Share

4. Lima Ratus Juta

"Bodoh! Hahaha... akuu tidak akan bisa kamu temukan."

"Arghh... sialan, kamu membuatku marah." Mark saat itu melempar ponsel mahalnya ke lantai dan ponselnya terpental menabrak dinding villa itu lalu pecah.

Nayla telah sadar kembali, tubuhnya terasa sakit dan perih karena di cambuk oleh Mark. Mark mengambil sebuah cek yang ada di kamarnya. Dia menuliskan uang sebesar 500 juta dollar untuk diberikan ke Nayla

"Ini 500 juta sudah cukup untuk kamu 3 hari melayani aku. Aku ada urusan dan aku akan menyelidiki musuhku." Mark melempar cek 500 juta itu ke wajah Nayla.

"Aku bukan pelacur, dasar pria jahat dan aneh. Tubuhku sakit karena luka cambuk kamu." balas Nayla yang emosi karena dia merasa seperti harga dirinya di injak-injak pria itu dan luka yang ada di tubuhnya semakin sakit.

"Aku mencambuk kamu agar kamu tidak kabur. Kamu harus jadi teman ranjangku selamanya."

Mark pergi meninggalkan Nayla tanpa sepatah katapun. Saat itu Nayla berpikir keras untuk bisa kabur dari villa mewah pria asing itu yang telaj mengurungnya selama 3 hari. Tubuhnya terluka karena cambukkan dari Mark. Sudah 3 hari dia merasakan penderitaan yang begitu amat dalam dan dia harus melayani pria aneh seperti Mark.

Saat Mark pergi, dia tidak sengaja meninggalkan ponselnya di kamar villa itu. Mark memang sering membawa 3 ponsel kemana-mana. Nayla mengingat nama hotelnya, lalu dia mencari nama hotel itu melalui ponsel Mark. Untungnya ponsel itu menggunakan bahasa inggris dam tidak ada password di ponsel itu. Ponsel itu tidak menggunakan bahasa Prancis, Nayla berhasil mendapat informasi lokasi hotelnya melalui ponsel Mark.

'Aku harus pergi dulu dari villa terkutuk ini dan aku tidak mau melayani pria kasar seperti dia. Dia selalu memaksaku bercinta dan sebenarnya aku sangat takut tapi aku harus keluar dari villa ini.'

Nayla segera mandi dan dia menyelinap keluar dari villa itu. Untungnya villa itu ada di pusat kota dan jaraknya masih dekat dengan hotel Nayla. Sebelum Nayla pergi tadi, dia membawa juga cek yang bertuliskan uang lima ratus juta pemberian dari Mark. Nayla memesan taxi, dia berhasil keluar dari villa itu. Dia juga membawa sebuah mantel bulu dan baju Mark untuk menyamar.

Nayla juga menyuruh supir taxi menunggunya, karena setelah dia dari hotel. Nayla ingin pergi ke bank juga untuk mencairkan uang yang ada dalam cek itu. Nayla masuk ke hotelnya, lalu dia menuju kamarnya dan dia tahu kalau hotelnya itu oleh paman dan bibinya telah di pesan selama satu Minggu. Dia mengambil Passportnya dan untungnya pengawal pribadi pria tua yang telah membelinya itu sudah tidak ada dan tidak mencari Nayla. Nayla langsung pergi dari hotel itu dia menuju bank terdekat.

"Pak supir, tolong antarkan aku ke bank terdekat. Nanti juga setelah ini, tolong antarkan aku juga ke Bandara Internasional Prancis yang dekat dari sini. Aku minta tolong dan aku akan bayar anda mahal."

"Baik Nona turis." jawab Supir Taxi yang saat itu dia langsung mengantarkan Nayla ke bank terdekat.

Nayla telah memindahkan uang di cek itu ke rekeningnya. Nayla dia memang gadis polos tapi dia juga pintar. Dia memberi uang pada pegawai bank untuk uang tutup mulut, agar tidak memberi tahukan ke rekening mana uang yang ada di cek itu dikirimkan. Setelah itu, Nayla pergi menuju Bandara. Dia tiba di Bandara langsung, lalu dia segera memesan pesawat menuju Indonesia.

"Syukurlah! Aku tadi hanya menunggu 4 jam pesawat berangkat. Aku beruntung tadi sempat berganti baju dan makan. Aku tidak boleh tertangkap dua pria gila di negara asing ini. Tuhan kenapa begini nasibku?" Nayla menangis saat dia sudah ada dalam pesawat menuju Indonesia.

Nayla ingat kalau dirinya sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Paman dan bibinya sudah tega menjualnya di negara Prancis. Dia harus pulang, dia juga harus memikirkan cara kemana dia akan pergi. Nayla saat itu memainkan ponselnya dan dia teringat kalau Kinara temannya sedang ada di Jakarta. Nayla ingin bertanya pada Kinara apa dia bisa berkunjung ke rumahnya pikir Nayla saat itu.

