"Dia berbicara dengan memakai bahasa Indonesia, lancar seperti Mama. Dia Pastilah orang Indonesia."
"Tentu Tuan. Saya saat ini sudah dapat informasi dari Bandara kita dan anak buah kita sudah berhasil meminta data Nona yang tidur dengan Tuan.""Ayo kita ke Indonesia. Aku juga rindu Mamaku dan tanah air Mamaku."Mark memutuskan untuk ke Indonesia, setelah dia mengetahui kalau Nayla itu berasal dari Indonesia. Dia berharap bisa segera menemukan Nayla, lalu dia menelpon Mamanya untuk di jemput di Bandara Internasional Jakarta. Mama Mark berasal dari Indonesia dan dia juga punya perusahaan di Indonesia.'Aku akan menemukan kamu gadis cantikku.' batin Mark.Nayla baru saja keluar dari rumah sakit dan dia lebih berhati-hati karena hamil. Kinara saat itu memasukkan CV Nayla ke perusahaan tempat dia berkerja. Dia kasihan karena Nayla hamil dan tidak punya perkerjaan.Seminggu setelah itu, Nayla diterimah kerja di perusahaan temannya itu. Nayla sangat senang, tibalah hari dimana dia harus bekerja untuk pertama kalinya. Dia bersolek dengan rapih dan dia pakai kacamata karena dia kerja. Dia berangkat kerja saat itu dan sudah sampai di ruangan Manager HRD penerimaan karyawan baru."Kamu yang bernama Nayla Chelsea ya? Selamat anda di terimah menjadi asisten pribadi Tuan Muda perusaan PT. Mark Company cabang di Indonesia ini. Saya akan mengantarkan anda ke ruangan CEO perusahaan ini," kata kepala Manager HRD."Bapak, apa anda tidak salah orang? Saya di terimah jadi asisten pribadi Pak CEO, saya ini masih baru?" tanya Nayla."Tidak salah, Bu Nayla. CEO sendiri yang meminta anda untuk menjadi asistennya karena anda memenuhi kriterianya," jawab Kepala Manager HRD.Kepala Manager HRD langsung mengantarkan Nayla ke ruangan CEO utama perusahan itu. Nayla diantarkan masuk ke ruangan CEO perusahaan barunya. Saat masuk keruangan CEO atau atasan di tempat kerja barunya itu, Nayla sangat terkejut melihat siapa atasan barunya.Nayla melihat siapa atasan di tempat kerjanya yang baru dengan mata yang terbelalak karena terkejut. Ternyata dia itu pria yang merenggut kesuciannya dua bulan yang lalu. Nayla sangat ingat betul wajah pria yang telah memaksanya bercinta di Prancis."Selamat pagi, Pak. Ini Nayla karyawan baru yang akan menjadi asisten anda," ucap Kepala Manager HRD"Pergilah, dia sudah menjadi tanggung jawabku karena dia bekerja menjadi asistenku sekarang," jawab Mark yang dingin dan wajahnya datar."Baik! Saya permisi dulu, Pak." jawab Kepala Manager HRD, lalu dia langsung pergi meninggalkan Nayla dan CEO-nya di ruangan uama perusahaan itu."Kenapa melihatku yang tampan ini sampai sebegituya, gadis cantik?""Saya Nayla Chelsea, Pak. Bisa di panggil Nayla mohon bimbingannya." Nayla yang bergetar ketakutan saat melihat Mark karena dia menatapnya sambil tersenyum menakutkan.Mark erdiri dan langsung bangun dari tempat duduknya, dia mendekati Nayla lalu berbisik di telinganya. Dia berusaha agar Nayla tidak lupa wajahnya. Pria itu berubah menjadi murah senyum dan romantis, padahal dulu pertama kali bertemu Nayla dirinya itu hanya seorang yang dingin dan sombong bahkan tidak punya perasaan."You is my beautiful girl, masih belum lupa siapa aku? Aku tidur dengan kamu 3 hari dan aku mau lihat luka cambuk kamu apa sudah sembuh?""Tolong, aku mau keluar dari perusahan ini. Aku takut denganmu dan aku bukan pelacur. Aku tidak mau bertemu kamu, kamu pria kejam." Nayla hanya menunduk tidak melihat