Share

Menu Favorit

Author: Jong Dame
last update Huling Na-update: 2022-05-22 13:52:13

Pekerjaan Mayleen di kantor harus terhenti karena terbentur jam makan siang. Biasanya, kantor ini menyediakan makan siang gratis untuk para karyawannya di kantin.

“Mau makan sekarang, Kak? Bareng yuk!” ajak Dela pada Mayleen yang masih membereskan beberapa lembar dokumen di mejanya.

“Menunya apa ya? Agak nggak enak buat makan hari ini.” keluh Mayleen yang teringat soal pengalaman kecut pagi tadi. Otaknya masih memikirkan karakter asli dari Devin si gila itu. Padahal mereka baru bertemu beberapa kali, itu pun belum terlalu lama. Tapi seolah Devin sudah mematri tempat khusus dalam ingatan Mayleen itu.

Astaga! Apa yang Mayleen pikirkan? Dia pasti makin gila karena terus terpikir oleh Devin! Kalau begini terus, mungkin Mayleen akan membutuhkan bantuan psikiater!

“Tumis daging plus tomat!” seru Dela begitu antusias.

Mendengar menu makan siang hari ini membuyarkan konflik pikiran dalam otak Mayleen. Itu tidak penting sekarang, yang penting adalah tumis daging plus tomat di kantin! Itu adala
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Teman Tidur Pak Direktur   Mau Ubah Memori Ciuman Pertamamu?

    "Oh... Aku nggak tahu kalau aku se-brengsek itu..." Keluh Devin atas umpatan Mayleen. Dia memang tidak mengambil hati atas perkataan yang Mayleen ucapkan. Mau dibilang brengsek, kurang ajar, atau yang lainnya, dia tidak sakit hati kalau yang mengatakannya adalah Mayleen. Karena dia tahu betul, jika Mayleen tidak benar-benar mengatakannya dari hati. Devin sekadar menanggapinya sebagai guyonan untuk menenangkan Mayleen."Kenapa mesti selingkuh sih? Sama cowok lagi! Ah sialan!" Cerocos Mayleen."Ummm.... Kamu suka cewek?" Tanya Devin dengan konyolnya."Dih! Apaan sih nggak jelas!""Tadi bilangnya selingkuh sama cowok?""Ah bodoh banget!" Mayleen kembali merutuki kesialannya. Betapa bodohnya dia yang sudah menyukai pria seperti itu. "Kenapa bodoh banget sih!""Mau cerita lebih jauh?" Tanya Devin menenangkan. Barangkali Mayleen butuh teman cerita, pikirnya."Kenapa gitu loh?! Padahal hari sebelumnya bilang suka, terus di hari yang lain bilang sukanya ke

  • Teman Tidur Pak Direktur   Intens

    Mayleen tidak sanggup melihatnya lagi. Hubungan mereka semakin intens dan itu membuat mata Mayleen merasa kotor untuk sekadar menontonnya. Dia merasa seperti sedang melihat adegan dewasa yang tidak senonoh.Di saat seperti ini Mayleen bingung harus bereaksi seperti apa. Apakah dia harus marah karena secara tidak langsung Farel sudah berselingkuh darinya. Atau harus merasa lega karena tak perlu memberikan jawaban atas ungkapan perasaan pria itu.Rasanya campur aduk. Kecewa, marah, juga bingung.Walaupun ini tergolong sebagai bentuk perselingkuhan, tapi tetap saja dia tidak bisa berbuat apa-apa.Andai saja selingkuhan Farel adalah seorang wanita, dia pasti sudah nyelonong masuk ke dalam sana tanpa berpikir panjang. Melabrak, niatnya.Tapi situasinya lain.Untuk saat ini, Mayleen hanya bisa menjauh pergi dari tempat kejadian.Dengan pikiran yang kosong, tubuhnya bergerak sendiri ke arah lift untuk turun ke lantai 1. Pokoknya, dia harus menjauh dari area kantor. Itu adalah perintah yang o

