"Ini kamar siapa? Kenapa aku di sini?" Nayla mengingat-ingat sesuatu. Bukankah tadi, dia sedang makan bersama bibi dan pamannya di restoran hotel? Kenapa bisa dia tidur di hotel?
Nayla terbangun di ranjang kamar hotel dan dia tidak tahu kalau dirinya sedang ada di kamar pria tua yang telah membelinya. Dia meraba tubuhnya yang semakin panas karena pengaruh obat perangsang. Pada saat itu, terdengar suara pintu yang terbuka. Nayla terkejut, saat melihat seorang pria tua masuk dan mendekatinya dengan tatapan yang penuh nafsu."Kamu siapa, dan mau apa?" Nayla mundur ketika pria tua itu mendekatinya."Sayang. Kamu milikku malam ini. Jangan membantah, layani aku." Pria itu mendekat kembali bahkan menyentuh pipi Nayla."Apa maksudmu?" Nayla menepis tangan pria itu.Pria itu tersenyum cukup lebar."Apa kamu tidak tahu, Aku sudah mengeluarkan uang banyak untuk hargamu malam ini.""Uang banyak? Apa yang kamu maksud? Aku bukan wanita murahan!" Nayla tidak mengerti, dia memberontak dan melepaskan tangan pria tua yang telah merengkuhnya."Paman dan Bibimu, sudah menjualmu padaku sayang. Kamu harus menurut padaku atau mereka akan kembali bangkrut!"'Paman dan Bibi? Menjual? Bangkrut? Apa maksdunya'Nayla membeku, dia mulai sedikit paham dengan apa yang terjadi. Kemarin, tidak biasanya paman dan bibinya mengajaknya pergi liburan ke luar negeri dan menginap di hotel.Nayla merasa senang dan ikut saja. Lalu sore tadi, mereka sedang menikmati makan malam disebuah restoran yang berada di kawasan hotel. Tiba-tiba setelah itu, Nayla sudah tidak ingat apa-apa lagi. Saat dia sadar sudah berada di kamar ini."Jadi mereka yang menjebak aku?" Nayla baru sadar, jika ini ulah dari paman dan bibinya yang telah menipunya. Memikirkan itu, Nayla sangat sedih.Namun, rasa aneh tiba-tiba menyerang tubuhnya disertai rasa panas di tubuhnya yang semakin menjadi. Nayla tahu jika ini ada yang salah. Apalagi ketika melihat Pria tua di hadapannya itu yang sekarang mulai menyentuh kulit lengannya. Tubuh Nayla bergetar karena merespon sentuhan pria tua itu."Tidak! Aku tidak mau! Aku akan pergi, lepaskan aku!" Nayla sekuat tenaga berusaha mengontrol diri.Saat Pria tua itu ingin menciumnya, dia mendorongnya dengan kuat hingga Pria tua itu terjatuh ke lantai. Dia menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari pria itu. Nayla membuka pintu dan berlari menjauhi kamar.Dia terus berlari tak tentu arah dengan menahan gejolak aneh dalam tubuhnya yang tiba-tiba menggebu. Dia berhenti di sebuah pintu kamar hotel. Dalam penglihatannya ini adalah kamar hotel miliknya.Nayla langsung membuka pintu dan masuk kedalam kamar yang remang itu. Dia mengunci rapat-rapat pintu itu, lalu dia naik ke atas ranjang. Dia tidak sadar jika ini bukan kamarnya. Dia juga tidak menyadari jika diatas ranjang itu telah ada seorang pria yang sedang terpengaruh obat juga sama seperti dirinya.Disisi lain, sepuluh menit sebelum Nayla memasuki kamar yang salah. Abraham Mark, pria ini sedang berada di Bar. Dia kelimpungan sesaat setelah meneguk Wine yang dia pesan dari pelayan bar hotel.'Sepertinya ada yang salah. Sial!' saat dia menyadari ada sesuatu yang salah pada dirinya, Mark segera berdiri dan pergi meninggalkan Bar. Bahkan tidak peduli saat temannya menegur.Mark pulang menuju kamar hotel dengan menahan suhu badannya yang tiba-tiba sangat panas. Dia kelimpungan sekarang, tidak tahu apa yang harus lakukannya. Dia mulai menyesal karena telah pergi ke Bar menerima undangan teman