wajah Mark yang baginya dia tetap menakutkan karena meksipun dia tersenyum tetap terlihat wajahnya serius dan terlihat kaku."Aku tahu kamu bukan musuhku dan kamu juga bukan pelacur. Aku mencari kamu sampai ke Indonesia karena aku tidak mau kehilangan kamu." Mark langsung mencium Nayla."Cukup! Tolong lepaskan aku. Aku tidak mau ada hubungan apapun dengan pria kejam seperti kamu," jawab Nayla yang masih saja dicium paksa oleh Mark"Kamu cintaku! Kamu wanitaku. Saat ini jadilah asistenku, demi kamu aku rela tinggal di Indonesia." Mark seketika itu sikapnya berubah menadi romantis dan sangat suka memeluk Nayla."Kenapa anda mencariku sampai ke Indonesia? Apa anda mau membunuhku?" tanya Nayla."Duduklah di pangkuanku saat ini, kalau kamu tidak mau aku akan pecat kamu dan akan aku buat kamu di blacklist di perusahaan manapun. Aku tidak akan bunuh kamu, Nayla." ancam Mark"Baik! Tolong jangan pecat aku. Aku baru bekerja di perusahaan ini dan selama ini aku tidak pernah bekerja," jawab Nayla."Sayang, jangan pakai bahasa formal saat berdua denganku. Aku bisa bahasa Indonesia lancar," pinta Mark."Bisa tidak sekarang aku turun dari pangkuan kamu? Aku malu, Pak." tanya Nayla yang saat itu merasa risih."Menurut-lah padaku. Jangan melawanku, Sayang." jawab Mark yang masih mencium NaylaMark tidak melepaskan Nayla dan dia terus memeluk Nayla dari belakang. Mark begitu senang kalau dia bisa bertemu Nayla. Mark sudah seminggu di Indonesia dan dia tahu kalau Nayla melamar di perusahaannya, karena anak buahnya sudah melacak keberadaan Nayla. Dia ingin menjadikan Nayla sebagai asistennya agar bisa dekat dengannya."Ahh..tolong hentikan! Ini pelecehan Pak, cukup 3 malam saja dengan kamu waktu itu. Kamu begitu menakutkan.""Diam-lah! Sejak malam itu aku tidak bisa melupakan kamu dan aku selalu ingin menyentuh kamu.""Jangan! Aku akan pergi sekarang, Pak."Nayla mencoba bangun dari pangkuan Mark karena baju atasnya telah dibuka paksa olehnya. Nayla kemudian kabur, lalu dia keluar ruangan CEO-nya itu. Atasan Nayla ternyata pria malam itu yang bercinta dengannya di Prancis. Dia tidak sangka kalau pria yang berasal dari Prancis bisa menemukannya dan mencarinya sampai ke Indonesia.'Gawat! Pria malam itu ternyata atasanku, dia begitu mesum dan selalu memaksaku? Dia kejam karena bekas cambuknya itu bisa sembuh dalam waktu sebulan. Aku tidak mau bertemu dia lagi, tapi aku butuh perkerjaan ini.' batin Nayla.***Saat itu Nayla keluar dari ruangan CEO-nya. Dia berlari ke lantai bawah perusahaanya. Dia tidak sangka kalau atasannya itu ternyata pria yang tidur dengannya di Prancis. Nayla menabrak Kirana yang akan foto copy file di lantai bawah. Kinara melihat Nayla yang menangis dan bertanya ke padanya. Nayla tidak menyangka kalau dirinya akan bertemu lagi dengan pria yang mengurungnya tiga hari di Prancis."Kamu kenapa, Nayla? Bukankah kamu telah terpilih dan di terimah menjaadi asisten pribadi Pak CEO? Apa dia galak seperti rumornya kamu kena marah dan menangis?" tanya Kinara."Dia galak dan kejam buat aku emosi, Nara. Aku sedih karena dia juga tidak ada sopan santun dan main perintah saja," jawab Nayla."Pak CEO adalah pria tampan yang bermata biru dan berambut pirang. Dia memang galak dan umurnya itu 35 tahun tapi dia itu pria idaman dan pria terkaya loh, Nayla. Dia masuk jajaran 10 orang terkaya di dunia dan kamu beruntung jadi asistennya," kata Kinara."Apa dia umur 35 tahun? Dia sudah