Share

Bab 17

Author: De_anothe
last update Huling Na-update: 2025-08-24 23:55:17

Lyona segera melepaskan sepatunya ketika sampai di depan rumahnya. Ia melihat sepatu tamu yang sedang menunggunya. Sepatu mahal. Hatinya mulai bergejolak dan ia merasa hampir tersedak ludahnya sendiri. ibunya yang melongok ke arah pintu yang terbuka pun berdiri ketika melihat Lyona telah sampai. Setelah menyuruh Lyona cepat-cepat masuk ke dalam rumah, ibunya kembali ke dalam.

Apa yang dipikirkan Lyona memang benar. Sang tamu tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang dihindari selama dan sampai sekarang ini. Kinan. Mau tidak mau dia harus tetap menjamu tamunya itu. Ibu Lyona berpamitan kepada Kinan dan mengambil tasnya.

“Tante pergi dulu, ya!” ucap ibu Lyona.

“Iya, tante. Hati-hati!” balas Kinan dengan senyuman.

Lyona menatap senyuman itu dengan bergidik ngeri, mengingat bagaimana senyuman itu selalu menghantuinya selama berhari-hari. Bahkan di mimpinya sekali pun, senyuman itu tidak pernah ketinggalan. Nahasnya senyuman itu telah sampai hingg
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Teardrops in the Cold Water   Bab 17

    Lyona segera melepaskan sepatunya ketika sampai di depan rumahnya. Ia melihat sepatu tamu yang sedang menunggunya. Sepatu mahal. Hatinya mulai bergejolak dan ia merasa hampir tersedak ludahnya sendiri. ibunya yang melongok ke arah pintu yang terbuka pun berdiri ketika melihat Lyona telah sampai. Setelah menyuruh Lyona cepat-cepat masuk ke dalam rumah, ibunya kembali ke dalam. Apa yang dipikirkan Lyona memang benar. Sang tamu tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang dihindari selama dan sampai sekarang ini. Kinan. Mau tidak mau dia harus tetap menjamu tamunya itu. Ibu Lyona berpamitan kepada Kinan dan mengambil tasnya. “Tante pergi dulu, ya!” ucap ibu Lyona. “Iya, tante. Hati-hati!” balas Kinan dengan senyuman. Lyona menatap senyuman itu dengan bergidik ngeri, mengingat bagaimana senyuman itu selalu menghantuinya selama berhari-hari. Bahkan di mimpinya sekali pun, senyuman itu tidak pernah ketinggalan. Nahasnya senyuman itu telah sampai hingg

  • Teardrops in the Cold Water   Bab 16

    Lyona duduk sangat lama di depan cermin sambil menatap wajahnya sendiri. Matanya menatap lurus ke arah cermin, namun fokusnya tidak ada di sana. Sangat lama ia melamun sampai suara ibunya dari ruang keluarga menyadarkannya. Bahkan ia lupa untuk berkedip hingga matanya panas dan berair. Lyona cepat-cepat mengambil tasnya dan membuka pintu kamarnya. Ibunya berdiri tepat di depan pintu pada posisi tangan akan mengetuk saat Lyona membuka pintu. Keduanya sama-sama terkejut, namun Lyona lebih terkejut hingga mundur beberapa langkah dan hampir membanting pintu. “Eh? Kenapa neng? Bikin ibu hampir jantungan aja.” Lyona menelan ludah susah payah untuk menenangkan dirinya sebelum membuka mulutnya untuk menjawab. Sebelum Lyona membuka mulutnya, ibunya mendekat dan memegang kedua bahu putrinya dengan lembut dan hangat. Telapak tangan ibunya yang hangat akhirnya membuat Lyona tenang. “Neng? Kamu gak apa-apa kan?” tanya ibunya lagi. “O-oh nggak apa-apa. Tadi Lyona lagi keasyikkan scroll video

  • Teardrops in the Cold Water   Bab 15

    PENGUMUMAN! PENGUMUMAN! Semua murid sekolah diistirahatkan di tempat untuk mendengarkan pengumuman dari sekolah. Sambil menunggu kesiswaan yang akan memberikan pengumuman, murid-murid meregangkan tubuhnya setelah sejam upacara. Begitu pula dengan Lyona dan teman-temannya, mereka juga meregangkan tubuh kakunya. Lalu kembali ke posisi istirahat di tempat. Kesiswaan pun memberi salam pembuka dan menyampaikan pengumuman kepada seluruh siswa. “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.” “Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.” “Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Saya di sini akan memberikan sedikit pengumuman–“ kesiswaan memberikan rincian pengumuman seputar tata tertib dan juga kebijakan sekolah, “–dan yang terakhir, untuk kelas 11 yang akan melaksanakan study tour diharapkan berkumpul setelah jam pelajaran kedua di aula. Informasi akan disampaikan lebih lanjut. Sekian, saya akhiri, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.” “Wa’alaikumsalam Warahmatull

