banyak pertanyaan dan Elaine tidak bisa menjawab semuanya. Dia dan Reyhan bisa dibilang memang sudah menikah, tapi pesta pernikahan dan acara lainnya bahkan belum diadakan sama sekali. “Apakah kalian menikah secara diam-diam?” Dania sungguh orang yang tidak bisa mengontrol ucapannya. “Bisa dibilang seperti itu, dan aku rasa itu juga cukup baik.” Dari ucapan Elaine, Dania bisa menyimpulkan bahwa wanita di hadapannya ini adalah wanita sederhana juga cantik. Reyhan menatap mereka dengan dingin, hatinya sudah dibakar oleh perasaan cemburu terhadap Dania yang jelas-jelas tidak sebanding dengan dirinya dilihat dari sisi manapun. Ketika Dania merasakan tatapan Reyhan, dia lalu berkata padanya, “Reyhan, kamu tidak mengundangku di hari pernikahanmu. Diam
Last Updated: 2024-03-15
Chapter: 172. ROBOT BARBIEDi dalam sebuah ruangan, ada boneka barbie besar seukuran dirinya. Boneka itu bisa bergerak dan memberi hormat, bagaikan robot tapi sangat mirip dengan manusia sungguhan.Hanya saja ketika tahu bahwa tangan Kaesha sedang memegang remote untuk menggerakkannya, Elaine tersenyum padanya.“Nyonya, apakah ada yang bisa dibantu?” Betapa terkejutnya Elaine, ternyata robot itu bisa berbicara.“Di mana kalian mendapatkan robot seperti ini?” tanya Elaine penasaran.“Robot barbie ini didatangkan langsung dari German oleh papa. Papa sudah memesannya selama satu tahun, dan bertepatan dengan hari ulang tahun Kaesha, robot itupun selesai dirakit. Jadi papa menjadikannya sebagai hadiah untuk Kaesha.”Elaine sungguh tercengang mendengarnya, apakah mereka benar-benar tidak memiliki tempat lagi untuk menyimpan uang. Hanya ulang tahun seorang anak kecil berusia 6 tahun, apakah perlu menghamburkan uang seperti ini?Apakah putranya nanti juga akan dimanjakan hingga ke atas langit ke tujuh seperti ini? Ya t
Last Updated: 2024-03-14