lamanya. Padahal jelas dia tahu jika dia pergi pastinya akan jadi seperti ini."Ada seseorang yang ingin menjebakku! Kurang ajar!" Dia mengumpat kasar dan menggigit bibir bawahnya. Sekuat tenaga menahan diri dari gejolak birahi yang rasanya hampir meledak dalam dirinya. Rasanya dia ingin berlari keluar lagi untuk mencari pelampiasan."Tidak! Jika aku keluar, itu bahaya."Jelas Mark tahu jika diluar mungkin sudah ada jebakan yang menunggunya. Jadi dia berusaha untuk menahan diri sekuat mungkin. Mark berbaring tengkurap di atas ranjang dengan mendekap dan memakai selimut, tubuhnya gemetaran dan suhu badannya terus meningkat.Dia berpikir untuk mengguyur tubuhnya di kamar mandi, tetapi saat dia bangun dia seperti menyentuh kulit seseorang.Mark tersentak, begitu juga orang yang telah tak sengaja tersentuh olehnya itu pun ikut tersentak. Mark buru-buru bangun dan menyalakan lampu. Mark melihat seorang wanita yang sedang menggigil di atas ranjangnya. Dia mendekati dan bertanya dengan marah,"Siapa kamu? Kenapa masuk ke kamarku?"Nayla terbelalak, dengan pikiran linglung dan hampir tak sadarkan diri dia mencoba memperhatikan sekeliling. Dia baru sadar jika ini bukan kamarnya."Tuan. Maaf! Aku mungkin salah kamar." dia ingin bangun dan cepat pergi tapi tangan Mark memegang pergelangan tangannya dan menarik dengan kuat hingga tubuhnya menabrak tubuh Mark.Detik berikutnya, Mark yang sudah terpengaruh obat tidak bisa menahan diri. Dua orang yang awalnya tadi mati-matian menahan birahi ini, kini bergumul bebas di atas ranjang tanpa bisa mengontrol diri lagi. Hingga malam panjang itu mereka lalu dengan penuh gairah. Malam penuh dengan hasrat kegilaan sudah di lalui tanpa mereka berdua sadari.***Abraham Mark pria tampan ini berusia 35 tahun dan belum menikah. Dia memiliki mata biru dan rambut pirang yang menandakan jika dia adalah pria tampan yang sempurna dan menjadi idaman banyak wanita. Abraham Mark adalah keturunan bangsawan Perancis, juga terkenal sebagai seorang konglomerat muda terkaya. Dia sangat berkuasa karena berhasil merajai pusat bisnis dan ditakuti di negara itu.Sayangnya, dia mempunyai penyakit gangguan mental paranoid yang parah sejak dia kecil. Sehingga dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Dia juga tidak pernah bercinta dengan wanita karena penyakit paranoidnya itu. Malam ini berbeda, dia telah melewati malam panas penuh kegilaan dengan wanita yang bahkan belum pernah dia lihat sebelumnya.Pagi berikutnya, Mark tersadar lebih dulu. Dia terkejut saat melihat seorang wanita berada di pelukannya. Dia melihat sekeliling dan dia tahu tubuhnya juga tidak mengenakan baju. Kamar ini berantakan dengan pakaian mereka yang berserakan di lantai.Nayla baru saja membuka mata perlahan, memijat tengkuknya yang terasa berat lalu menatap sekeliling. Dia tersentak saat melihat seorang Pria yang telah berdiri dengan menatap tajam dirinya. Dia takut kenapa pria itu telanjang dan tidur satu ranjang dengan dirinya."Siapa kamu? Kenapa ada di kamarku?"Pria itu tidak menjawab malah mencengkeram kuat dagunya."Aku yang seharusnya bertanya, siapa yang sudah menyuruhmu?""Hah!" Nayla terbelalak, kemudian memperjelas penglihatannya. Dia membeku ketika menyadari jika ini benar bukanlah kamar hotelnya."Jadi? Mana mungkin?" Nayla mengintip tubuhnya dalam selimut. Dia baru sadar jika dia tidak mengenakan sehelai benang pun. Ada banyak bekas merah sisa tadi malam yang tertinggal di tubuhnya.Nayla menjerit histeris, dia