berumur dan galak juga kejam. Aku benci dia dan aku mau menghindarinya," sahut Nayla."Siapa yang galak? Aku saat ini umur 35 ada masalah?" tanya Mark yang saat itu dia tiba-tiba Danyang dan berada di belakang Nayla."Maaf! Saya permisi dulu, Pak CEO." Kinara kabur karena takut."Kamu yang galak dan kejam," jawab Nayla."Aku cium kamu dan pangku kamu dipangkuanku itu namanya galak ya? Apa begini orang Indonesia?" tanya Mark."Cukup Pak, saya risih! Tolong tutup mulut Pak CEO. Jangan bicara seperti itu karena terlalu tidak sopan dan ini perusahaan tempat saya baru bekerja dan saya sangat malu." Nayla menutup mulut CEO-nya dengan tangannya, meskipun dia agak takut tapi dia terpaksa agar tidak didengar oleh karyawan lain yang berlalu lalang karena mereka sedang bekerja.'Pria ini ayah anakku, tapi dia beda 15 tahun lebih tua darinya, apa yang harus aku lakukan. Dia atasanku, pastinya aku akan sering bertemu dengannya terus. Aku butuh pekerjaan ini tapi bagaimana kalau dia tahu aku hamil.' Nayla mengambil nafas yang dalam karena dia merasa kan bertemu pria kejam seperti dia."Ayo masuk lift sekarang! Jangan melamun saja kamu, Nayla. Ayo cepat pergi! Nanti banyak karyawan yang datang." ajak Abraham yang saat itu menarik tangan Nayla masuk ke dalam lift.Saat akan masuk ke lift, tiba-tiba datanglah gadis cantik jelita, dia masih muda dan terlihat sepantaran umurnya dengan Nayla. Dia memeluk dan mencium Mark saat itu juga. Nayla sangat terkejut sekali, saat melihat gadis cantik itu memeluk dan mencium Mark dia pikir pria itu sudah punya kekasih."Kak Mark, aku kangen kamu, kata Bibi kamu pulang. Kita masih pacaran ya? Kamu dulu pergi ke Prancis tidak bilang-bilang ke aku," kata Sherly.'Apa? Dasar playboy dia sudah punya kekasih, dia itu ayah dari anakku tapi dia bukanlah pria baik-baik.' batin Nayla yang kesal saat itu.***"Kak Mark, aku rindu sekali denganmu. Kamu tidak pernah pulang ke rumah selama 5 tahun.""Aku bukan pacar kamu, tapi aku Kakak keponakkan kamu. Pergi kamu! Aku masih mau kerja. Ada meeting penting dan jangan ganggu aku.""Kak, kenapa kamu selalu jahat dan kejam ke aku? Apa salah aku cinta ke kamu?" Sherly menangis karena dia di dorong Mark hingga jatuh saat masuk ke dalam lift."Bocah kecil? Kamu itu masih umur 20 tahun, kuliah sana yang rajin. Aku tidak sudi dengan keponakkan sendir. Aku ini kakak keponakanmu, jangan macam-macam." sahut Abraham tanpa ekspresi dengan wajarnya yang datar juga terlihat galak.Nayla cepat-cepat berjongkok untuk menolong Sherly yang di dorong oleh Mark hingga jatuh ke lantai saat di dalam lift. Tiba-tiba lift terbuka, Mark langsung mengusir Sherly dan menyuruh dia pergi. Sherly menangis sambil pergi begitu saja, dia meninggalkan Mark dan Nayla.Awalnya Nayla mengira Sherly itu pacar atasannya itu, tapi ternyata dia adik sepupunya. Sherly telah pergi Mark
"Mark, siapa wanita yang bersama kamu? Apa dia menggoda kamu, jangan lukai dia?" tanya Mamanya yang saat itu dia langsung memaksa David membuka pintu ruangan meeting.Mama Mark dia langsung masuk ke ruangan meeting karena dia ingin menolong wanita yabg menangis dan berteriak kencang itu."Cepatlah! Pakai baju kamu, dia akan masuk dan dia pasti memaksa David untuk membuka pintu ruangan meeting ini.""Kemejaku kamu robek, aku hanya bisa pakai rokku saja. Gara-gara kamu dan aku takut dikira wanita murahan," kata Nayla.Pintu ruangan meeting itu sudah terbuka, Mama Mark langsung. Mama Mark begitu terkejut saat melihat keadaan seorang gadis yang dia sedang berada di pelukkan Mark dengan keadaan berantakkan. Dengan raut wajah yang baru saja menangis, Mama Mark tentunya sudah menduga anaknya telah jatuh cinta dengan gadis itu."Hentikan, Nak! Dia itu karyawwn kamu, jangan kasar ke wanita ini. Kamu itu kenapa dan apa penyakit kamu kambuh lagi?" tanya Mama Mark dan dia langsung menarik tubuh an
