Home / Romansa / Teman Seranjang / 6 - Sidak Mamanya Jordi

Share

6 - Sidak Mamanya Jordi

Author: Siez
last update Last Updated: 2022-09-18 15:03:32

"Enggak!" tegas Alice walaupun ia sangat malu. Bisa-bisanya ia melayani bibir Jordi yang menggoda itu.

"Haha ... jangan bohong, loe. Gue tahu loe suka banget kalau gue kiss." Jordi terkekeh geli melihat Alice yang semakin salah tingkah.

"Pret lah loe. Sudah! Gue mau pulang aja." Alice menyingkirkan Jordi dari hadapannya lalu mulai mengambil tas dan sepatunya.

"Eh ... Hana itu masih ada di depan tahu!" ucap Jordi berbohong. Apalagi tujuannya selain menahan Alice lebih lama di dalam apartemennya.

"Serius loe?" Alice menurunkan lagi tasnya.

"Kenapa juga gue gak serius?"

"Jadi kapan gue bisa pulang dong?" tanya Alice yang mulai putus asa. Ia sudah tidak kuat bersama dengan Jordi di satu tempat yang sama. Jantungnya berdebar terus tidak karuan.

"Nanti malam saja. Gue anter loe. Ntar loe pake hoodie sama tas gue aja. Jadi gak ketahuan kalau loe tu cewe. Oh ya ... jangan lupa pakai masker dan kacamata hitam."

"ARGH! Jordi, koq jadi ribet begini sih?" Alice menghentakkan kakinya di lantai. Betapa kesalnya Alice karena ia merasa sangat terjebak di dalam apartemen Jordi.

"Hihi ... nasib loe lah. Udah, sekarang kita nonton aja," ajak Jordi yang berjalan menuju ke ruang tamu, tempat televisi besar itu berada.

"Hais ..." Terpaksa, Alice harus mengikuti Jordi ke ruang tamu. Keadaan seperti ini memang sangat tidak enak.

Alice mendaratkan bokongnya di sofa empuk milik Jordi. Tentu saja Alice mengambil jarak lebih banyak daripada biasanya dan membuat Jordi mengernyit.

"Kenapa jauh-jauh?"

"Males deket sama loe," jawab Alice asal.

"Haha ... Nanti rindu loe," goda Jordi tersenyum nakal.

"PRET!"

KRING! KRING! KRING!

Tiba-tiba ponsel Jordi berdering dengan sangat kencang.

"Siapa?" tanya Alice yang mulai panik. Memang kalau orang sudah melakukan kesalahan, pasti akan dengan mudah panik.

"Mama." Wajah Jordi juga panik melihat peneleponnya.

"Jawab, Jor!"

Jordi menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan dari Norita, mama dari Jordi. Kemudian ia menekan tombol loudspeaker agar Alice bisa mendengarnya.

"Halo, Ma."

"Jordi, siapa yang ada di apartemen kamu sekarang? Jawab!" tanya Norita yang sudah berapi-api. Ia mendapatkan laporan dari Hana kalau Jordi sedang melakukan one night stand dengan seorang wanita.

"E-enggak ada, Ma."

"Jangan bohong, Jordi! Mama memang membebaskan kamu, tapi kamu tidak boleh bergaul sembarangan hingga free sex ya! Mama tidak suka itu."

"Iya, Ma. Jordi tidak berbuat macam-macam koq."

"Tapi tadi Hana mengatakan bahwa kamu tidur dengan wanita dari club."

"Enggak Ma. Serius deh. Hana itu tukang bohong."

"Kalau Hana gak bohong, sekarang buka pintu apartemen kamu! Mama ada di depan."

Alice dan Jordi sama-sama membulatkan mata. Norita sudah ada di depan pintu unit apartemen Jordi.

"Gue harus kemana, Jor?" tanya Alice panik. Ia bingung harus bersembunyi dimana.

"Aduh ... sembunyi dimana ini?" Jordi sendiri bingung.

"Lemari?" Waktu semakin berpacu dengan bunyi bel yang sudah ditekan oleh Norita.

"Jangan! Mama suka melihat ke dalam lemari saya," cegah Jordi.

"Terus gue harus kemana dong?" Alice semakin panik. Baru kali ini ia berada di dalam apartemen Jordi dan seperti maling saja.