langsung bangun dan menyambar pakaiannya dan buru-buru mengenakan."Maafkan aku Tuan, aku salah masuk kamar. Maaf! aku tak sengaja."Tapi sebelum Nayla melangkah, Mark menamparnya."Kamu! Jangan kira bisa pergi dari sini sebelum aku tahu, siapa yang menyuruhmu!"Nayla yang tersungkur di atas lantai, kini dia mendongak dan melihat Mark."Tidak ada yang menyuruhku. Aku, aku juga tidak paham, Tuan. Aku mengira ini adalah kamarku! Sungguh!""Kinara, ada apa? Bicara baik-baik saja. Kalau kamu sibuk tidak masalah," jawab Nayla.Kinara teman baik Nayla yang memanggilnya dan baru saja hadir saat pesta sudah selesai. Kinara baru datang dari Jakarta karena dia sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan sang kekasih."Nayla! Tuan Mark, aku baru datang dari luar negri karena seminggu lagi akan mengadakan acara pertunangan. Suamiku memaksa memesan gaun pertimbangan di desainer ternama di kota Paris. Maafkan aku! Aku baru datang saat pesta selesai karena pesawat baru sampai di Indonesia pagi ini," jawab Kinara."Sudahlah! Kamu tidak perlu minta maaf karena kamu sibuk. Kinara calon ruangan kamu kemana?" tanya Nayla."Dia sedang memesan kamar di hotel ini karena aku ingin menginap malam ini di hotel ini. Aku ingin bertemu kamu dan Tuan Mark karena mulai besok tolong bantu aku di acara pertunanganku." Kinara tidak ada keluarga lagi karena dia anak yatim piatu."Baiklah Aku dan Mark yang akan menjadi kekuatan kamu di acar pertunan
"Saya Thomas Anthony dan istri saya Camelia Thomas mempunyai anak kandung bernama Nayla Chelsea dan mulai saat ini dia yang akan menjadi ahli waris perusahan juga kerjasama bisnis saya. Perusahan saya dan perusahaan Mark nanti akan bergabung karena Mark suami anak saya," jelas Papa Nayla.Nayla dan Mark juga menuju tempat papanya. Setelah itu micropon dipegang oleh Mark dan dia mengumumkan secara resmi dia sudah memiliki empat anak dan Nayla istri yang paling dia cintai."Setelah mertua saya sudah mengumumkan Nayla akan mewarisi bisnis keluarganya, saya akan mengumumkan satu hal lagi. Penyakit paranoid saya sudah sembuh dan saya memiliki empat orang anak dari Nayla Chelsea. Empat orang anak itu secara resmi memiliki nama belakang Abraham Mark sebagai anak kandung saya," ucapan Mark.Suara tepuk tangan dari pengumuman yang dilakuman Mark terdengar. Mereka tidak sangka Mark sudah memiliki empat anak dan Nayla juga ahli waris keluarga Thomas."Nama anak saya bernama Albert Abraham Mark, N
"Papa! Mommy selamat ulang tahun. Ini suprise kita bisa kesini karena liburan tahun baru," kata ketiga putra kembar Mark dan Nayla mereka memeluk kedua orang tuanya yang baru saja datang.Nayla dan Mark begitu gembira dengan suprise dari orang tua mereka dan keempat anak mereka. Papa dan Mama Nayla sengaja memang merencanakan semua ini. Mereka mendapat kabar dari Nayla 5 hari yang lalu kalau saat akhir tahun Mark akan menerima hasil pemeriksaan medis yang terakhir. Nayla juga mengabari kedua orang tuanya saat menerima kabar Mark sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter."Papa dan Mama terimah kasih atas semua ini. Kenapa aku ulang tahun di tahun baru tanggal 1 Januari?" tanya Nayla."Hari lahir kamu itu tanggal 1 Januari Nak dan Papa Mama baru bisa bilang saat ini setelah 1 tahun bertemu kamu. Maafkan Papa dan Mama karena setiap ulang tahun kamu tidak bersama kamu Nak." Papa dan Mama Nayla memeluk Nayla."Aku tidak apa-apa, sekarang kita bisa bersama. Papa dan Mama bukankah mau ke Amerika?"
