Home / Romansa / Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami / Momen Canggung di Ruang Kerja

Share

Momen Canggung di Ruang Kerja

last update Last Updated: 2025-05-19 19:00:43

Nazharina menarik napas sebelum mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan yang kini menjadi tempat kerjanya. Ruang kerja Arian tidak banyak berubah sejak terakhir kali ia melihat—tetap rapi, minimalis, dan terasa terlalu formal untuk seseorang seperti Arian yang dulu ia kenal.

Namun, yang berbeda adalah suasananya.

Arian duduk di balik meja, mengenakan kemeja putih dengan dasi yang sedikit longgar, tampak sibuk membaca sesuatu di tangannya. Begitu Nazharina masuk, ia mengangkat kepala dan menatap sekilas.

Sekilas, tapi cukup lama.

Nazharina tetap berdiri tegak, berusaha tidak memikirkan betapa anehnya situasi ini. Bagaimanapun, ini adalah pekerjaan. Ia tidak boleh memperumit keadaan hanya karena sejarah yang mereka miliki.

Namun, Arian… tetaplah Arian.

Tatapannya tenang, tetapi ada sesuatu di sana yang sulit diabaikan.

Dan saat keheningan menggantung di antara mereka, Nazharina menyadari satu hal—ia tidak tahu bagaimana menghadapi pria ini sebagai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Kerja atau Dikerjain?

    “Kau yakin ingin terus berpura-pura seperti ini?” katanya, menyilangkan tangan di dada.Arian mendesah, kembali menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Jangan mulai, Max.”“Aku tidak memulai apa pun. Kalian yang memulainya,” sahut Maxime, tertawa pelan. “Tadi itu nyaris seperti adegan drama romansa, kau tahu? Sentuhan tak sengaja, tatapan canggung… sungguh klasik.”Arian memijat pelipisnya. “Kau terlalu banyak menonton film.”“Dan kau terlalu menyangkal.” Maxime mengangkat alis. “Ayo, Arian. Jangan berlagak seolah ini hanya sekadar hubungan profesional. Aku hampir bisa melihat kau menahan napas tadi.”Arian menatap Maxime tajam, tapi pria itu hanya mengangkat bahu santai. “Oh, dan aku penasaran, sampai kapan kau bisa tetap serius setiap kali dia memanggilmu ‘Tuan Arian’ seperti itu?”Arian terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali fokus pada pekerjaannya, memilih mengabaikan godaan Maxime.Namun, Maxime sudah cukup puas. Ia tahu betul bahwa sahabatny

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Momen Canggung di Ruang Kerja

    Nazharina menarik napas sebelum mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan yang kini menjadi tempat kerjanya. Ruang kerja Arian tidak banyak berubah sejak terakhir kali ia melihat—tetap rapi, minimalis, dan terasa terlalu formal untuk seseorang seperti Arian yang dulu ia kenal.Namun, yang berbeda adalah suasananya.Arian duduk di balik meja, mengenakan kemeja putih dengan dasi yang sedikit longgar, tampak sibuk membaca sesuatu di tangannya. Begitu Nazharina masuk, ia mengangkat kepala dan menatap sekilas.Sekilas, tapi cukup lama.Nazharina tetap berdiri tegak, berusaha tidak memikirkan betapa anehnya situasi ini. Bagaimanapun, ini adalah pekerjaan. Ia tidak boleh memperumit keadaan hanya karena sejarah yang mereka miliki.Namun, Arian… tetaplah Arian.Tatapannya tenang, tetapi ada sesuatu di sana yang sulit diabaikan.Dan saat keheningan menggantung di antara mereka, Nazharina menyadari satu hal—ia tidak tahu bagaimana menghadapi pria ini sebagai

