Share

Bab 9: Mulai Berlatih

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-19 11:12:20
“Lucu juga, baunya milik Ajeng bikin hony ajee,” batin Satria sambil starter motornya menuju kampus, dan terus senyum-senyum sendiri.

Tapi baru saja parkir motornya di kampus dan menuju ke kelas-nya, Satria terpaksa jalan memutar, karena trio preman di kampus ini sedang jalan dan melewati kelasnya, mana saat itu si dosen killer ada di belakang trio itu lagi.

Alhasil…Satria telat 1 menit dan…terpaksa tak bisa masuk kelas.

“Sialan, aku tak bisa begini terus, bisa nggak lulus 3,5 tahun kalau begini,” keluh Satria, sambil menatap lengannya yang kurus dan seolah tak ada dagingnya ini.

Ingin rasanya dia melawan saja, kalau ke tiga preman kampus kembali membullynya, tapi melihat tongkrongan begini, yang adaa bisa-bisa dia yang babak belur di hajar ke tiganya.

Mau tak mau dia pun duduk termangu di kantin, menunggu kelas berikutnya 3,5 jam dari sekarang.

“Lohh kok kamu di sini?” Berlina Hutafea tiba-tiba sudah duduk di depannya.

“Aku telat satu menit Berlina, yahh nasib!” sahut Satria lesu, ta
mrd_bb

Pokoknya makin asyik, buat nemani hari-hari sahabat pembaca, lanjut terus ya guys!

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terhimpit! Tante Tiri dan Pembantu Cantik   Bab 10: Ajeng Makin Ganjen

    Satria pun mandi menyegarka tubuhnya, selesai itu dia handukinya tubuh kurusnya sambil memandang ke cermin.“Hemm..benar juga kata Berlina dan Ajeng, juga Tante Vega, badanku terlalu kurus, mana mau perempuan dengan badan ceking begini,” batin Satria tersenyum kecut dan sebelum keluar kamar mandi.Dua benda pribadi Ajeng kembali dia hirup lagi aromanya, hingga miliknya yang tertutup handuk kontan menegang tanpa kendali.“Penutupnya saja wangi, apalagi benda aslinya yaah,” batinnya makin nakal, sambil membayangkan milik Ajeng dan…Tante Vega.Tak pernah Satria sadari, tantenya semenjak Om-nya dinas ke LN, sering pulang malam, bahkan kadang pernah nginap dan baru ada lagi di rumah ke esokan harinya.Tapi Satria tak berani kepo, baginya itu urusan tantenya, sebagai anak desa yang numpang di rumah sepupu jauh ayahnya ini, Om Brata hanya ‘menugaskan’ bantu kalau Tante Vega perlu bantuannya.Lhaa…saat ini si tante nggak butuh bantuannya, jadinya dia santuy-santuy saja, mau pukul berapa si ta

  • Terhimpit! Tante Tiri dan Pembantu Cantik   Bab 9: Mulai Berlatih

    “Lucu juga, baunya milik Ajeng bikin hony ajee,” batin Satria sambil starter motornya menuju kampus, dan terus senyum-senyum sendiri.Tapi baru saja parkir motornya di kampus dan menuju ke kelas-nya, Satria terpaksa jalan memutar, karena trio preman di kampus ini sedang jalan dan melewati kelasnya, mana saat itu si dosen killer ada di belakang trio itu lagi.Alhasil…Satria telat 1 menit dan…terpaksa tak bisa masuk kelas.“Sialan, aku tak bisa begini terus, bisa nggak lulus 3,5 tahun kalau begini,” keluh Satria, sambil menatap lengannya yang kurus dan seolah tak ada dagingnya ini.Ingin rasanya dia melawan saja, kalau ke tiga preman kampus kembali membullynya, tapi melihat tongkrongan begini, yang adaa bisa-bisa dia yang babak belur di hajar ke tiganya.Mau tak mau dia pun duduk termangu di kantin, menunggu kelas berikutnya 3,5 jam dari sekarang.“Lohh kok kamu di sini?” Berlina Hutafea tiba-tiba sudah duduk di depannya.“Aku telat satu menit Berlina, yahh nasib!” sahut Satria lesu, ta

