Share

Bab 15

Mawar berjalan menuju parkiran dengan langkah cepat, sesekali menoleh ke belakang, Rebi masih berdiri di atas teras masjid. Mawar segera menundukkan kepalanya, andai Rebi datang lebih cepat ... sebelum Abizar mengungkapkan semua isi hatinya, maka sudah sedari tadi Mawar akan ikut bersama Rebi, langsung pulang ke kampung dan tentu saja di depan orang tuanya Mawar akan menerima lamaran Rebi.

"Tuan?" Mawar menengok ke kaca mobil, Abizar terlelap di bangku setir. Lelaki itu mendengkur. Mawar tersenyum, tanpa sadar tangannya terulur dan menyentuh rambut-rambut lebat Abizar. Mawar menepuk pipi lelaki itu, membuat Abizar terbangun. Lelaki itu bergumam ngantuk, "ah, maaf. Aku ketiduran." Abizar mengerjap-ngerjap, pandangannya masih buram.

"Biar aku saja yang menyetir, Tuan."

Abizar menoleh, "bisa?"

"Anda sudah mengajari saya sebelumnya, 'kan? Tentu saja bisa."

Abizar mengangguk, dia menaruh segenap kepercayaan untuk Mawar. Abizar menyingkirkan tubuhnya dari bangku setir dan berpindah ke s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status