"Nayla, apa-apaan ini? Aku pikir kamu itu wanita polos, tidak tahunya kamu bawa pria masuk dan bercinta dengan pria ini di kamar kamu dan di rumah sewa kita?" Kinara kaget lalu dia berteriak keras melihat temannya berbaring di ranjang bersama sosok pria yang dia kenal."Apa, Kinara? Maafkan aku, aku dipaksa. Aku bisa jelaskan. Tunggu aku akan bangunkan dia dulu. Pak CEO sudah siang, kamu bangun," ucap Nayla yang membangunkan Abraham."Ada apa, Sayang? Siapa kamu berani sekali kamu ke kamar ini?" tanya Abraham yang baru saja bangun."Nayla, dia itu CEO kita. Kenapa bisa tidur dengan kamu di rumah ini?" tanya Kinara yang kaget saat melihat Abraham bangun dari tempat tidur Nayla."Maaf! Kinara jangan marah. Aku bisa jelaskan. Pak CEO, kamu harus tanggung jawab dan jelaskan sama temanku. Dia temanku dan dia karyawan bapak juga, aku satu rumah sama dia," pinta Nayla."Pakai baju kalian. Aku tunggu kalian dibawa. Ini sudah waktunya jam kerja," jawab Kinara yang langsung pergi dari kamar Nay
"Nayla, aku akan membawamu ke rumah sakit. Aku harap kamu baik-baik saja." Mark membawa Nayla yang saat itu dia pendarahan. Mark Mengendong Nayla keluar dan David terburu-buru mengikuti Tuan Mudanya. Semua karyawan seluruh kantor melihat Nayla di gendong CEO mereka, tapi anehnya Nayla tifak sadarkan diri dan bajunya penuh noda darah."Tuan Muda, kenapa Nona Nayla?" "David, jangan banyak bicara dan cepat siapkan mobil sekarang juga!" "Baik, Tuan Muda." David pergi ke tempat parkiran mobil di perusahaan itu dan langsung mengeluarkan mobil. Mark masuk mobil dan baru jali itu Mark takut kehilangan seorang wanita yang baru saja dia kenal belum satu tahun. Begitu banyak karyawan yabg melihat CEO-nya yang galak dan paranoid itu begitu panik dan seperti takut kehilangan Nayla. Mereka begitu takjut dengan asiaten baru CEO-nya karena bisa meluluhkan hati Abraham Mark yang bersumpah dia tidak akan menikah."Lihatlah! Nayla asisten bos itu, dia begitu hebat bisa di cintai bos kita." "Benar! G
"Keluar kalian semua! Kamu David, biar aku urus gadis kurang ajar ini. Dokter dan suster juga kalian keluar semua!" Mark naik pitam dan dia mengusir semua orang yang ada di kamar Nayla. Nayla di peluk paksa lagi oleh Mark dan dia berubah menjadi manja ke Nayla. Mark ingin tidur di pelukkan gadis cantik yanh dia khawatirkan tadi. Untung ranjang pasien itu besar karena ruangan itu khusus keluarga Mark, jadi Nayla masih bisa tidur nyaman meskipun Mark memeluknya."Sayang, biarkan aku memeluk kamu. Aku tidak tahu caranya romantis dan aku mau tidur karena takut kehilangan kamu. Kamu tadi siang itu pingsan dan pendarahan banyak." Mark memeluknya dan dia mencium Nayla lalu dia memejamkan mata."Kamu itu pria yang menakutkan dan suka memaksaku. Apa penderita penyakit mental paranoid itu begini ya? Tampan tapi aneh tingkah lakunya dan sifatnya." Gumam Nayla sendiri dan Mark sudah tidur.Hari itu bergantu pagi yabg indah dan cerah. Mark telah bangun terlebih dulu, Dokter telah memeriksa Nayla.
