"Kamu tidak perlu khawatir, mama bukan ibu mertua yang jahat, tidak akan menyiksa istrimu. Lihat kakak iparmu, sudah berapa lama tinggal dengan mama, apa mama pernah memarahinya?"
"Ibu kandungnya Olivia sudah meninggal, sekarang dia hanya punya aku sebagai ibunya, aku akan menjaganya dengan baik."
"Ма, Mama baik sekali. Bisakah di kehidupan berikutnya kita menjadi ibu dan anak lagi?"
Alima mengetuk kepala Bayu, "Dasar anak nakal! Mamamu ini masih belum masuk ke liang lahat tapi kamu sudah memikirkan kehidupan kembali."
"Siapa suruh menjadi ibu yang baik hati, lembut dan juga teladan?! Pantas saja papa sangat mencintai +ama." Bayu tersenyum manja dan memeluk lengan mamanya.
“Papamu itu seorang prajurit, tidak mudah untuk bercerai. Jika tidak suka juga tetap harus suka, kalau bisa pernikahan itu harus kamu jalani sekali seumur hidup. Belajar menerima kekurangan pasangan, jika ada masalah jangan pernah menghindar dengan berpisah.
“Kamu itu tidak perlu diet, cukup menjaga kesehatan saja. Kamu seorang dokter juga pasti lebih tahu itu dari mama. Ke depannya kita akan tinggal bersama, mama pasti akan selalu memperhatikan pola makanmu.” Alima tidak berhenti menasehati menantunya ini.Alima menyodorkan mangkuk berisi kare ayam ke hadapan Olivia, wanita itu tidak tahan untuk mencobanya. Namun, begitu mengirup aroma kare ayam itu, perutnya mendadak menjadi mual. Padahal kare ayam ini adalah makanan kesukaannya.Beberapa hari ini selera makan Olivia memang tidak baik dan sering terasa mual, dia lebih nyaman memakan makanan yang terasa asam seperti mangga.Namun kare ayam ini dibuat khusus oleh kakak iparnya, bagaimana mungkin dia tidak memakannya, itu artinya dia tidak bisa menghargai jerih payah orang lain. Olivia hanya bisa menahan rasa mual dan mulai mencicipi kuahnya.Akan tetapi kuahnya saja baru sampai di mulutnya, dia sudah tidak bisa menahan rasa mualnya.
"Kamu tidak perlu khawatir, mama bukan ibu mertua yang jahat, tidak akan menyiksa istrimu. Lihat kakak iparmu, sudah berapa lama tinggal dengan mama, apa mama pernah memarahinya?""Ibu kandungnya Olivia sudah meninggal, sekarang dia hanya punya aku sebagai ibunya, aku akan menjaganya dengan baik.""Ма, Mama baik sekali. Bisakah di kehidupan berikutnya kita menjadi ibu dan anak lagi?"Alima mengetuk kepala Bayu, "Dasar anak nakal! Mamamu ini masih belum masuk ke liang lahat tapi kamu sudah memikirkan kehidupan kembali.""Siapa suruh menjadi ibu yang baik hati, lembut dan juga teladan?! Pantas saja papa sangat mencintai +ama." Bayu tersenyum manja dan memeluk lengan mamanya.“Papamu itu seorang prajurit, tidak mudah untuk bercerai. Jika tidak suka juga tetap harus suka, kalau bisa pernikahan itu harus kamu jalani sekali seumur hidup. Belajar menerima kekurangan pasangan, jika ada masalah jangan pernah menghindar dengan berpisah.
