Nicko mengulurkan tangannya kepada Tuan Young dan berkata, “Sementara bahan-bahannya akan disiapkan oleh Tuan Ray. Jika Anda telah membayarnya maka saya akan mengirimkan kepada Anda resep penggunaan obat ini berikut! Tidak hanya itu saya akan menunjukkan caranya. Yang perlu kamu lakukan sekarang hanyalah menyiapkan tempat dan melunasi semuanya!"Tuan Muda mengangguk dengan hormat, "Oke Tuan Muda, besok saya pasti akan melunasi semuanya sebelum jam 12 siang dan Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Anda bisa mempercayai saya."Nicko hanya mengangguk lalu kembali menyapa Tuan Young. Kali ini dia benar-benar mengucapkan selamat tinggal.***Josephine baru saja keluar dari toilet dan melihat test kit di telapak tangannya. Saat itu dia menemukan jalur dua di sana. Kali ini dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berkata kepada saudara perempuannya, "Kali ini saya mendapat garis ganda. Apa yang harus saya lakukan?" Cathy langsung memeluk erat tubuh Josephine dan mengucapkan selamat. "
Saat ini Josephine tengah terbaring sendiri di ranjang, tapi tidak memejamkan mata. Melihat kedatangan suami yang tiba-tiba ia pun langsung merubah posisi menjadi duduk bersandar."Nicko, kau datang kemari?" tanya Josephine sambil menunjukkan raut wajah yang terlihat ceria.Nicko hanya balas dengan senyum kemudian mendekatinya dan mengusap rambut pirang istrinya. Setelah mengusap rambutnya, Nicko langsung menyentuh pipi Josephine dan berbicara padanya dengan lembut, "Jo, bagaimana perasaanmu? Cathy bilang kau sedang tidak enak badan?""Kau langsung datang karena aku tidak enak badan? Apa kau tidak sibuk kali ini?" tanya Josephine sambil menatapnya heran.Nicko menggeleng, "Tidak, aku sedang tidak ada kesibukan sekarang ini. Saat ini aku memang datang khusus melihatmu. Bukankah sudah beberapa hari ini kita tidak bersama. Aku ... Aku terus terang mengkhawatirkanmu.""Aku sedang di rumah Catherine, kau tak perlu memusingkan keaadaanku. Lagipula kau sudah memanggil Jacklyn untuk menemanik
Melihat suaminya yang begitu tenang dan memikirkan dirinya, Josephine pun menghembuskan napas panjang dan berkata, "Sebenarnya ini bukan tentang aku. Namun aku memikirkan hal lain. Jika masalahnya hanya pada perubahan tubuhku, tentu itu bukan hal besar. Dengan kehidupan kita yang sekarang pun tentu tidak menjadi masalah. Namun aku berpikir tentang Ian, bagaimana nanti ia bisa menghadapi semua ini."Nicko menghembuskan napas panjang. Ia tak mengira kalau Josephine begitu memperhatikan putra angkatnya. Sejak kematian Rodgie, Ian lebih sering murung. Nicko dan Josephine tahu, pasti berat baginya kehilangan sosok orang yang dicintainya."Kau berpikir tentang Ian?" tanya Nicko.Josephine mengangguk dan berkata, "Bagaimanapun juga kita berdua sudah memutuskan untuk mengadopsi Ian. Artinya kita harus menjaga dan merawatnya, bukan hanya memberinya makan, tempat tinggal dan membiayai kebutuhannya. Namun kita juga harus membentuk mentalnya, kita harus bertanggung jawab dengan kebahagiannya."N
Kali ini kulit wajah Kyle terlihat kencang. Tubuhnya yang tadi kurus berubah berisi. Rambut kelabunya berubah pirang dan memiliki mata biru tanpa ada kerutan di sekitarnya. Ia benar-benar terlahir kembali.Kyle memang patuh kepada Tuan Muda, jadi ia pun langsung menuruti pesan yang tadi sudah disampaikan. Tanpa menunggu lama ia pun menghubungi nomor yang tertera pada kotak. Saat itu Kyle mendengar suara yang sedikit asing di telinganya, tapi kadang ia merasa kalau sangat kenal dengan pemilik suara itu. Siapa sebenarnya orang yang tengah ia telepon."Apa kau Kyle Brenann?" tanya seseorang yang dihubunginya. Namun belum sempat Kyle menjawab, orang yang diteleponnya sudah menanyakan perihal obat, apakah ia sudah meminumnya atau tidak.Kyle menjawab dengan sedikit takut dan berkata, "Ya aku sudah meminumnya.""Kalau begitu kirimkan fotomu yang sekarang dan setelah ini kami akan datang menjemputmu dan membawamu pergi!" seru si pemilik suara.Kyle pun mengangguk. Dengan cepat ia pun mengir
