Share

Terjebak Hasrat Sang Konglomerat
Terjebak Hasrat Sang Konglomerat
Author: Zuroidaa

1. Malam Penuh Gairah

"Ini kamar siapa? Kenapa aku di sini?" Nayla mengingat-ingat sesuatu. Bukankah tadi, dia sedang makan bersama bibi dan pamannya di restoran hotel? Kenapa bisa dia tidur di hotel?

Nayla terbangun di ranjang kamar hotel dan dia tidak tahu kalau dirinya sedang ada di kamar pria tua yang telah membelinya. Dia meraba tubuhnya yang semakin panas karena pengaruh obat perangsang. Pada saat itu, terdengar suara pintu yang terbuka. Nayla terkejut, saat melihat seorang pria tua masuk dan mendekatinya dengan tatapan yang penuh nafsu.

"Kamu siapa, dan mau apa?" Nayla mundur ketika pria tua itu mendekatinya.

"Sayang. Kamu milikku malam ini. Jangan membantah, layani aku." Pria itu mendekat kembali bahkan menyentuh pipi Nayla.

"Apa maksudmu?" Nayla menepis tangan pria itu.

Pria itu tersenyum cukup lebar.

"Apa kamu tidak tahu, Aku sudah mengeluarkan uang banyak untuk hargamu malam ini."

"Uang banyak? Apa yang kamu maksud? Aku bukan wanita murahan!" Nayla tidak mengerti, dia memberontak dan melepaskan tangan pria tua yang telah merengkuhnya.

"Paman dan Bibimu, sudah menjualmu padaku sayang. Kamu harus menurut padaku atau mereka akan kembali bangkrut!"

'Paman dan Bibi? Menjual? Bangkrut? Apa maksdunya'

Nayla membeku, dia mulai sedikit paham dengan apa yang terjadi. Kemarin, tidak biasanya paman dan bibinya mengajaknya pergi liburan ke luar negeri dan menginap di hotel.

Nayla merasa senang dan ikut saja. Lalu sore tadi, mereka sedang menikmati makan malam disebuah restoran yang berada di kawasan hotel. Tiba-tiba setelah itu, Nayla sudah tidak ingat apa-apa lagi. Saat dia sadar sudah berada di kamar ini.

"Jadi mereka yang menjebak aku?" Nayla baru sadar, jika ini ulah dari paman dan bibinya yang telah menipunya. Memikirkan itu, Nayla sangat sedih.

Namun, rasa aneh tiba-tiba menyerang tubuhnya disertai rasa panas di tubuhnya yang semakin menjadi. Nayla tahu jika ini ada yang salah. Apalagi ketika melihat Pria tua di hadapannya itu yang sekarang mulai menyentuh kulit lengannya. Tubuh Nayla bergetar karena merespon sentuhan pria tua itu.

"Tidak! Aku tidak mau! Aku akan pergi, lepaskan aku!" Nayla sekuat tenaga berusaha mengontrol diri.

Saat Pria tua itu ingin menciumnya, dia mendorongnya dengan kuat hingga Pria tua itu terjatuh ke lantai. Dia menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari pria itu. Nayla membuka pintu dan berlari menjauhi kamar.

Dia terus berlari tak tentu arah dengan menahan gejolak aneh dalam tubuhnya yang tiba-tiba menggebu. Dia berhenti di sebuah pintu kamar hotel. Dalam penglihatannya ini adalah kamar hotel miliknya.

Nayla langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamar yang remang itu. Dia mengunci rapat-rapat pintu itu, lalu dia naik ke atas ranjang. Dia tidak sadar jika ini bukan kamarnya. Dia juga tidak menyadari jika diatas ranjang itu telah ada seorang pria yang sedang terpengaruh obat juga sama seperti dirinya.

Disisi lain, sepuluh menit sebelum Nayla memasuki kamar yang salah. Abraham Mark, pria ini sedang berada di Bar. Dia kelimpungan sesaat setelah meneguk Wine yang dia pesan dari pelayan bar hotel.

'Sepertinya ada yang salah. Sial!' saat dia menyadari ada sesuatu yang salah pada dirinya, Mark segera berdiri dan pergi meninggalkan Bar. Bahkan tidak peduli saat temannya menegur.

Mark pulang menuju kamar hotel dengan menahan suhu badannya yang tiba-tiba sangat panas. Dia kelimpungan sekarang, tidak tahu apa yang harus lakukannya. Dia mulai menyesal karena telah pergi ke Bar menerima undangan teman lamanya. Padahal jelas dia tahu jika dia pergi pastinya akan jadi seperti ini.

"Ada seseorang yang ingin menjebakku! Kurang ajar!" Dia mengumpat kasar dan menggigit bibir bawahnya. Sekuat tenaga menahan diri dari gejolak birahi yang rasanya hampir meledak dalam dirinya. Rasanya dia ingin berlari keluar lagi untuk mencari pelampiasan.

