Share

Chapter 14: Istana Langit

Kami berjalan memasuki area halaman Istana Langit. Namun kami melihat dari kejauhan bahwa pintunya masih tertutup.

“Tunggu di sini, aku akan membuka segel pintunya terlebih dulu” sahut Emilia.

“Baiklah kak Emi. Kami akan menunggu di sini sampai kakak kembali.”

“Anak yang pintar.”

*Whush*

Aku yang sedang mengedipkan mata tiba-tiba tersadar bahwa kak Emi sudah menghilang. Cepat sekali, apakah itu sebuah teknik? Atau memang pergerakan tubuhnya yang sungguh sangat amat cepat? Aku tidak sempat melihatnya.

“Azzo, kau lihat itu? Dia menghilang. Dan sekarang sudah ada di depan pintu gerbang istana itu.”

“Aku tau, aku bahkan tidak bisa melihat gerakannya.”

“Hey bro, ngomong-ngomong sampai kapan kau akan bertingkah seperti anak kecil begitu? Bertingkahlah sesuai umurmu, kau kan sudah bukan anak kecil lagi.”

“Apa kau tidak lihat ini badanku sekecil begini? Kau mau aku bertingkah sok dewasa dan bijak dengan badan kecil begini? Aku mau bertingkah sesuai penampilanku. Jangan iri ya...”

“Bukan itu y
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status