Share

Bab 140

Bab 140

“Maaf Dok, saya tidak mengerti apa yang Dokter bicarakan,” sahut Amina gemetar.

Dokter Kartika menatap mata Amina lekat. Dia lalu memegang perutnya. “Janin yang ada diperutku adalah anak Eril. Selama ini kami diam – diam berselingkuh di belakangmu. Amina,” katanya tergugu.

DEG

Jantung Amina serasa disambar petir. Wanita itu menggelengkan kepala. Sekuat hati ia menolak mempercayai kata – kata Dokter Kartika. “Tidak, tidak mungkin. Eril tidak seperti itu. Aku tahu siapa Eril lebih dari kamu, Dokter!”

Suara Amina terdengar kuat dan keras, hingga Bik Susi yang hendak membawa minuman urung dan kembali ke dapur.

“Terserah kamu boleh percaya apa tidak, tapi Eril telah menitipkan janin kepadaku. Dia menginginkan keluarga. Sedangkan kamu selalu menolaknya.” Dokter Kartika berdiri. Kekuatannya mulai bangkit.

“Apa Dokter sangat mencintai Eril?” tanya Amina sinis.

“Iya, aku sangat mencintainya sedari awal kita bertemu,” matanya berbinar – binar saat mengucapkannya, kemudian berubah sendu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status