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Dia Mantan Suamiku

    Sejak pagi, para staf berbisik-bisik, membicarakan sosok GM baru yang akan menggantikan Reynold.Sedangkan Nazharina, ia hanya ingin kembali bekerja seperti biasa, melupakan insiden mengerikan yang hampir merenggut ketenangannya.Namun, saat suara langkah-langkah berat bergema di lantai marmer, Nazharina merasakan sesuatu yang aneh.Sebuah perasaan yang terlalu familiar."Aku ingin mengenalkan seseorang kepada kalian," suara manajer HRD menggema di antara para staf yang berkumpul di lobi utama. "Beliau adalah General Manager yang baru ditugaskan dari pusat untuk memimpin Velaris Grand Royale Hotel."Nazharina menegakkan tubuh. Namun, detik berikutnya, ia menegang.Sosok yang berdiri di hadapan mereka adalah seseorang yang tidak pernah ia bayangkan akan kembali ke kehidupannya.Arian. Pria yang pernah menjadi suaminya.Pria yang sudah lama ia coba lupakan.Arian di sini? Sebagai GM baru?Jantungnya berdegup kencang.Sementa

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Debar Pagi Hari

    Langit sore mulai meredup ketika suara ketukan terdengar dari pintu rumah kecil itu. Awalnya samar, tapi kemudian semakin keras, seolah orang di luar sana tak berniat menyerah sampai pintu terbuka.Nazharina, yang masih duduk di lantai dengan punggung bersandar ke dinding, terlonjak kaget. Ia menoleh ke arah pintu dengan napas tertahan. Tak banyak orang yang tahu tempat tinggalnya, apalagi datang tanpa pemberitahuan.Jantungnya berdegup lebih cepat.Ketukan itu berulang lagi. Lalu sebuah suara terdengar."Nazh! Kau ada di dalam, kan? Aku tahu kau di rumah! Tolong buka pintunya!"Nazharina membeku sejenak. Itu suara Kinoshita.Matanya melirik jam dinding. Sudah pukul lima sore. Jika Kinoshita di sini sekarang, artinya ia langsung datang setelah jam kerja berakhir.Seharusnya ia diam saja. Biarkan Kinoshita mengira ia tidak ada. Namun, di balik pintu, suara gadis itu berubah sedikit cemas."Hei, Nazh, kau tidak apa-apa? Aku khawatir, tahu!"

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Akhirnya...

    Nazharina tidak pergi ke mana-mana. Ia hanya berdiam di rumahnya yang kecil, tirai ditutup rapat, ponselnya dimatikan sejak malam itu.Bayangan tangan kasar Reynold, bau alkoholnya, dan suara tawa rendah penuh arogansi itu masih terngiang-ngiang di kepalanya. Ia merasa kotor, marah, dan kecewa—terutama pada diri sendiri.Kinoshita pasti panik karena ia tidak masuk kerja tanpa kabar. Namun, ia tidak peduli.Nazharina bahkan tidak bisa berpikir jernih.Ia hanya ingin menghilang.*Denting es dalam gelas beradu pelan saat Maxime menyesap minuman dinginnya. Ia bersandar santai di kursi yang menghadap jendela besar, memandangi gedung-gedung tinggi dengan tatapan iseng.Sementara itu, di belakang meja kerja besar yang tertata rapi, Arian duduk dengan ekspresi dingin. Jemarinya mengetuk meja dalam ritme pelan, tapi Maxime tahu persis itu adalah tanda pria itu sedang berusaha meredam amarah.Maxime menghela napas panjang sebelum berkata dengan nada te

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Hari Naas

    "Aku datang untuk wawancara," jawab Shelby santai.Nazharina mengerjapkan mata. "Wawancara?""Ya. Aku tahu kau sudah menanyakan posisi itu untukku. Jadi aku datang lebih dulu, supaya bisa langsung bicara dengan manajer atau siapalah yang mengurusi perekrutan."Nazharina hampir tertawa saking kagetnya. "Shelby, aku baru saja mau bilang bahwa mereka belum membuka lowongan."Shelby melipat tangan di depan dada. "Itu menurutmu. Tapi aku ingin memastikan sendiri."Nazharina menarik napas dalam, berusaha menahan kesabaran. "Shelby, ini bukan butik. Kau tidak bisa sekadar masuk dan meminta pekerjaan begitu saja. Ada prosedurnya.""Prosedur? Aku hanya ingin bicara dengan seseorang yang berwenang! Aku yakin kalau mereka melihat kemampuanku, mereka pasti mempertimbangkannya!""Percaya padaku, ini bukan soal kemampuanmu," gumam Nazharina lebih pelan.Namun, Shelby tidak menyerah. "Nazharina, kau sudah janji akan membantuku! Apa susahnya mengenalkanku pad