  • Teardrops in the Cold Water   Bab 14

    Lyona berangkat ke sekolah dengan perasaan campur aduk. Ia takut dengan kejadian kemarin, ia terus berusaha melupakannya namun gagal. Ia semakin terlarut dan bahkan merasa semakin berdebar. Kinan, manusia yang ingin ia hindari di sekolah malah menjadikannya target. Ia tidak tahu bagaimana ia sebenarnya dan dari mana ia berasal, namun ia selalu diberitahu bahwa Kinan merupakan ‘ketua’ di sekolah dan sebisa mungkin jangan pernah berhadapan dengannya. Jika menjadi targetnya, maka tidak akan ada jalan keluar selain menjadi ‘miliknya’. Tidak peduli itu musuh atau pun wanita, Kinan akan selalu mendapatkan keinginannya. Lyona memegang pegangan tas sambil menarik napas sebelum mengangkat dan mengenakannya. Ia pun melangkah keluar dan berpamitan kepada orang tuanya yang juga telah selesai bersiap-siap akan berangkat bekerja. Langkahnya pagi ini lebih berat daripada hari-hari lainnya. Ia memikirkan hal apa yang sedang menantinya. Namun ia ingat bahwa jika seseorang memikirkan hal buruk bahkan

  • Teardrops in the Cold Water   Bab 13

    Hari minggu yang cerah, Lyona sudah sibuk memilih pakaian yang ingin ia gunakan hari ini. Sejak pagi, ia sudah mandi dan sudah sarapan bersama orang tuanya. Hari ini ia akan main ke taman bermain bersama teman-temannya. Karena menurutnya ia harus tampil rapi dan cantik, akhirnya ia memilih pakaian yang menurutnya paling sempurna. Seakan dirinya akan kencan buta, ia bahkan memaki dirinya sendiri ‘berlebihan’ namun tetap melanjutkan mencari pakaian. Setelah 35 menit memilih pakaian, akhirnya ia memutuskan mengenakan blue jeans panjang dengan atasan kaus putih dan kemeja sky blue sebagai outer. Tidak lupa pula ia memakai sabuk, bukan karena fashion namun karena celananya agak kedodoran di badan kecilnya. Ia berdiri di depan cermin dan melihat pakaiannya dari atas ke bawah dan memutar. Ia rasa sudah pas dan cocok di badannya. “Hihihi … sudah lucu dan cantik.” Lyona memuji dirinya sendiri. “OK. Waktunya make up biar lebih cantik lagi.” Lyona mengambil sunscreen-nya dan mengoleskanny

  • Teardrops in the Cold Water   Bab 12

    Petang itu, Lyona membersihkan ruang tamu selepas kepulangan teman-temannya. Saat ia mendorong meja di ruang tamu, ibunya mengucapkan salam dan Lyona menoleh sambil membalas salam ibunya. Ia memberikan pelukan selamat datang kepada ibunya. Ibunya juga membalas pelukan Lyona. “Habis ada temanmu neng?” tanya ibu Lyona. “Iya, tadi baru aja pulang,” jawab Lyona. “Oh gitu, kamu udah makan neng?” “Udah bu, sebelum teman-teman datang.” “OK. Ibu mau mandi dulu, gerah.” “Iya, ibu.” Lyona tersenyum ketika ibunya mengelus rambutnya sambil berjalan. Setelah selesai merapikan meja dan membersihkan sampah-sampah bekas plastik makanan, Lyona masuk ke kamarnya. Ia langsung merebahkan tubuhnya dan mengambil ponselnya. Ia menggulir chat yang masuk dan mengecek tugas untuk esok hari. Kemudian pesan baru masuk dari nomor tidak dikenal. Ia menunggu si pengirim untuk mengirim pesan yang lain sebelum membukanya. Pikirannya kembali tertuju kepada Kinan, jantungnya mulai berdetak tidak karuan.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status