Share

Indah Mencintainya...

“Hujan sudah reda, apa kamu berani tidur sendiri? Lampunya tidak perlu dimatikan jika kamu takut.” Dhananjaya ingin memastikan.

“Pak Jay keberatan menemaniku?” Indah mengeluh.

“Kamu masih takut?” Dhananjaya tak berpikir yang lain selain sikap penakut istrinya.

“Tidak, aku akan tidur sendiri.” Indah menggelengkan kepalanya.

Melihat kekecewaan yang terpancar, Dhananjaya jadi merasa bersalah, ada rasa tak tega membiarkan wanita itu tidur sendirian. “Aku akan menemanimu,” ucapnya dingin.

“Benarkah?” Indah menatap cepat. “Terima kasih,” lanjutnya girang.

“Kamu terlihat sangat senang.” Dhananjaya merasa aneh.

Indah tersadar, tak sepantasnya ia ingin ditemani tidur. Terlebih, Dhananjaya telah mengingatkan bahwa hujan sudah reda. Mungkin tadi pria itu terpaksa berkata akan menemaninya.

“Maaf.” Indah tak enak.

“Apa kesalahanmu meminta maaf?” Dhananjaya jelas bingung.

“Aku ... aku bisa tidur sendiri.” Indah gugup seketika.

“Aku akan menemanimu.” Dhananjaya menegaskan.

Indah buru-buru menghabisk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status