Terlempar ke dunia asing bernama "Donya" selama 10 tahun dengan tubuh tak menua sedikitpun, tanpa ingatan. Hanya dengan pecahan ingatan tentang dunia lama yang hancur dan matanya yang berubah warna ketika mengingat kejadian itu. Meskipun dengan sedikit pecahan ingatan yang pulih kembali seiring berjalannya waktu. Aku harus tetap hidup, untuk kembali ke duniaku. Dengan mempertaruhkan nyawa dalam mencari ingatanku yang hilang, serta mengandalkan teknik berpedang dari kitab yang kutemukan di jalan yaitu "teknik pedang hampa". Aku memulai perjalanan ini. Namaku Azzo, ini adalah kisah hidupku.
Lihat lebih banyak“Tunggu dulu Licht, aku memang menemukan mereka untuk menjadi muridmu. Namun yang kumaksud adalah mereka berdua. Ilmu pedang yang digunakan anak satunya adalah ilmu pedang hampa. Bukankah kau sudah mencari pendekar pedang hampa sebelumnya?” Ucap Emilia.“Memang aku mencari seorang pendekar pedang hampa, namun teknik anak ini masih belum cukup untuk menjadi muridku. Dia hanya mampu menggunakan dasarannya saja.”“Meski begitu, kau terdorong beberapa meter oleh teknik pedang anak ini Licht.”“Hm... Kuakui kau benar Emilia, namun dengan tekniknya sekarang tidak ada yang bisa kuajarkan padanya. Lebih tepatnya aku tidak mampu mengajarinya. Tidak dengan dasarnya yang sekarang.”“Tunggu dulu, bisakah kalian menjelaskannya padaku?! Kenapa tiba-tiba aku ditawari untuk menjadi murid dari Dewa Cahaya Licht?” Ucap Ellard kesal.“Iya dia benar kak Emi, kenapa aku malah dicibir tiba-tiba di sini. Memang benar aku bukanlah pendekar pedang yang hebat, tapi apakah sampai segitunya aku tidak bisa diajar
“Sepertinya kau sudah memahami niatanku menerima kedua tamuku di bawah sana ya Licht. Seperti biasanya kau selalu berpikiran dengan tajam, meskipun kau tidak menggunakan kekuatanmu untuk membuat penampilanmu itu awet muda.” Ucap Emilia.“Terima kasih untuk pujiannya Emilia. Dan aku tidak menyangka jurusku barusan itu bisa dibatalkan semudah itu olehmu, meskipun aku mendapatkan beberapa gangguan dalam pengaktifannya. Apakah yang dibawah sana itu-”“Sesuai dugaanmu. Bagaimana dengan penilaianku tentang mereka? Tidakkah mereka memiliki potensi? Mereka bahkan bisa mengganggu jurusmu yang barusan itu.”“Instingmu dalam menilai seseorang memanglah mengerikan Emilia, dan aku salut kepadamu tentang hal itu, tidak sepertiku ini yang kesulitan untuk menilai potensi dari seseorang.” Ucap Licht terkesan.“Kak Emilia! Apakah semuanya baik-baik saja?” Aku berteriak memanggil kak Emilia karena keadaan tiba-tiba saja suasana menjadi hening. Sihir yang luar biasa tadi menghilang dengan mudahnya. Aku
“Kau benar El, saatnya kita serius!”“Seperti biasa ya Azzo.”Ellard mengaktifkan sihir pendukungnya padaku. Sebuah lingkaran sihir dengan segitiga ditengahnya muncul tepat di bawah tempatku berdiri. Kelebihan Ellard adalah mampu menggunakan sihir pendukung tanpa rapalan, jadi ini mempermudah kami mengalahkan musuh secepat mungkin.Darah yang keluar dari tubuhku karena luka menguap membentuk aura sihir merah yang memancar dan terlihat oleh musuh.“Hei El, kepalaku bagian kiriku kenapa tidak sembuh? Aw..” sambil menyentuh lukanya yang tidak sembuh.“Sihir ini hanya menyembuhkan 50% dari luka yang didapat, jadi ya begitulah. Namun kau tau sihir ini menambahkan kekuatanmu secara signifikan, jadi cepat kalahkan mereka dan kita bantu nona Emilia.”“Baiklah, aku akan maju El awasi punggungku ya! Teknik Pedang Hampa: Langkah Hampa dan Tebasan Tanpa Suara.”Sementara itu para pengawal milik Licht yaitu Rey dan Eno tercengang melihat