  • Terhimpit! Tante Tiri dan Pembantu Cantik   Bab 8: Gagal Maning

    Saat Tante Vega akan menarik celananya, tiba-tiba ada suara Ajeng yang memanggil nama Satria, kontan si tante ini berdiri dan…ngacir secepattnya dari kamar keponakan tirinya ini."Huhh sialan, ganggu kesenangan orang ajah!" masih terdengar gerutuan si tante ini.Tante Vea meninggalkan Satria yang hanya bisa terdiam, seakan masih terhipnotis dengan ulah nakal sang tante barusan.Ajeng sebenarnya tahu Tante Vega tadi diam - diam keluar dari kamar Satria, namun si ART ini pura-pura tak tahu saja, tapi senyum miterius terkembang di bibirnya.“Ehemm…ada yang nekat dengan si kurus tampan itu,” gumamnya tertawa sinis, hanya dia yang tahu arti tawa sinisnya itu.Jangankan Ajeng, Satria pun sampai lama termangu di kursi belajarnya, ini bak mimpi saja baginya, hampir saja miliknya di…lumat bibir merah tantenya, tapi di detik terakhir malah gagal maning.Tok..tok tok…!”Saat Satria menoleh, si denok Ajeng sudah berdiri di depan pintu kamarnya.“Maaf ganteng, nggak ganggu kan?” sapa Ajeng dengan s

  • Terhimpit! Tante Tiri dan Pembantu Cantik   Bab 7: Sogokan Tante Vega

    "Makasih yaa sudah mau nemenin aku ke supermarket..."Setelah mobil SUV kompak itu sampai di parkiran kampus kembali, Berlina pun akhirnya bersuara, tatapannya yang cantik terlihat lesu.Satria geram, tak habis pikir ada laki-laki bodoh yang menyia-nyiakan wanita sekelas Berlina."Kak, kamu pasti akan dapat yang lebih baik dari laki-laki berengsek itu..."Setelah tersenyum tipis, tiba-tiba di dalam mobil ber-AC, Berlina membuka jaketnya. Kini ia hanya mengenakan tanktop putih ketat.Leher jenjangnya dan dadanya yang putih seketika terlihat jelas, apalagi saat ia mengangkat tangan, memperlihatkan ketiaknya yang mulus tak bercela.Kalamenjing Satria sontak bergerak naik dan turun."Boleh aku peluk? Sebagai ucapan makasih dan tanda pertemanan...?"Tenggorokan Satria kering, pe–peluk katanya?!Belum sempat ia menjawab, Berlina sudah bergerak cepat.Bruk!Tubuh Satria yang kaku dipeluk erat. Campuran aroma parfum dan asam keringat tipis Berlina menghantam indranya. Apalagi sensasi gundukan

  • Terhimpit! Tante Tiri dan Pembantu Cantik   Bab 6: Tak Sengaja Lihat Tante Vega dan Seorang Pemuda

    Satria makan dengan lahap, dia memang belum sarapan, karena tadi pagi langsung ke kampus. Sehingga selesai perkuliahan dia langsung ke kantin kampus isi perut.Saat akan membayar dan mencari-cari dompetnya di tas, bingung dan kagetlah Satria, dompetnya tak ada.“Aduuh di mana dompetku?” batinnya bingung sendiri.Paniklah Satria, bingung bagaimana bayar makanan dan pastinya surat – surat berharga miliknya, seperti SIM dan STNK di dompet itu, di tambah KTP dan kartu mahasiswa, pastinya uang miliknya ada di dompet yang hilang tersebut.Satria pun menyesali diri, kenapa dompet ia taruh di tas, harusnya di saku celana belakang miliknya.“Kamu cari ini ya…?” tiba – tiba di depannya sudah duduk seorang mahasiswa cantik berbody atletis dan di tangannya memegang dompet miliknya.“Eh iya, itu dompet aku, kok ada pada kamu??!” seru Satria terkejut.“Hemm…lupa yaa, pagi tadi kamu nabrak aku?” si wanita ini balik menembak Satria.“Astagaa…a-aku minta maaf, tadi pagi jalan sangat terburu – buru, ta

  • Terhimpit! Tante Tiri dan Pembantu Cantik   Bab 5: Hari yang Apes

    “Lagi belajar apa sih, serius amat…!”Entah disengaja atau tidak, Ajeng sengaja jongkok sambil melihat laptop Satria, sehingga dasternya yang agak longgar memperlihatkan isinya yang bikin mata Satria mau tak mau melirik juga. “Alamak…” batin pemuda ini, kalamenjingnya mulai bergerak tak beraturan.Dari pandangannya, ia melihat dengan utuh bagian atas tubuh molek milik Ajeng yang… Satria sendiri tak mampu berkata-kata!Walaupun selama ini sering bercengkrama, tapi gara – gara ngintip tadi sore, pikiran Satria mulai konslet juga.Dia pun mulai perhatikan tubuh Ajeng yang baginya sangatlah menggiurkan. Apalagi saat dekat begini, aroma Ajeng sungguhlah sangat menggoda.“La-lagi…nyangkul…eh maksudnya belajar, eh ngulang pelajaran tadi siang Ka?” jawaban Satria yang terbata-bata bikin Ajeng menahan tawa.“Kok gugup gitu sih, hayo mikir apa sih?” goda Ajeng, sampai dengus nafasnya terasa di pipi Satria.“A–anu…” lidah Satria kelu, bicara dekat begini, di tambah ngintip Ajeng dan Om Brata s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status