Saat ini matahari baru saja keluar. Langit yang awalnya hitam berubah sedikit terang, dan ini kali pertamanya Tuan Young bangun dengan sangat pagi.Ia membuka jendela kamar tidurnya dan menghembuskan napas perlahan. Kali ini ia benar-benar tidak sabar untuk menunggu pertemuannya dengan Tuan Muda untuk yang kedua kalinya. Seperti yang telah dijanjikan oleh Tuan Muda.Kali ini ia akan bertemu dengan Tuan Ray untuk membahas masalah pembuatan obat awet muda yang sangat fenomenal itu."Huh aku benar-benar tidak sabar untuk menunggu hari ini. Sejak semalam tidurku sungguh tidak nyenyak karena aku terus memikirkan hari ini," Andrew Young berbicara sendirian.Setelah menghirup segarnya udara pagi melalui jendela, Andrew Young pun menghembuskan napas panjang. Ia pun segera membersihkan diri dan turun ke bawah.Saat itulah ia tanpa sengaja melihat Camilla yang tampak terburu-buru untuk pergi. Sejenak Andrew Young pun berhenti karena tidak tahan melihat pesona gadis muda itu.Saat ini Camilla me
Mobil yang ditumpangi Andrew Young pun tiba di pinggiran kota. Jalanan di area itu tidak begitu lebar sehingga mobil miliknya dan beberapa pengawalnya pun berbaris satu per satu. Daerah itu dipenuhi oleh pusat perniagaan dengan arsitektur yang sudah kuno. "Jadi di sini tempatnya?" tanya Andrew sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya yang tampak asing."Dari aplikasi rute yang saya gunakan alamat yang diberikan oleh Tuan Muda memang berada di sini," kata sopir Tuan Young."Hmm kalau begitu kita cari dimana tempat toko obat itu!" perintah Tuan Young."Baik Tuan."Saat itulah sopir memperhatikan peta lagi dan menoleh ke sekitarnya. Mereka mendapati navigasi mengarah ke arah kanan dari tempat mereka berdiri sekarang.Sopir pun menoleh mengikuti arah yang ditunjuk. Di situ hanya ada sebuah gang kecil yang tidak bisa dilewati oleh mobil."Tuan, jika mengikuti aplikasi rute, kita harus belok ke kanan, tapi tidak bisa dilewati oleh mobil. Kita harus jalan kaki ke sana," ucap sopir.Sopir
Tuan Young terus menggerutu sambil sesekali melirik jam tangan di tangannya."Huft! Masih lama, tapi aku tidak boleh menyerah, aku harus bisa sampai ke lokasi tepat waktu," gumamnya pelan.Saat ini kakinya benar-benar lelah meski baru setengah jalan. Tapi dia terus saja berjalan. Kalau jalannya datar, dia masih kuat jalan, tapi ini naik turun.Tentu saja, tekanannya lebih besar. Ditambah jantung dipaksa untuk memompa lebih cepat. Saat dia membungkuk dan hampir menyerah, tiba-tiba beberapa pengawalnya mendekat setengah berlari."Tuan ... kamu terlalu lelah. Jangan memaksakan diri!" kata salah satu pengawal yang paling dekat dengannya.Dengan kekuatan Tuan Young, dia mampu mendorong pengawal yang lebih besar darinya. Penjaga itu terhuyung ke belakang. Seolah-olah emosi jauh di dalam membangkitkan kekuatannya tiba-tiba. Mungkin benar kata orang, dalam situasi tertentu, seseorang akan menjadi sangat kuat.Sama halnya dengan seorang nenek tua yang tiba-tiba bisa memegang lemari untuk menye
Tuan Young sudah begitu lemas. Meski setengah perjalanan tadi ia mendapatkan bantuan dari para pengawalnya, tapi tetap saja tidak memberi banyak pertolongan untuk tubuhnya.Kini Nicko mengatakan kalau ia tidak mau menemui Tuan Young dengan alasan terlalu lama menunggu. Bukankah ini begitu menyakitkan?Dengan tenaganya yang tersisa, kali ini Andrew Young mencoba untuk menahan Nicko. Ia melangkahkan kaki lebar-lebar hingga berdiri menghalangi Nicko. Kedua tangannya direntangkan dan menghalanginya."Jangan Tuan Muda. Kumohon jangan pergi dan kita selesaikan dulu keperluan kita kali ini. Aku sudah menyiapkan uang yang anda minta dan sudah bersusah payah untuk datang kemari," ucap Tuan Young.Namun Nicko hanya mencibir dan berkata, "Aku tidak memiliki urusan dengan seseorang yang selalu menganggap remeh masalah."Namun Tuan Young tampak bersikeras sampai menahan tubuh Nicko dengan kedua tangan yang terbentang. Yang jelas Nicko tidak boleh pergi dari sini. Akan sangat berbahaya jika Nicko p