Aerin juga tidak pernah marah atau cemberut seperti anak lainnya ketika melihat mama atau papanya menggendong Kai. Dia sangat perhatian, bahkan kadang-kadang dia yang menawarkan diri untuk mengganti popok adiknya.Usianya baru enam tahun, tapi sudah cekatan dalam memberikan susu dan menyanyikan nina bobok untuk Kai. Terkadang dia juga menceritakan pengalamannya di sekolah pada adiknya, Kai juga akan merespon dengan lambaian tangan dan kakiAerin naik ke atas melihat adiknya, ketika tiba di atas Aerin kaget karena adiknya ternyata sudah bangun tanpa ada yang melihat. Adik kecilnya ini bukan hanya tidak menangis, melahan menatap kakaknya dengan bola mata yang bulat dan hitam.Mulutnya masih mengembungkan busa, tangan kecilnya terus melambai sana sini, seperti ingin menarik perhatian kakaknya. Aerin memegang tangan adiknya, wajahnya juga dipenuhi dengan ekspresi kesenangan.Varen melihat a
Bibi pengasuh melihat bayi kecil yang sedang menangis, “Oh, ternyata dia pipis, pantas saja menangis.” Mendengar itu, Kenzo dan Alexa menjadi lega dan tertawa bersama-sama. Setelah bibi pengasuh mengganti popok yang basah, pria kecil berhenti menangis dan menguap dengan malas.Alexa menatap bayinya yang tertidur di ranjang dengan tatapan lembut, ada senyuman samar di sudut bibirnya, membuat dirinya terlihat sangat lembut. Kenzo berdiri di samping menatapnya, matanya menyipit.Dia selalu tahu Alexa adalah seorang gadis yang ramah, seluruh tubuhnya memancarkan kelembutan dan kehangatan. Itulah yang membuat dirinya selalu ingin memiliki wanita itu, tapi sayangnya takdir berkata lain. Wanita di depannya ini ternyata tidak ditakdirkan untuknya.Pada sore hari, Alexa dan putranya sudah tertidur, dia juga tidak ingin mengganggunya. Kenzo adalah pria yang penuh perhatian, seharusnya tidak sulit untuknya
Tidak mendengar suara tangisan anaknya, hati Alexa menjadi cemas, mungkin inilah namanya ikatan bathin seorang ibu dan anak. Untungnya, tidak lama kemudian, anaknya telah digendong kembali, sedang dipeluk oleh perawat.Tubuhnya dibungkus dengan selimut kecil, matanya terpejam, bibirnya tersenyum. Wajahnya tampan sangat mirip dengan Varen, kulitnya putih seperti Alexa. Seorang putra dengan berat 3,5 kg, sangat sehat dan lahir dengan selamat.Perawat menggendong anak itu dan mendekatkan pada ibunya, “Dekaplah dia di dadamu agar dia merasakan kehangatan seorang ibu.”Hanya sebentar saja, bayi kecil itu sudah diambil lagi oleh perawat dan berkata, “Nyonya Alexa, Anda akan diobservasi dulu dalam waktu empat jam. Nanti setelah berada di ruang perawatan, Anda bisa terus bersama dengan putra Anda.” Perawat itu lalu pergi meninggalkan Alexa dan dalam waktu yang bersamaan Alexa sudah di bawa k
Anthony tidak menggunakan statusnya untuk menekan orang lain, hanya dengan kebenaran saja sudah mampu membungkam Walikota.Pak Walikota masih berada di ruangan cukup lama, para ajudan yang berada di sekitarnya juga tidak berani mengeluarkan suara. Mereka tahu dengan jelas suasana hati bosnya kali ini.“Kek, mengapa kamu bisa melawannya dengan hal semacam itu. Apa dari awal kakek sudah tahu kalau Lisa itu bukan putri kandung Pak Walikota?”Anthony menggelengkan kepala, “Hanya hasil penyelidikan selama semalam.”Varen bertepuk tangan, “Kakek sungguh hebat, bahkan celah sekecil itu kakek bisa mengetahuinya.”“Itulah makanya kamu harus lebih banyak belajar, dari dulu memang sudah banyak yang mengincar keluarga Dhananjaya. Jika kamu tidak cukup tangguh, maka kehancuran akan dengan mudah menghampirimu.”