Share

38 > Permintaan Ketiga

Selang puluhan menit sudah, Aldevan menopang dagunya dengan tangan. Sambil menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Mery, yang sedang dirawat di ruang ICU. 

Jam berdetak pada dinding koridor memecah kesunyian, Aldevan memijit pelipisnya berkali-kali, kepalanya terasa berdenyut saat memikirkan siapa pelaku itu.

Mungkinkah Hana? Tapi bagaimana ia tahu jika Mery tidak bisa berenang? 

Memilih memikirkan itu nanti, Aldevan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Suara langkah kaki terdengar mendekat, Aldevan melirik ke samping dan mendapati Raya bersama Bu Astri berjalan mendekat.

"Gimana, udah ada kabar?" tanya Raya cemas. Aldevan menggeleng cepat.

"Belum."

Raya menghembuskan napas berat. "Gue takut Mery kenapa-kenapa." Lalu menjatuhkan pantatnya pada kursi samping Aldevan. "Lo nggak cemas gitu?" tanya Raya, menatap Aldevan.

"Apa dari muka gue lo nggak bisa simpulin sesuatu?" tanyanya datar. Raya langsung nyengir.

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status