“Apakah kau tidak ingin mengatakan sesuatu tentang kedatanganmu kesini hingga menghancurkan pelindung Istanaku Licht?”“Waktuku tidak selonggar itu untuk berbincang denganmu, aku hanya ingin melampiaskan amarah ini selain menanyaimu tentang calon penerusku.”“Wow hebatnya... Kau juga sadar rupanya mengenai penyusup yang masuk kemari. Namun, terlepas dari itu kemarahanmu itu sangat tepat untuk mengarahkannya padaku Licht! Sudah lama aku tidak pemanasan. Dan nampaknya kau dikendalikan oleh amarahmu ya terlihat jelas dari matamu memerah. Sungguh disayangkan seorang di level sepertimu jatuh ke dalam emosinya seperti itu.”Roagh!Licht mendorong Emilia dengan aura yang digunakannya sebagai pendorong, saat ini ia melompat dari kuda pegasusnya itu untuk menyerang Emilia.“Cih... Tenagamu sepertinya bertambah karena efek dari amarah itu. Namun teknikmu sepertinya menumpul karenanya!”Hiyah!Emilia menggunakan tenaganya untuk mendorong balik Licht dan ditambah dengan serangan menggunakan kakin
Para pengawal yang panik karena tidak menyadari arah datangnya serangan Emilia, mereka hanya menyadari bahwa tuannya yang tadinya sedang berbicara dengan seseorang yang ada di atas Istana Langit tiba-tiba terdiam. Namun ketika mereka sadar akan keberadaan Emilia yang terlihat cukup jauh dari pandangan mereka, Emilia langsung sudah ada di hadapan mereka, melancarkan serangan mematikan dengan kecepatan diluar nalar manusia dan mengarahkannya ke Tuan mereka Licht.“Tuan Licht?!”Serangan Emilia dari sisi kiri menggunakan tangan kanannya digeser oleh Licht menggunakan pedangnya Sword of Revealing Light agar tidak mengenai tubuhnya. Namun Emilia yang cukup terkejut dengan serangannya yang dibelokkan, langsung merespon dengan serangan kedua dengan menggunakan tangan kirinya yang dikuatkan yang bahkan bisa membelah besi sekalipun. Serangan kedua itu berupa tusukan menggunakan tangan yang mengarah langsung ke leher Licht. Licht yang menyadarinya langsung saja mengarahkan pedangnya ke sisi kan
Di Pagi hari, beberapa saat sebelum rombongan Licht sampai. Setelah di malam harinya perjamuan luar biasa dengan Azzo dan Ellard yang tidak sengaja masuk ke wilayah Istana Langit. Emila bangun dengan perasaan sumringah serta riang gembira tidak seperti biasanya. Karena dirinya tau kalau sebentar lagi akan kedatangan tamu lagi yang tidak kalah penting yaitu penguasa Sonnenstadt, Sang Dewa Cahaya Licht. Mengapa dia bisa tau? Karena dia memiliki sebuah intuisi akan masa depan yang luar biasa akurat.“Hoahm... Hari ini adalah hari yang penting. Karena aku merasa akan mendapatkan tamu, seorang teman lama yang telah membuat pelindung sihir di daratan langit ini.” Tersenyum dengan sedikit mengerikan serasa ada dendam lama yang ikut terpancar keluar dari senyumannya itu.Dia bangun dari tempat tidurnya dan segera menatap jendela dan melihat ke arah luar. Dia benar-benar tidak sabar akan kedatangan teman lamanya itu.“Wah? Istana ini sudah dikelilingi oleh Sihir Deteksi, terlebih lagi ini...