"Sudah, tolong jangan kamu buat wanitaku jadi taruhan untuk mengancamku. Dasar tidak licik hanya bisa pakai sandra, ayo lawan aku kita satu lawan satu." Mark menangtang Stuart."Bodoh! Kamu sudah kalah telak. Tetap saja mau melawan aku."Mark mencoba mengulur waktu dengan adu mulut dengan Stuart. Mark menunggu anak buahnya yang telah menuju lokasi Nayla di culik. Nayla menangis ketakutan, saat Nayla menangis Stuart memukul Nayla hinggal pingsan. Mark marah tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa."Tolong... Tuan Mark bantu aku. Jika kamu cinta pasaku, tolong lepaskan aku dan buat musuh kamu kalah." "Berisik! Wanita sialan! Diam kamu, aku kngin kamu diam kalau tidak pistol ini menembus kepala kamu." Mark memukul Nayla di kepalanya dengan pistol itu dan dia pingsan."Lepaskan wanitaku! Tolong jangan siksa dia. Aku sudah mengalah padamu." Mark mencoba menahan emosinya karena percuma saja dia marah-marah tapi Nayla tetap saja berada di tangan musihnya itu.Dua puluh menit kemudian, anak buah
"Tuan, aku akan melaporkan ke anda sekarang. Dia kabur dan aku sudah mengejar dia tapi dia di jemput anak buahnya. Apa aku harus mencari Stuart lagi?""Carilah besok! Kamu segera pulang ke mansionku. Aku tunggu, kamu renovasi kamar lagi dan buatlah dekorasi kamar untuk wanita. Biarkan dia kabur! Stuart di Indonesia dua tidak punya pengaruh apa-apa, Nayla akan tinggal bersamaku.""Baik Tuan, aku akan segera ke mansion Tuan Muda." Mark menutup panggilan ponsel dari David. Dia sata itu kembali lagi berdebat dengaj Nayla. Nayla masih kukuh, dia ingin pulang ke rumah sewanya."Mark...! Aku mau pulang, aku bukan kekasih kamu. Aku juga bykan tunangan kamu. Aku tidak mau tinggal bersama kamu.""Diamlah! Nayla, kamu harus mau tinggal bersamaku." "Mark, kamu jangan keterlaluan aku ini bukan kekasih kamu dan aku selalu kamu paksa melakukan yamg kamu mau.""Bukankah kamu juga khawatir denganku? Kakiku ini masih tertebak apa kamu tidak mau merawatku, Sayang." Mark berubah menjadi manja karena Na
David saat itu habya mengambil baju ganti CEO-nya ke rumah sakit. Dia tidak mencari Nayla karena dia khawatir Tuan Mudanya akan sakit. Tuan Mudanya sulit makan makanua dia kena usus buntu karena dia punya penyakit lambung juga.David telah menuju rumah sakit dan operasi berjalan lancar. Mark juga sudah bangun dari tempat tidurnya. Dia sadar dan dia bertanya apakah Nayla sudah nyamana tinggal di rumahnya?"David, kekasihku dia nyaman tinggal di rumah? Kenapa dia tidak kesini menemani aku?""Tuan, Maaf!" "Kamu kenapa minta maaf?""Nona Nayla pulang ke rumah kosnya dan dia tidak ke rumah sakit karena sepertinya dia takit tinggal bersama satu atap dengan Tuan.""Nayla Chelsea, dia berani sekali meninggalkak aku yang sakit. Jemput dia sekarang juga dan antar aku ke kantor pasti dia ke rumah sakit." Madk melepaskan jarum infus dia dan dia memaksa David untuk mengantarkan dia ke perusahaaannya dia karena sebentar lagi Nayla akan pulang kerja."Tuan anda kenapa bisa terobsesi dengan gadis bia