Share

12 > Gengsi

Saat ini, puluhan pasang mata sedang menatap sinis dua manusia berbeda gen itu, Aldevan menggendong Mery melewati banyaknya kelas terutama kelas sepuluh. Matanya memandang sinis tiap orang yang melihat mereka. Dari berbagai mimik yang paling sering Aldevan temukan itu adalah tatapan terkejut. Ada beberapa juga yang diam-diam mengeluarkan ponsel lalu memotret mereka.

"Romantis bangett," seru adik kelas yang lewat di samping Aldevan.

"Iya tuh, kayak adegan di novel atau film-film. Jadi pengen juga deh," sahut salah satunya.

"Kak Aldevan mau-maunya sih gendong cewek bengal kayak si Mery itu?"

Setidaknya itulah umpatan yang berhasil menembus telinga Aldevan, kalau saja ini bukan sekolah, dengan senang hati ia akan melempar langsung Mery ke got sampah.

Sementara Mery hanya terdiam, dia memandang Aldevan tanpa kedip, entah kenapa jantungnya memacu lebih cepat dari biasanya. Mery juga kaku, sulit bergerak apalagi harus mengalungkan tangannya di leher

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status