Share

Mendapat pekerjaan

Setelah menunggu lama muncullah Adit dan aron, berjalan santai ke arah Edward.

"Lama banget sih kalian berdua." 

"Auh...Ahhh..." Ketus aron Duduk di dekat Edward yang memainkan pisaunya.

"Oh udah berani ya sekarang. Udah banyak stok nyawa Lo!" Bentak Edward mengambil ancang-ancang untuk meninj7 wajah tampan Aron

"Kakak..." Teriak Aron berlari ke arah Adit dan ingin memeluknya sambil bersiap merentangkan tangan.

"Sekali saja kau melangkah ke arahku, bersiaplah kehilangan peliharaan mu itu."  Adit menatap tajam ke arah Aron sambil menunjuk ke selangkangan Aron yang menonjol.

Seketika itu juga Aron mengurungkan niatnya dan langsung melompat kepangkuan Edward

"Kak Edward tinju aku, daripada peliharaan yang kujaga seumur hidup ini habis dilahap singa manis itu." Ujar Aron takut sambil menunjuk Adit di depannya.

Edward menahan tawa pada saat Aron mengatakan bahwa Adit adalah singa yang sangat manis.

"Hentikan!Itu sama sekali tidak lucu." Adit menatap dingin kedua teman yang meledeknya. Adit marah mendengar lelucon yang tak berguna baginya dan ingin melangkah pergi.

"Mau kemana boss?" Tanya Edward kembali ke fase dingin miliknya. Adit pura-pura tidak mendengar apapun dan malah pergi tanpa menjawab sepatah katapun.

"Ahhh,...mengapa si bisa super dingin itu membuatku geram saja." Aron mengacak-acak rambutnya frustasi

"Hmm, kau seperti tak tau Adit saja, sudah pasti dia ke kantor Jaya group jika tidak ia akan kembali ke mancion. Kemana lagi dia akan pergi selain bekerja?" Jelas Edward menatap kepergian Adit

"Iya benar, tidak enak hidup seperti itu. Tidak ada yang asyik dalam kehidupan nya." Kata Aron seraya turun dari pangkuan Edward

Sedangkan di tempat lain tampaklah dua orang wanita yang kecapekan.

"Hari ini takdir benar-benar memihak pada kita yah div." Valen senang karena keberuntungannya hari ini

"Sesampainya di kota ini, kita langsung mendapat kontrakan dan biayanya pun masih bisa kita jangkau." Sambung Valen

"Yah kamu sih enak Len, langsung dapat pekerjaan. Lah aku?udah mutar-mutar kesana kemari tapi belum dapat satupun." Keluh Divya yang merasa kepanasan. Karena sewaktu di tempat tinggalnya cuaca lumayan dingin. Jadi Divya belum terbiasanya dengan keadaan barunya saat ini.

"Kamu jangan menyerah dong, kita harus kembali membawa kehormatan agar bisa membahagiakan orang tua." Valen mengingatkan sahabatnya itu alasan mengapa mereka datang ke kota padat seperti Jakarta

"Hmm ya, tapi kemana lagi aku mencari pekerjaan?" Tanya Divya yang sepertinya sudah putus asa. Karena ia memang sudah mendatangi hampir seluruh perusahaan di kota, namun hasilnya nihil tak membuahkan hasil sama sekali.

Divya Dan Valen tenggelam dalam pikiran masing-masing. Namun lamunan itu harus buyar, ketika terdengar suara handphone Divya.

Divya membuat speaker agar kedengaran oleh Valen sahabatnya.

Di telpon

"Halo ini siapa ya?" Tanya Divya

"Oh ini mbak Divya. Saya dari perusahaan jaya group. Selamat anda dipilih sebagai anggota tim 1 dalam komunikasi untuk mengurus bagian bisnis market place dari kota sebelah. Sekali lagi selamat ya mbak." Jelas si penelepon membuat mata Divya berbinar terang

"Terimakasih banyak mbak. Kapan saya boleh bekerja?" Tanya Divya antusias

"Besok mbak Divya sudah boleh bekerja. Untuk alamat nya nanti saya kirim ya mbak." Jawab si penelepon lalu keduanya memutuskan untuk mengakhiri panggilan tersebut

Setelah panggilan itu selesai, Divya langsung memeluk Valen dengan perasaan bahagia.

"Lihat, jangan pernah mengeluh untuk setiap pekerjaan. Inilah hasil dari kerja keras mu." Valen ikut bahagia untuk sahabat nya itu dan diangguki oleh Divya

Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil.

Apapun hasil akhirnya, jika kau bekerja dengan hati yang tulus, itu tidak akan membuatmu kecewa.❤️

Bersambung 💨👀

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status