Share

Bab 24. Kesempatan Dalam Kegelapan

Sisil mendesah saat tangan sang suami meremas pelan bukit kembarnya. 

"Bagaimana, Sayang? Nikmat bukan?" bisik Aldin di telinga Sisil. Bibirnya menempel pada daun telinga sang istri yang membuat bulu tengkuk istrinya meremang.

"Al ...." Sisil menggeliatkan tubuhnya. "Lepasin, Al!"

Bibirnya berucap penolakan, tapi tidak dengan tubuhnya. Tidak dipungkiri ia menikmati sentuhan suaminya.

Aldin tidak mendengarkan ucapan istrinya, ia yakin walaupun Sisil mengucapkan penolakan tapi tubuhnya merespon lain.

Tangan Aldin semakin nakal, menelusuri paha istrinya sampai dengan pangkal paha, diusapnya milik Sisil yang paling berharga itu yang sudah tidak tertutup apa-apa.

Jarinya bermain di dalam lubang inti sang istri yang membuat Sisil mendesah manja. Menggelinjangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri saat tangan suaminya menari-nari di dalam sana. 

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status