Share

PART 147

last update Last Updated: 2025-08-12 08:01:48

Suara alarm handphone membuat Retno membuka matanya pagi ini. Betapa terkejutnya ia ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Sial, semua ini karena Rio yang terus menerus menggempurnya sejak tengah malam hingga subuh tadi. Tanpa menunggu nyawanya berkumpul kembali, Retno segera bangun dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi. Tanpa membangunkan Rio terlebih dahulu, Retno memilih segera masuk ke kamar mandi dan melakukan mandi besar. Tidak perlu lama melakukan semua ini, karena dalam waktu sepuluh menit saja ia sudah selesai melakukan mandi besar.

Saat keluar dari kamar mandi, ternyata Rio masih tetap tidur. Dengan sedikit rasa gemas, Retno segera membangunkan Rio agar mereka tidak kesiangan sampai di Jogja kembali.

"Ri... Ri, bangun Ri," ucap Retno sambil menepuk-nepuk lengan Rio.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tante Retno, I Love You    PART 149

    Setelah merasa kenyang karena sudah menyantap soto sapi di warung soto langganan Retno, akhirnya kini Rio mulai melajukan mobilnya menuju ke rumah Hartono dan Yuni. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah mertuanya, Rio memilih membiarkan Retno tidur di sampingnya. Ia bisa memahami bagaimana lelahnya Retno setelah menerima gempuran dari dirinya secara bertubi-tubi sejak kemarin.Bahkan saat ia sudah berhasil memarkirkan mobilnya di depan rumah Hartono, Rio memilih untuk membuka kaca jendela mobilnya hingga setengah dan ia mematikan mesin mobil. Daripada membangunkan Retno, lebih baik ia juga ikut tidur meskipun hanya beberapa saat. Rasanya kepalanya juga oleng setelah terus menerus berolahraga di ranjang bersama istrinya itu. Tidak hanya kepala, namun lututnya pun rasanya sudah tidak karu-karuan.Entah berapa lama ia terti

  • Tante Retno, I Love You    PART 148

    "Yang, biarin aku aja yang nyetir."Retno menggelengkan kepalanya. Rasanya ia tidak yakin Rio tidak akan ngebut pagi ini terlebih handphone Rio sudah berdering terus menerus. Retno tahu bahwa itu adalah panggilan dari Elina yang selalu coba Rio abaikan mengingat jika Elina sampai tahu kalo Rio bahkan belum on the way dari lokasi glamping ini, bisa-bisa Rio terkena omelannya."Kamu duduk di kursi penumpang depan. Aku yang nyetir, Ri."Setelah mengatakan itu, Retno segera melangkahkan kakinya untuk menuju ke arah sisi pengemudi dan masuk.Rio yang melihat ini hanya bisa menghela napas panjang dan akhirnya ia memilih pasrah. Begitu Rio memasuki mobil, Retno segera tancap gas dari lokasi glamping ini.

  • Tante Retno, I Love You    PART 147

    Suara alarm handphone membuat Retno membuka matanya pagi ini. Betapa terkejutnya ia ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Sial, semua ini karena Rio yang terus menerus menggempurnya sejak tengah malam hingga subuh tadi. Tanpa menunggu nyawanya berkumpul kembali, Retno segera bangun dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi. Tanpa membangunkan Rio terlebih dahulu, Retno memilih segera masuk ke kamar mandi dan melakukan mandi besar. Tidak perlu lama melakukan semua ini, karena dalam waktu sepuluh menit saja ia sudah selesai melakukan mandi besar.Saat keluar dari kamar mandi, ternyata Rio masih tetap tidur. Dengan sedikit rasa gemas, Retno segera membangunkan Rio agar mereka tidak kesiangan sampai di Jogja kembali."Ri... Ri, bangun Ri," ucap Retno sambil menepuk-nepuk lengan Rio.

  • Tante Retno, I Love You    PAART 146

    "Yang, bangun, Yang," kata Rio sambil menggoyang-goyangkan tubuh Retno.Retno yang baru saja menutup kedua matanya akhirnya bangun. Ia menguap yang membuat Rio tidak tega melihat istrinya itu. Sepertinya mereka memang butuh tidur untuk malam ini. Mungkin sesi berbagi keringat di atas ranjang harus berakhir meskipun ia sedikit tidak rela."Sudah sampai, Ri?" Tanya Retno kala ia membuka kedua matanya lagi."Sudah, Yang. Ayo kita turun."Retno tersenyum dan ia segera membuka sabuk pengaman yang melilit tubuhnya. Kini setelah berada di luar mobil, Retno dan Rio langsung berjalan menuju ke area resepsionis.Gelapnya malam dan lampu yang temaram membuat suasana seben

  • Tante Retno, I Love You    PART 145

    Selelah-lelahnya Retno dan Rio pada akhirnya tetap saja acara untuk pergi ke sebuah tempat glamping yang ada di daerah Kaliurang harus tertunda beberapa jam karena baik Retno maupun Rio sama-sama tidak bisa menahan gairahnya. Terlebih kini saat mereka sudah selesai mandi dan hampir berangkat. Tetap saja Rio tidak bisa menahan dirinya untuk menyentuh istrinya lagi dan lagi."Ri, kalo kaya gini terus kita enggak jadi berangkat-berangkat nanti," kata Retno ketika Rio justru meremas-remas kedua gunung kembarnya dari arah belakang tubuhnya sambil menggesek-gesekkan junior pada bokongnya. Bibir Rio Bahkan sudah mencium samping kepalanya."Yang, pingin lagi. Belum puas. Satu ronde lagi, ya?""Satu di tambah tiga, jadi sudah empat, Ri. Kalo ditambah ini berarti total nanti lima

  • Tante Retno, I Love You    PART 144

    Setelah semua tim dari vendor make up, hairdo hingga kostum pergi dari kamar ini, Retno memilih masuk ke dalam kamar mandi. Ia harus membersihkan semua sisa-sisa make up yang masih menempel di wajahnya. Ia masih belum puas dengan acara pembersihan make up yang dilakukan asisten penata riasnya.Ceklek ...Retno menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar mandi. Tampak di sana Rio yang sedah berdiri di dekat pintu dalam keadaan naked. Melihat Rio yang sudah dalam keadaan seperti ini, Retno tahu jika acaranya di dalam kamar mandi ini akan jauh lebih lama daripada rencananya semula jika ia tidak segera menghampiri Rio terlebih dahulu."Katanya kita mau ke Kaliurang, Ri?"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status