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Munculnya Masalah Baru

    Nazharina berjalan pulang dengan langkah lelah.Udara malam terasa lebih dingin dari biasanya, atau mungkin itu hanya perasaannya yang terlalu kacau setelah hari yang panjang dan melelahkan. Setelah kejadian dengan Reynold di kantor, rasanya setiap inci tubuhnya memberontak untuk lari. Ia muak. Ia marah. Tapi yang paling buruk adalah perasaan tak berdaya yang mulai menggerogoti dirinya perlahan-lahan.Tapi ia harus bertahan. Setidaknya sampai bulan depan.Pintu rumah terbuka dengan suara pelan. Ia melepas sepatunya tanpa tenaga, lalu berjalan ke dalam dengan niat langsung mandi dan tidur. Tapi baru beberapa langkah, suara ketukan di pintu membuatnya menghentikan langkah.Tok. Tok. Tok.Nazharina mengerutkan kening. Siapa yang datang malam-malam begini?Dengan hati-hati, ia membuka pintu—dan mendapati sosok yang sama sekali tak ia duga.Shelby.Wanita itu berdiri di ambang pintu dengan wajah penuh penyesalan, matanya merah seperti habis m

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Jerat Tanpa Jalan Keluar

    Dua bulan kemudian,Nazharina melangkah keluar dari ruangan General Manager dengan langkah yang lebih berat dari biasa. Perasaannya berkecamuk, antara muak, lelah, dan frustasi. Begitu pintu menutup di belakangnya, Kinoshita yang sudah menunggu di luar segera mendekat."Nazharina, kau tak apa?" suara Kinoshita dipenuhi kekhawatiran. "Apa kau baik-baik saja?"Nazharina tersenyum kecil—senyum yang jelas dipaksakan. "Aku baik-baik saja, Kinoshita.""Tidak, kau tidak baik-baik saja!" Kinoshita berseru dengan frustrasi. "Kau semakin kurus. Wajahmu pucat. Matamu… kau terlihat begitu lelah." Tangan gadis itu langsung meraih pergelangan Nazharina, seolah memastikan temannya masih bisa berdiri tegak.Nazharina menghela napas panjang. "Aku hanya mencoba bertahan, Kinoshita." Ia menunduk, merasa tak sanggup menatap mata sahabatnya."Apa yang dia lakukan padamu kali ini?" desak Kinoshita.Nazharina menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan gemetar di dadanya.

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Bukanlah Sebuah Kekalahan

    “Nazharina, aku harap apa yang kita bicarakan di ruangan ini tak menyebar apalagi sampai ke telinga staf yang lain. Bagaimanapun, semakin sedikit yang tahu, semakin baik. Aku tak mau rencana untuk merekomendasikanmu ke hotel Velaris akan membuat staf yang lain protes. Kalaupun kau menyampaikan hal ini pada Kinoshita, pastikan saja dia tak mengatakannya pada siapa pun.”Nazharina mengangguk. “Baik, Miss. Aku mengerti.”Dengan hati yang jauh lebih ringan daripada saat dia datang, Nazharina bangkit dan meninggalkan ruangan itu.Begitu dia keluar, Kinoshita langsung mendekat dengan penuh antisipasi."Bagaimana?" tanyanya cemas.Nazharina menarik napas, lalu tersenyum kecil. "Aku dipecat."Mata Kinoshita melebar."Tapi," lanjut Nazharina, "aku mendapatkan kesempatan baru."Nazharina menjelaskan tentang tawaran di Velaris Grand Royale Hotel. Kinoshita tampak terkejut, lalu langsung berseru, "Astaga! Itu jauh lebih baik! Kau harus mengambilnya!"

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status