"Aduh ... kemana ya?" Jordi terlihat sangat panik juga.

"Ah ... gue tahu. Di dalam kitchen set." Alice

"Hah ... serius loe? Tempat itu kan kecil banget." Jordi menatap Alice tidak percaya.

"Gue muat koq. Kitchen set yang dibawah itu pasti tidak akan dilihat sama mama loe."

"Ya sudah. Cepat sembunyi. Ini mama sudah tidak sabaran."

Bunyi bel terus ditekan dengan tidak sabar oleh orang di balik pintu unit apartemen Jordi. Siapa lagi kalau bukan Norita?

Alice langsung berlari dan bersembunyi di dalam kitchen set. Tidak lupa juga ia membawa tas dan sepatu miliknya ke dalam kitchen set agar tidak menimbulkan kecurigaaan bagi Tante Norita. Sangat menakutkan bagi Alice jika sampai mama dari Jordi ini tahu apa yang telah ia lakukan dengan anak sematawayangnya itu.

Jordi melihat dirinya sendiri di pantulan cermin dan menemukan banyaknya kissmark di lehernya, "Ya ampun ... Alice ganas sekali sih." Jordi terkekeh geli melihat maha karya Alice di tubuhnya yang six pack itu. hampir seluruh tubuh Jordi ada jejak Alice.

Pantas saja tadi Hana marah-marah dan menunjuk ke leher Jordi, ternyata memang leher Jordi yang kokoh itu sudah dipenuhi dengan kissmark yang diberikan oleh Alice. Ia segera mengganti pakaiannya dengan turtle neck daripada membuat Norita lebih marah lagi.

Setelah memastikan semuanya rapi, Jordi segera membuka pintu unit apartemennya.

"Hai, Ma," sapa Jordi dengan senyuman sumringah kepada Norita dan ternyata di belakang Norita ada Hana di belakangnya.

"Kamu itu sedang apa sih, Jor? Koq lama sekali?" protes Norita dengan penuh rasa curiganya. Ia melihat ke sekeliling unit apartemen Jordi, sampai saat ini belum ada yang mencurigakan baginya.

"Beres-beres lah, Ma," jawab Jordi berbohong dengan senyumnya yang penuh kepolosan.

"Aneh. Pasti kamu menyembunyikan wanita kan?" Norita mendelik semakin curiga kepada Jordi.

"Ya ampun, Ma ... wanita yang mana pula? Saya hanya sendirian koq daritadi," kilah Jordi dengan senyuman khas-nya yang innocent.

"Tadi Hana bilang kamu baru saja one night stand tadi malam! Dimana wanita itu, Jor?" Mata Norita seperti elang yang mencari mangsa. Terlalu tajam untuk melihat ke sekitarnya.

"Haha ... saya tidak one night stand koq, Ma," ucap Jordi tambah berbohong. "Tapi saya itu bercinta dengan Alice, Ma," gumam Jordi di dalam hatinya. Rasanya Jordi ingin tersenyum sendiri jika mengingat kejadian semalam, meskipun ingatan itu samar-samar, pastinya tadi malam ia melakukan banyak pertempuran sengit dengan Alice sehingga tubuh Jordi dipenuhi oleh banyak jejak kissmark.

"Kenapa senyum-senyum?" Norita melihat gelagat mencurigakan dari Jordi yang tiba-tiba senyum sendiri.

"Mama ... saya itu sangat rindu sama mama. Jadi saya senyum-senyum," rayu Jordi yang langsung memeluk Norita.

"Rindu ... tapi tidak pulang ke rumah!" Norita mencebik.

"Ya ... saya kan mempersiapkan sidang, Ma," ujar Jordi memberikan alasan yang tidak masuk akal.

"Tapi kan bisa belajar di rumah!"

"Kan teman-teman saya yang sidang bersama itu menginap di sini, Ma. Kalau di rumah kan mama jadi risih." Jordi memang sangat mengenal mamanya itu, Norita paling tidak suka terlalu ribut di rumahnya. Rumah Norita adalah rumah yang paling damai di kompleknya.

Sementara Norita masih berbicara dengan Jordi, mata Hana juga sama seperti Norita, seperti elang yang mencari mangsa. Hana menelisir semua ruangan di unit apartemen itu tapi tidak menemukan siapapun. Hana menjadi bingung sendiri, apakah wanita itu sudah pergi atau bersembunyi? Sungguh Hana sangat penasaran dengan wanita yang telah tidur dengan calon tunangannya itu.