"Tidak! Jika aku keluar, itu bahaya."

Jelas Mark tahu jika diluar mungkin sudah ada jebakan yang menunggunya. Jadi dia berusaha untuk menahan diri sekuat mungkin. Mark berbaring tengkurap di atas ranjang dengan mendekap dan memakai selimut, tubuhnya gemetaran dan suhu badannya terus meningkat.

Dia berpikir untuk mengguyur tubuhnya di kamar mandi, tetapi saat dia bangun dia seperti menyentuh kulit seseorang.

Mark tersentak, begitu juga orang yang telah tak sengaja tersentuh olehnya itu pun ikut tersentak. Mark buru-buru bangun dan menyalakan lampu. Mark melihat seorang wanita yang sedang menggigil di atas ranjangnya. Dia mendekati dan bertanya dengan marah,

"Siapa kamu? Kenapa masuk ke kamarku?"

Nayla terbelalak, dengan pikiran linglung dan hampir tak sadarkan diri dia mencoba memperhatikan sekeliling. Dia baru sadar jika ini bukan kamarnya.

"Tuan. Maaf! Aku mungkin salah kamar." dia ingin bangun dan cepat pergi tapi tangan Mark memegang pergelangan tangannya dan menarik dengan kuat hingga tubuhnya menabrak tubuh Mark.

Detik berikutnya, Mark yang sudah terpengaruh obat tidak bisa menahan diri. Dua orang yang awalnya tadi mati-matian menahan birahi ini, kini bergumul bebas di atas ranjang tanpa bisa mengontrol diri lagi. Hingga malam panjang itu mereka lalu dengan penuh gairah. Malam penuh dengan hasrat kegilaan sudah di lalui tanpa mereka berdua sadari.

***

Abraham Mark pria tampan ini berusia 35 tahun dan belum menikah. Dia memiliki mata biru dan rambut pirang yang menandakan jika dia adalah pria tampan yang sempurna dan menjadi idaman banyak wanita. Abraham Mark adalah keturunan bangsawan Perancis, juga terkenal sebagai seorang konglomerat muda terkaya. Dia sangat berkuasa karena berhasil merajai pusat bisnis dan ditakuti di negara itu.

Sayangnya, dia mempunyai penyakit gangguan mental paranoid yang parah sejak dia kecil. Sehingga dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Dia juga tidak pernah bercinta dengan wanita karena penyakit paranoidnya itu. Malam ini berbeda, dia telah melewati malam panas penuh kegilaan dengan wanita yang bahkan belum pernah dia lihat sebelumnya.

Pagi berikutnya, Mark tersadar lebih dulu. Dia terkejut saat melihat seorang wanita berada di pelukannya. Dia melihat sekeliling dan dia tahu tubuhnya juga tidak mengenakan baju. Kamar ini berantakan dengan pakaian mereka yang berserakan di lantai.

Nayla baru saja membuka mata perlahan, memijat tengkuknya yang terasa berat lalu menatap sekeliling. Dia tersentak saat melihat seorang Pria yang telah berdiri dengan menatap tajam dirinya. Dia takut kenapa pria itu telanjang dan tidur satu ranjang dengan dirinya.

"Siapa kamu? Kenapa ada di kamarku?"

Pria itu tidak menjawab malah mencengkeram kuat dagunya.

"Aku yang seharusnya bertanya, siapa yang sudah menyuruhmu?"

"Hah!" Nayla terbelalak, kemudian memperjelas penglihatannya. Dia membeku ketika menyadari jika ini benar bukanlah kamar hotelnya.

"Jadi? Mana mungkin?" Nayla mengintip tubuhnya dalam selimut. Dia baru sadar jika dia tidak mengenakan sehelai benang pun. Ada banyak bekas merah sisa tadi malam yang tertinggal di tubuhnya.

Nayla menjerit histeris, dia langsung bangun dan menyambar pakaiannya dan buru-buru mengenakan.

"Maafkan aku Tuan, aku salah masuk kamar. Maaf! aku tak sengaja."

Tapi sebelum Nayla melangkah, Mark menamparnya.

"Kamu! Jangan kira bisa pergi dari sini sebelum aku tahu, siapa yang menyuruhmu!"

Nayla yang tersungkur di atas lantai, kini dia mendongak dan melihat Mark.

"Tidak ada yang menyuruhku. Aku, aku juga tidak paham, Tuan. Aku mengira ini adalah kamarku! Sungguh!"

Comments (9)
goodnovel comment avatar
SyaSyi
awal yg seru
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
bisa nggak sih jangan main tangan gitu.
goodnovel comment avatar
Nur Wenda
pasti hamil deh tu ... bawa kabur aja, anaknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status