Share

28. Permintaan Maaf

Dalam perjalanan pulang di dalam mobil, Daksa dan Natya sama-sama diam dengan pikiran masing-masing. Natya menatap lampu-lampu dari kendaraan yang berlalu lalang. Suasana kota Jakarta di malam hari selalu menarik baginya.

Begitu melewati rumah sakit, Daksa memelankan laju mobil yang dikendarainya. Natya menoleh, dan melihat Daksa yang bergumam kemudian kedua tangannya ia usapkan pada wajah seperti gerakan usai berdoa, lalu kembali memegang setir kemudi.

Karena penasaran, Natya memutuskan untuk bertanya. "Kamu tadi berdoa?"

Daksa melirik beberapa detik. "Iya."

"Berdoa atas apa?"

Natya bisa melihat Daksa memberikan senyum tipis atas pertanyaannya. Kemudian pria itu berkata, "Kebiasaan aja, Nat. Setiap ngelewatin rumah sakit, aku selalu berdoa buat orang-orang yang lagi berjuang melawan penyakit dan buat mereka yang meninggal dunia di sana. Aku juga berdoa untuk seluruh tenaga ahli di rumah sakit supaya tetap diberi kesehatan."

Mendadak rongga dada Natya terasa penuh. Hatinya terenyuh men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status