"Loe cari apa lagi, Hana?" ucap Jordi yang mengagetkan Hana.

"Cari wanita itu. Kan tadi loe yang bilang kalau loe habis one night stand dan menyuruh gue keluar dari unit loe!" ungkit Hana.

Jantung Jordi berdebar karena sidak dari Hana dan Norita. Semoga Alice tidak ketahuan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Teman Seranjang   116 - Akhir Yang Bahagia

    "Hmm ... nanti kita bicara berdua ya, Ma. Mereka mungkin akan sangat marah karena seperti kita mempermainkan putri mereka." putus Alexander. Norita mengangguk. "Mama sangat menyesal, Pa. Andaikan dulu mama tidak keras kepala. Pasti lima tahun lalu kita sudah bahagia dengan Luke juga." "Tak ada yang tahu, Ma. Takdir baik atau buruk, tetap harus kita jalani." Norita mengangguk pelan, setuju dengan ucapan dari suaminya itu. "Besok kita pulang ke Indonesia. Kita harus bicara dengan Abi dan istrinya." Alexander menganggukkan kepalanya. * Kamar pengantin Jordi dan Alice "Wah ... kamarnya gede banget." Alice sangat terkesima dengan besarnya ruangan kamar dan juga dekorasi di hotel itu yang terasa sangat mewah. "Iya dong. Untuk memadu kasih, butuh tempat yang cozy." "Ah, kamu tuh ada-ada saja." "Mandi dulu yuks, supaya segar." ajak Jordi. "Kamu duluan gih." Jordi sudah membuka dasi dan jasnya. Hanya tinggal kemeja dan celana panjang saja yang belum. Sementara Alice, wanita itu ma

  • Teman Seranjang   115 - Pernikahan Jordi dan Alice

    "Mama yang akan selesaikan. Besok, kamu dan Alice ke KBRI saja untuk mengurus pernikahan kalian. Uhm, tapi sebelumnya, mama akan panggil penghulu dulu agar kalian bisa menikah secara siri."Jordi tersenyum."Maafkan mama yang keras kepala selama ini."Jordi langsung memeluk erat Norita. "Terima kasih karena mama sudah berubah pikiran.""Mama ingin bicara dengan Alice. Kamu sama Luke dulu saja."Jordi menganggukkan kepalanya, lalu ia berjalan menuju ke kamar."Al,"Alice langsung mengarahkan kepalanya kepada Jordi. "Mama ingin bicara dengan kamu."Alice mengangguk pelan. Lalu ia bangkit berdiri, bergantian dengan Jordi untuk menemani Luke. "Ada apa, Tante?""Kemari, Al."Alice pun duduk di hadapan Norita. "Uhm ... tante minta maaf sama kamu ya.""Tentang apa, Tante?" Alice meragu. "Tentang apa yang terjadi selama ini. Tentang lima tahun lalu dan tentang semua perlakuan tante terhadap kamu dan mama kamu.""I-iya, Tante. Sudah aku maafkan.""Tante harap kamu segera menikah dengan Jo

  • Teman Seranjang   114 - Mengakhiri dengan Anita

    "Bisa aku masuk, Tan?" tanya Anita yang wajahnya sudah sembab. "Bo-boleh. Ayo masuk."Norita mempersilahkan Anita masuk ke dalam kamarnya. Sebenarnya ia pikir Alice dan Jordi yang datang, ternyata Anita. "Ada apa, Nita? Duduk dulu."Anita menganggukkan kepalanya. Dua orang wanita itu duduk berhadapan. "Apakah Tante sudah ketemu dengan Jordi?" tanya Anita yang terlihat kalut. "Sudah""Bagaimana, Tante? Apakah Tante sudah berhasil meyakinkan Jordi untuk meninggalkan Alice?" tanya Anita penuh harap. Norita menarik nafas dalam-dalam. Sebenarnya ia kasihan dengan Anita yang selama lima tahun ini sudah mendampingi Jordi. Memang Norita akui, semua ini salahnya. Andai dulu dia tidak keras kepala untuk memisahkan Jordi dari Alice, semua ini tak akan terjadi. "Tante ... tante kenapa diam? Tolong jawab aku!""Maaf, Nita.""Maaf? Apa maksud dari permintaan maaf Tante ini?""Jordi ... tak bisa dipisahkan dari Alice. Tante tak bisa berbuat apa-apa." kilah Norita yang sedikit berbohong. "Tant

