Share

20. Tali Persaudaraan

Malam harinya, Rafie menghubungi Inayah melalui panggilan telepon. Mereka berbincang hampir setengah jam, sekadar saling menanyakan kabar dan bercerita tentang apa yang saat itu sedang mereka lakukan.

Usai berbincang dengan Rafie, Inayah sedikit merasa terhibur dan tidak terlalu larut dalam permasalahan yang sedang ia alami. Rafie sudah banyak memberikan nasihat kepadanya untuk tetap ikhlas dan bertawakal ketika dalam menghadapi ujian.

"Suaranya lembut dan terdengar enak di telinga," desis Inayah tersenyum-senyum.

"Maksud kamu suara Teteh?" sahut Erni yang tiba-tiba muncul di belakang Inayah.

"Astaghfirullahal'adziim." Inayah tampak terkaget-kaget dengan kedatangan Erni yang secara tiba-tiba itu.

Erni tertawa lepas dan langsung duduk di samping Inayah. Dengan penuh rasa penasaran Erni memandang wajah Inayah yang tampak semringah.

Kemudian Erni bertanya lirih, "Yang suaranya lembut dan enak didengar itu siapa?" Erni menatap wajah Inayah dengan mengangkat kedua alisnya tinggi, seba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status