"Kamu dengar aku sudah sembuh Nayla." Mark tersenyum begitu lega seperti dari dalam hatinya. Baru kali ini Nayla melihat senyum Mark yang manis dan membuat setiap wanita pasti jatuh hati padanya. "Kamu tidak boleh tersenyum di depan semua wanita seperti ini karena mereka pasti jatuh hati padamu, Mark." Nayla merasa kesembuhan Mark ini membuatnya khawatir karena dia pasti akan ramah pada semua wanita."Kamu tidak perlu khawatir hanya kamu yang akan aku cintai. Dokter, terimah kasih sudah menyembuhkan aku dan biarkan semua orang tahu Abraham Mark sudah sembuh dari penyakit paranoidnya sekarang karena bantuan dari kamu." Mark senang dan dia membolehkan sang dokter untuk di beritakan ke seluruh dunia."Terimah kasih juga karena Anda mau memanggil saya menjadi dokter Anda dan saya senang bisa menyembuhkan pasien yang seperti Anda Tuan Mark." Dokter dan Make berjabat tangan karena mereka selama ini sudah satu tiap hari bertemu dan Seperi keluarga sendiri bagi Nayla."Kamu boleh ke Indonesi
"Aku mau ciuman semangat dari kamu Nayla, apa kamu tidak mau menciumku?" Mark berubah menjadi sangat manja.Nayla mendekat lalu dia mencium Mark saat itu juga."Sudah! Aku sudah mencium kamu, cepat sana pergi masuk ke ruangan Dokter," suruh Nayla."Aku harus berpisah dengan kamu." Mark tidak mau jauh dari Nayla."Dasar aneh! Terkadang marah, lalu sedih dan terkadang manja kamu Mark. Penyakit paranoid itu begitu aneh," kata Naura.Mark saat ini berasa di ruangan Dokter dan dia bersama Sikiater terkenal di Prancis. Dia menyuruh Mark duduk di sebuah kursi santai dan mereka ingin Mark dalam keadaan santai untuk melakukan terapi."Apa Anda bisa melihat saya? Apa bisa Anda sekarang bersantai dan melupakan semua hal tentang Anda. Lihat saya dan katakan apapun yang Anda takutkan dan Anda sayangi," suruh Dokter."Dokter, aku akan fokus pengobatan. Baiklah! Aku akan menjawab aku seorang Abraham Mark dari kecil aku tidak ada teman karena teman yang dekat denganku takut aku terlalu pintar. Aku han
"Demi kamu aku akan berobat kemanapun. Aku tidak mau kamu menjauh dan benci padaku. Aku tidak mau kamu terluka karena aku," sahut Mark."Tolong jangan marah! Aku akan temani kamu sampai kamu sembuh. Lakukan pengobatan dan terapi mahal di dokter atau rumah sakit yang terkenal," pinta Nayla."Baiklah! Beri aku pelukan hangat karena hanya kamu saja yang bisa jadi penenang saat aku sakit." Mark menyuruh Nayla memeluk dirinya."Suamiku sayang, wajah kamu sangat taman. Tapi sikap dan sifat kamu itu jelek." Nayla menyentuh wajah pipi Mark membelainya karena hanya itu cara untuk meresahkan gangguan emosional Mark yang berlebihan karena penyakit paranoidnya yang parah."Cium aku sekarang! Lusa kita akan pergi ke Prancis agar aku bisa disembuhkan disana. Setidaknya butuh waktu lama karena di Prancis lebih canggih daripada di negara ini," ujarnya."Baiklah! Sayang, kamu suamiku yang tampan." Nayla memeluk Mark dan mencium bibirnya.Mark saat ini langsung senyum saat Nayla menciumnya lebih dulu, d