  • Teman Seranjang   113 - Cucu Kesayangan

    "Masalah uang, gak usah pusing. Suruh saja Jordi kerja keras." tanya Norita yang masih terlihat dominan itu.Alice menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat."Gak perlu masalah harga diri. Kalau kalian menikah, memang tugas Jordi untuk cari uang dan kamu urus anak. Bisa-bisa cucu aku ini kurang kasih sayang karena kedua orang tuanya kerja terus." balas Norita dengan sangat santai.Alice menatap ke arah Jordi seolah meminta pertolongan dari pria itu agar bisa bicara dengan sang mama."Gak, Ma. Alice tetap di Melbourne. Dia gak akan pindah. Begitu juga dengan Luke." tolak Jordi atas semua rencana Norita terhadap Luke."Loh, tapi kan kamu kerja di Singapura." Norita agak protes dengan mengerenyitkan dahinya."Tambah cabang saja di sini." balas Jordi santai."Memangnya semudah itu?" ejek Norita."Tidak mudah, tapi kenapa tidak dicoba? Sekalian expand saja. Toh yang di Singapura, bisa aku lakukan secara remote. Aku akan datang mengecek setiap sebulan sekali.""Mama ...bagaimana kalau mam

  • Teman Seranjang   112 - Pertemuan Norita, Alice dan Luke

    "Kamu tenang saja. Kita lakukan saja yang terbaik."Ailce mengangguk pelan. Ia bagaimana pun harus percaya apa yang dikatakan oleh Jordi. "Ya sudah, kamu siap-siap saja. Nanti jam sepuluhan kita pergi ketemu sama mama. Aku janjian jam sebelas.""Luke dibawa kah?""Yes! Biar mama sekalian melihat kamu dan Luke. Dia pasti tidak akan bisa menyangka kalau aku sudah punya anak. Sekalian juga membuktikan kepada mama kalau Luke memang anak aku."Alice mengangguk.CUP!Jordi mengecup bibir Alice. "Kita hadapi bersama.""Semoga kita bisa."Wanita itu segera keluar dan memandikan Luke. Ia juga harus merapikan dirinya untuk bertemu dengan Norita."Al," panggil Ranti yang sudah masuk ke dalam kamar ketika Alice sedang berdandan."Ya, Ma. Ada apa?""Nanti kamu ketemu dengan mamanya Jordi?""Ya, Ma.""Kamu bersabar saja kalau dia menghina kamu ya. Jangan dibawa masuk ke dalam hati. Jika kamu dan Jordi memang berjodoh, pasti kalian bersatu.""Ya, Ma. Alice mengerti. Doakan saja yang terbaik untuk A

  • Teman Seranjang   111 - Norita ke Melbourne

    KRING!Sebuah panggilan telepon masuk ke dalam ponsel Jordi. Pria itu masih tertidur dan memeluk Luke erat, sang malaikat kecilnya itu."Hmm ... halo," sapa Jordi dengan suara paraunya khas orang baru bangun tidur."Kamu ada dimana?""Tidur. Kenapa, Ma?""Mama sudah di Melbourne. Mama mau ketemu sama kamu.""Iya, nanti jam sebelas ya. Jordi masih mengantuk.""Apa kamu ada di rumah Alice?""Iya, di rumah Istriku!" tegas Jordi yang sudah langsung sadar dari tidurnya. Ia berjalan menuju keluar balkon agar tidak menganggu Luke yang masih tidur."Apa kamu bilang? Istri?""YA! ISTRI DAN ANAK AKU!" tegas Jordi yang tak takut sama sekali dengan Norita."A-anak?" Norita terkesiap."Ya. Aku sudah menemukan hidup aku. Bukan bersama dengan Anita. Wanita yang selalu ada di mimpi aku itu adalah ALICE! Dan kami sudah punya anak! Mama sudah punya cucu.""Gak! Ini gak mungkin. Wanita itu pasti menipu kamu, Jor! Kamu jangan mau dibohongi. Pasti anak itu adalah anak dia dengan pria lain. Dia itu wanita

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status