Sesudah perjamuan makan yang sangat mewah, kenapa kubilang mewah? Karena kami sebelumnya belum pernah dijamu seperti ini. Makanannya luar biasa banyak dan rasanya sungguh sangat nikmat atau memang kami saja yang sudah kelaparan jadi semuanya terasa nikmat, entahlah aku tidak bisa membedakannya. Tapi yang pasti makanan ini adalah makanan khas perjamuan dari Emilia Rosa. Setelahnya kami dipandu menuju ruang istirahat dan dipersilahkan untuk beristirahat hingga besok.“Silahkan, kalian bisa memakai kamar di sini, dan di sana. Terserah kalian ingin memakai berapa kamar. Namun aku menyarankan kalian untuk benar-benar beristirahat dan bisa untuk tidur malam ini, karena besok akan menjadi hari yang berat.”“Baik kak Emi. Terima kasih juga atas perjamuannya, rasanya sungguh luar biasa...”“Tidak masalah nak. Nikmati saja selagi masih bisa kita menikmatinya.”Emilia pun meninggalkan kami berdua untuk membiarkan kami beristirahat di malam yang sudah larut ini.“Hei, apakah benar tidak masalah k
Tahun D200 Saat ini, setelah kehilangan Dewa Samudra, Licht duduk termenung di ruang istirahatnya di daerah pegunungan Elendig tempat pertemuan The Octagon. Tenggelam dalam kesedihannya, mata pria tua itu yang tadinya keemasan pun perlahan berubah menjadi kemerahan karena kesedihannya yang mendalam serta amarahnya yang bercampur menjadi satu, kehilangan orang yang dia cintai sejak lama. Licht mengingat hari-harinya saat itu ribuan tahun yang lalu ketika Licht masih sangat ‘peduli’ dengan Elaine. Ia masih sangat muda saat itu.“Elaine! Dimana kamu? Aku udah mencarimu kemana-mana, sekarang sudah sore kita harus segera kembali ke ruang pertemuan. Gurumu mencarimu. Hmm... Kemana ya dia?”Aku berjalan mencari Elaine di sisi simpang empat tempat pertemuan di Elendig. Aku sedang melihat ke arah kanan, namun tiba-tiba dari arah kiri ada seseorang yang mengagetkanku ketika aku baru saja ingin melihat ke arah kiri.“Bwah!”“Woah!!!” aku pun sedikit melompat mundur terkaget karena dia tiba-tiba
Tahun D199, 9 Bulan sebelum masa sekarang. Sky Garden, wilayah kekuasaanku Sang Dewa Langit.*sring*Lingkaran Sihir teleportasi mulai terlihat dan lama-lama bersinar di dalam ruangan kerjaku.*whush*Aku tiba di ruangan kerjaku disertai angin yang ikut terbawa masuk, karena perbedaan suhu angin cukup terasa ketika ikut terbawa dengan Sihir Teleportasi, rasanya cukup menghangatkan. Mengingat wilayah Sky Garden yang ada di langit yang cukup dingin, maka sangat menyegarkan ada angin hangat dari daratan bawah yang ikut terbawa.“Hm? Pakaianku tidak berganti ke semula ya... Sepertinya masih perlu perbaikan dengan Lingkaran Sihir Teleportasi di bagian penampilan kurasa, tapi hal itu bisa menyusul. Aku harus bertemu Arelia untuk memastikan kondisi saat ini.”“Tuan Soraki, anda tiba lebih awal ternyata pertemuan dengan nona Arelia akan segera dimulai tuan.”“Bukannya pertemuan itu sudah kubilang malam sebelum aku pergi tadi?”“Ma-maafkan saya tuan Soraki, namun nona Arelia memaksa untuk meng
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.