Share

PART 19

last update Last Updated: 2025-06-07 09:36:18

"Gimana, sudah nggak penasaran lagi kan kamu sama gerakan belly dance?"

Rio hanya tersenyum, lalu ia memegang batangannya maju mundur agar semakin tegang. "Nggak penasaran lagi, tapi untung dapat live performance-nya sekarang. Kalo dapatnya dulu aku bingung mau buang benih aku dimana. Masa di toilet lagi."

Astaga....

Bagaimana Retno tidak tertawa mendengar penuturan Rio ini. Melihat itu Rio segera bangkit berdiri dan mendekati Retno lalu memeluknya. Retno masih tertawa hingga akhirnya ia diam dan mulai mendorong tubuh Rio agar mundur sedikit. Retno mulai melepas kancing demi kancing kemeja yang Rio kenakan hingga akhirnya kemeja itu jatuh ke lantai.

"Kenapa, sayang?" Tanya Rio pada Retno yang membuat Retno mengernyit kening.

"Sayang?" Retno mengulang perkataan Rio.

"Iya. Aku mau panggil Tante gitu kalo lagi berdua aja. Boleh nggak?"

Retno menghela nafasnya dan ia mulai memikirkan permintaan Rio tersebut. Sampai akhirnya Retno menatap Rio dalam-dalam.

"Kamu serius sama perasaan kamu ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tante Retno, I Love You    PART 118

    Rio menoleh ke sisi sebelah kirinya dan menemukan Retno yang sedang tampak melamun. Sejak ia sampai di rumah Retno tadi, Rio bahkan tidak sempat duduk dan mengobrol dengan Retno. Mereka langsung menuju ke garasi karena jadwal mereka yang cukup padat hari ini."Yang?" Panggil Rio saat mobil yang ia kemudikan berhenti di sebuah lampu merah."Hmm..?""Kamu kenapa diam saja dari tadi? Lagi ada masalah?""Aku sedang menyiapkan diri saja andai nanti Mama dan Papa menolak kehadiran ibu di acara kita besok."Rio tersenyum dan ia memegang lengan kanan Retno dengan tangan kirinya."Yang, kalopun orangtua ka

  • Tante Retno, I Love You    PART 117

    Pagi ini Nico menatap Rio yang baru saja menikmati secangkir kopi panasnya di halaman belakang rumahnya. Mereka sedang menunggu Manda yang sedang menikmati aktivitas berenangnya. Rasanya ada beban yang mendera hatinya setiap kali melihat wajah Rio. Sial, semua ini karena acara makan siangnya dengan Retno kemarin. Benar, jika ia berhasil menjaga rahasia Rio, tapi siapa sangka jika kini ia juga harus menjaga rahasia Retno dari Rio. Menyadari jika Nico menatapnya sejak tadi, akhirnya Rio menanyakannya kepada Nico."Lo kenapa lihatin gue dari tadi? Naksir lo?""Najis gue naksir sama lo. Gue masih normal.""Terus kenapa justru lihatin gue, bukannya lihatin Manda yang lagi berenang?""Habis baju berenangnya si Ma

  • Tante Retno, I Love You    PART 116

    Retno duduk di hadapan Nico sambil menatapnya lekat-lekat. Sudah hampir setengah jam ini dirinya meminta Nico untuk jujur kepadanya namun tetap saja Nico memilih bungkam."Kenapa kamu masih diam saja, Nic?'"Enggak, Mbak. Aku enggak diam ini.""Lalu sebenarnya apa yang terjadi.""Jawaban aku sama dengan apa yang Rio sampaikan ke Mbak Retno."Ya Tuhan, Retno merasa kesabarannya yang setipis tisu ini sudah di ujung tanduk. Tidak mungkin juga ia akan memaksa anak orang sampai menangis agar jujur kepadanya. Dengan berat hati, akhirnya Retno membuka tasnya dan mengambil sebuah amplop coklat. Ia taruh amplop coklat dengan cap salah satu nama bank swasta ternama di ne

  • Tante Retno, I Love You    PART 115

    Retno duduk di kursi kerjanya yang ada di dalam butik. Ia tatap handphone miliknya sambil mengetuk-ngetuk pelan handphone itu di atas meja kerjanya. Dalam hatinya ia sudah yakin jika akan menanyakan kepada Rio perihal semuanya, namun bagaimana jika Rio curiga dari mana ia mengetahui semua itu? Sudah cukup Rio membenci Mikha, jangan sampai Rio tahu jika ia menguping semua ini dari pembicaraan Mikha di telepon dengan temannya.Cukup lama Retno berpikir hingga akhirnya ia memilih membalas pesan Rio dengan pesan saja. Rasanya itu lebih aman untuk dirinya karena ia memiliki waktu untuk berpikir tentang apa yang akan dirinya katakan kepada Rio. Di samping itu, saat ini Rio sudah memasuki jam kerjanya. Tidak mungkin Retno akan mengganggu konsentrasi Rio dengan bahasan yang tidak terlalu penting ini.Retno : Ri, maaf

  • Tante Retno, I Love You    PART 114

    Sikap Retno yang seperti ini membuat Rio cukup pusing menghadapinya. Ini adalah pengalaman pertama di hidupnya dan ia juga berharap merupakan pengalaman terakhirnya. Ia tidak mau ada jilid dua, tiga dan seterusnya. Beberapa saat berpikir hingga akhirnya Rio memilih untuk bertanya kepada yang lebih berpengalaman dalam urusan seperti ini. Ya, kemungkinan Juna bisa membantunya dan memberikan solusi atas masalahnya ini.Tanpa membuang-buang waktu lagi, Rio segera mengambil handphonenya dan ia membuka group percakapannya dengan teman-teman pendakiannya. Tidak perlu malu, karena di sana ada istri Juna juga yang mungkin bisa memberikan sedikit solusi serta pandangannya dalam masalah yang sedang ia hadapi ini.Rio : Mas Juna, lo di mana, Mas?Pr

  • Tante Retno, I Love You    PART 113

    Meskipun dirinya masih kesulitan untuk berjalan tanpa bantuan tongkat penyangga bahu, Retno tetap tidak menghentikan pekerjaannya. Terlebih kini ia seakan memiliki asisten baru yang rela mengikutinya ke mana saja tanpa digaji sepeserpun. Bahkan siang ini ketika mereka baru keluar dari kantor pengacara untuk mengurus pemecahan kongsi usaha resto Retno dengan Handi"Kalo aku jadi Tante, aku mending di rumah aja. Masa habis terapi jalan, terus kita ke kantor pengacara begini.""Target Tante semua kelar sebelum acara lamaran tiga hari lagi, Mik.""Aku tadi lihat wajah Om Handi enggak tega gitu, Tan. Kaya lagi stress berat. Baru juga dua minggu yang lalu Eyang jual sahamnya yang milyaran. Sekarang giliran Tante," kata Mikha pelan lalu ia menggelengkan kepalanya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status