***

Sementara di Prancis di perusahan PT. Mark Company cabang Prancis, Tuan Muda Mark telah bekerja dan begitu banyak bekas yang menumpuk untuk dia cek dan dia tanda tangani. Dia tiga hari tidak masuk kerja. Dia bolos kerja karena seorang gadis cantik dan musuh yang menjebaknya. Mark juga masih menyelidiki soal siapa musuh yang telah menjebaknya dan yang menelponnya.

"David, gara-gara gadis itu, aki jadi begini. Pekerjaanku semakin menumpuk. Sungguh membuat aku sangat jengkel."

"Tuan Muda, anda baru tahu rasanya bercinta dengan gadis jadi maklumi saja." sahut David yang menahan tawa karena Tuan Mudanya perkerjaannya semakin menumpuk.

"Masa bodoh dengan semua berkas ini. Kamu asistenku David, cepat kamu selesaikan tugasku ini. Aku mau melihat gadis cantik itu," suruhnya.

David jadi tidak bisa tertawa lagi, dia berubah menjadi suram karena tugas yang Mark berikan itu sangat banyak. David terpaksa harus menyelesaikan pekerjaan itu. Mark menunggu David hingga tugasnya selesai. Mark ingin ke villanya untuk bertemu gadis itu tapi dia malas menyetir mobil sendirian. Dia menunggu David selesai bekerja. David akhirnya telah selesai mengerjakan tugas Mark dan dia segera mengantarkan Mark ke villa tempat gadis cantik itu dia kurung.

Beberapa menit kemudian Mark sampai di villa pribadinya. Saat dirimya memasuki villa semua pembantu dan beberapa bodyguard Mark seperti ketakutan karena memang Nayla sudah kabur. Mark menuju kamar gadis itu dan dia melihat jendela yang terbuka dan pintu yang dia kunci itu tetap tidak di buka. Mark pasti tahu kalau gadis itu pasti Kabur padahal dia sudah dikurung, dia menyerahkan kunci cadangan kamar itu ke pembantu yang biasanya mengawasi Nayla.

"Kenapa bisa gadis cantik itu kabur? Dia membawa uang 500 juta lagi. Aku masih butuh dia! Apa yang kalian lakukan? Bukannya aku telah menyuruh kalian untuk mengawasi gadis itu?" Mark marah dan dia berteriak kepada seluruh pembantu juga beberapa pengawal yang ada.

"Kurang ajar kalian! Tidak becus menjaga satu wanita saja." Mark marah besar.

"Tuan Muda, jangan marah ke mereka karena mereka juga kerja dengan tanggung jawab mereka. Gadis itu juga mahluk hidup yang cerdas pasti dia bisa kabur dengan mudah. Aku akan mencari dia, pasti dia masih di Prancis." David mencoba meredahkan amarah Mark yang saat itu dia melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan semua benda yang ada di kamar villa itu.

"Cari dia sampai ketemu! Kalau perlu cari seluruh negara Prancis ini. Jangan buat aku mengulangi perkataanku ini dan aku kasih kamu waktu tidak sampai seminggu untuk menemukan dia." Mark marah karena dia merasa seperti seorang pria yang dicampakkan kekasihnya. Mungkin Mark tanpa sadar dia jatuh cinta pada pandangan pertama dan dia sendiri belum menyadari soal perasaannya itu.

***

Dua hari kemudian, Nayla sudah sampai di Bandara Internasional Jakarta. Dia menelpon Kinara dan dia bertanya apa bisa dia mampir ke rumahnya. Untungnya, Kinara saat itu belum berangkat kerja karena Nayla sampai di Indonesia pukul 5 pagi. Nayla saat itu langsung menuju rumah Kinara teman masa kuliahnya dulu.

"Masuklah! Nayla, ini rumahku yang masih menyewa dan rumahnya begini keadaannya. Rumah ini cukup kecil hanya untuk aku tinggali saja."

"Teman, maafkankan aku telah merepotkan kamu." Nayla saat itu lemas dan wajahnya sangat pucat.

"Nayla, kenapa wajahmu begitu pucat sekali? Ada bekas darah di kemeja yang kamu pakai?" tanya Kinara karena dia mengkhawatirkan Nayla.

Comments (7)
goodnovel comment avatar
Nur Wenda
nguber sampai ke Indonesia ga tuh si pria jahat
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
eh Nayla kenapa? kok ada noda darah di bajunya.
goodnovel comment avatar
Liya liyana
pinter juga si nayla sampai bisa kabur, ketemu lagi gak yah sama si mark
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status