  • Teman Tidur Pak Direktur   Aku Milikmu

    Rampung dengan kegiatannya merapikan meja kerjanya, Mayleen bersiap pulang ke rumahnya. Tentu setelah ia mengantarkan kunci loker itu dan mengambil kembali mobilnya di bengkel.Huft….Mayleen menarik nafasnya panjang. Berharap tidak ada hal yang terjadi padanya saat dia menemui Farel nanti.Perusahaan ini cukup ketat dengan jam kerja karyawannya. Begitu jam kerja usai, semua karyawan bisa langsung pulang ke tempatnya masing-masing. Kalaupun lembur, itu hanya untuk proyek besar yang perlu penanganan khusus.Tidak heran jika di jam kerja seperti ini, cukup banyak ruangan yang sudah ditinggalkan penghuninya.Mayleen menyusuri koridor di lantai 4 untuk mencapai ruang kerja milik Fajar. Jaraknya dari meja kerjanya tidak terlalu jauh. Hanya butuh sekitar 2-3 menit untuk berjalan kaki.Namun langkah kakinya terhenti di depan toilet pria. Dia mendengar sesuatu yang sangat mengejutkannya, tak pernah dia sangka sebelumnya.“Gimana? Katanya sudah nembak Mayleen dari Departemen sebelah kan? Diter

  • Teman Tidur Pak Direktur   Sesuatu yang Murahan

    “Okay, karena kamu juga panggil aku pakai nama, jadi aku bisa bersikap lebih santai kan?”Mayleen memutar bola matanya kesal. Rasanya tak ada sedetikpun dalam hidupnya yang terasa tenang setelah dia bertemu dengan Devin waktu itu.Selalu saja ada hal yang mengesalkan dan membuatnya frustasi.“Bisa nggak sih, nggak harus ganggu aku? Masalah panggilan aja dibikin ribet!” Mayleen mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya.Berbeda halnya saat berada di suatu tempat dengan orang lain, Mayleen cenderung mudah untuk mengeluarkan uneg-unegnya pada mereka. Mayleen adalah tipe orang yang ceplas-ceplos saat berbicara dengan orang lain.tapi entah bagaimana, jika orang itu adalah Devin, dia selalu merasa kesulitan untuk melakukan hal itu. Seakan ada sesuatu d

  • Teman Tidur Pak Direktur   Nggak Sayang Aja?

    Setibanya di lantai 4, Mayleen buru-buru melakukan absen. Dia benar-benar melakukannya tepat waktu! Meski cukup mepet, hanya kurang beberapa detik lagi sebelum alat itu tidak bisa menerima scan sidik jarinya.Untuk situasi ini, Mayleen merasa bersyukur telah menerima bantuan dari Devin. Walaupun dia tidak mengharapkannya.“Ayo Kaksa, duduk sebentar.” ajaknya kemudian.Marissa mengikutinya di belakangnya tanpa menjawab apapun.“Duh! Tahu nggak? Sejak Kaksa cuti, kerjaanku jadi makin banyak tahu! Apalagi aku yang mesti setor kerjaan ke ruangan si onoh! Bener-bener kayak di neraka rasanya!”“Hush! Jangan ngomong sembarangan!” peringat Marissa.Mayleen ini memang tipe-tipe orang yang asal ceplos sesuai dengan isi hatinya. Kerap kali dia tidak bisa mengontrol mulutnya sendiri untuk tidak berkata hal yang buruk tentang orang lain, tidak peduli bagaimana situasi dan tempatnya.“Aduh tapi gimana ya, May?” Marissa mendahului jalan Mayleen, ia lantas menarik salah satu kursi kerja di dekatnya d

  • Teman Tidur Pak Direktur   Si Onoh

    "Padahal awalnya kamu usil banget, pake segala ngusulin Bed Date. Eh.... Sekarang jadi ketus gitu," pernyataan Devin sontak membuat mata Mayleen membulat.Mayleen sudah sangat malu untuk mengingat kecerobohannya waktu itu. Sok-sok an ini jadi wanita jalang agar dibenci oleh lawan kencan butanya, tapi malah berdampak sebaliknya.Apalagi saat Devin menyinggungnya seperti ini, rasa malu yang dia rasakan menjadi berkali-kali lipat!Ingin sekali Mayleen menghilang saja dari bumi ini, saking malunya saat ini.Tapi Mayleen akan bersikap acuh terhadap pernyataan itu. Gengsi lah kalau dia ciut setelah semua yang terjadi."Oh! Itu cuma tes aja." Jawab Mayleen sedikit gugup. Mau sekeras apapun dia berusaha menutupinya, rasa gugup itu tidak bisa menghilang begitu saja."Tes buat apa?""Ya..." Mayleen berusaha keras mencari alasan yang paling masuk akal untuk situasinya, hingga akhirnya dia mengatakan, "tes buat cek aja, cowok yang papa kenalin itu brengsek apa enggak. Main cewek atau enggak.""Te

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status