Share

51 > Simpati dan Kebenaran

"Aldevan tungguin, jalannya cepet amat sih, ini kaki aku pegel kalo cepet-cepet," kekeh Mery, ia menyeimbangkan langkah dengan Aldevan. Setelah akhirnya keluar dari ruangan eskul fotografi.

Aldevan melirik sekilas ke belakang, untung lorong sudah sepi, hanya ada beberapa siswi yang nekat melihat keberadaan mereka berdua.

"Lo yang jalannya lambat kayak siput," cibirnya. "Gue tunggu, lima detik lo udah di depan gue. Kalo gak? Gak jadi gue ajarin lo motret."

Mery mengernyit kesal, lima detik? Dia bahkan perlu satu menit menuju Aldevan. Wajar karena sekarang ia di ujung koridor.

"Eh-eh, buset, cepet banget lima detik. Satu menit, pacar. Aku bukan supermen," kesal Mery mengerucutkan bibir.

"Emang gue peduli?"

"Yaudah iya-iya." 

Dengan langkah cepat Mery berjalan menuju Aldevan, mimiknya cemberut, sementara cowok berjarak lima meter dengannya itu hanya mendengus geli.

"Empat ..."

"Iya-iya." Langkah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status