Share

6. Pria Malam Itu

"Dia berbicara dengan memakai bahasa Indonesia, lancar seperti Mama. Dia Pastilah orang Indonesia."

"Tentu Tuan. Saya saat ini sudah dapat informasi dari Bandara kita dan anak buah kita sudah berhasil meminta data Nona yang tidur dengan Tuan."

"Ayo kita ke Indonesia. Aku juga rindu Mamaku dan tanah air Mamaku."

Mark memutuskan untuk ke Indonesia, setelah dia mengetahui kalau Nayla itu berasal dari Indonesia. Dia berharap bisa segera menemukan Nayla, lalu dia menelpon Mamanya untuk di jemput di Bandara Internasional Jakarta. Mama Mark berasal dari Indonesia dan dia juga punya perusahaan di Indonesia.

'Aku akan menemukan kamu gadis cantikku.' batin Mark.

Nayla baru saja keluar dari rumah sakit dan dia lebih berhati-hati karena hamil. Kinara saat itu memasukkan CV Nayla ke perusahaan tempat dia berkerja. Dia kasihan karena Nayla hamil dan tidak punya perkerjaan.

Seminggu setelah itu, Nayla diterimah kerja di perusahaan temannya itu. Nayla sangat senang, tibalah hari dimana dia harus bekerja untuk pertama kalinya. Dia bersolek dengan rapih dan dia pakai kacamata karena dia kerja. Dia berangkat kerja saat itu dan sudah sampai di ruangan Manager HRD penerimaan karyawan baru.

"Kamu yang bernama Nayla Chelsea ya? Selamat anda di terimah menjadi asisten pribadi Tuan Muda perusaan PT. Mark Company cabang di Indonesia ini. Saya akan mengantarkan anda ke ruangan CEO perusahaan ini," kata kepala Manager HRD.

"Bapak, apa anda tidak salah orang? Saya di terimah jadi asisten pribadi Pak CEO, saya ini masih baru?" tanya Nayla.

"Tidak salah, Bu Nayla. CEO sendiri yang meminta anda untuk menjadi asistennya karena anda memenuhi kriterianya," jawab Kepala Manager HRD.

Kepala Manager HRD langsung mengantarkan Nayla ke ruangan CEO utama perusahan itu. Nayla diantarkan masuk ke ruangan CEO perusahaan barunya. Saat masuk keruangan CEO atau atasan di tempat kerja barunya itu, Nayla sangat terkejut melihat siapa atasan barunya.

Nayla melihat siapa atasan di tempat kerjanya yang baru dengan mata yang terbelalak karena terkejut. Ternyata dia itu pria yang merenggut kesuciannya dua bulan yang lalu. Nayla sangat ingat betul wajah pria yang telah memaksanya bercinta di Prancis.

"Selamat pagi, Pak. Ini Nayla karyawan baru yang akan menjadi asisten anda," ucap Kepala Manager HRD

"Pergilah, dia sudah menjadi tanggung jawabku karena dia bekerja menjadi asistenku sekarang," jawab Mark yang dingin dan wajahnya datar.

"Baik! Saya permisi dulu, Pak." jawab Kepala Manager HRD, lalu dia langsung pergi meninggalkan Nayla dan CEO-nya di ruangan uama perusahaan itu.

"Kenapa melihatku yang tampan ini sampai sebegituya, gadis cantik?"

"Saya Nayla Chelsea, Pak. Bisa di panggil Nayla mohon bimbingannya." Nayla yang bergetar ketakutan saat melihat Mark karena dia menatapnya sambil tersenyum menakutkan.

Mark erdiri dan langsung bangun dari tempat duduknya, dia mendekati Nayla lalu berbisik di telinganya. Dia berusaha agar Nayla tidak lupa wajahnya. Pria itu berubah menjadi murah senyum dan romantis, padahal dulu pertama kali bertemu Nayla dirinya itu hanya seorang yang dingin dan sombong bahkan tidak punya perasaan.

"You is my beautiful girl, masih belum lupa siapa aku? Aku tidur dengan kamu 3 hari dan aku mau lihat luka cambuk kamu apa sudah sembuh?"

"Tolong, aku mau keluar dari perusahan ini. Aku takut denganmu dan aku bukan pelacur. Aku tidak mau bertemu kamu, kamu pria kejam." Nayla hanya menunduk tidak melihat wajah Mark yang baginya dia tetap menakutkan karena meksipun dia tersenyum tetap terlihat wajahnya serius dan terlihat kaku.

"Aku tahu kamu bukan musuhku dan kamu juga bukan pelacur. Aku mencari kamu sampai ke Indonesia karena aku tidak mau kehilangan kamu." Mark langsung mencium Nayla.

"Cukup! Tolong lepaskan aku. Aku tidak mau ada hubungan apapun dengan pria kejam seperti kamu," jawab Nayla yang masih saja dicium paksa oleh Mark

"Kamu cintaku! Kamu wanitaku. Saat ini jadilah asistenku, demi kamu aku rela tinggal di Indonesia." Mark seketika itu sikapnya berubah menadi romantis dan sangat suka memeluk Nayla.

"Kenapa anda mencariku sampai ke Indonesia? Apa anda mau membunuhku?" tanya Nayla.

"Duduklah di pangkuanku saat ini, kalau kamu tidak mau aku akan pecat kamu dan akan aku buat kamu di blacklist di perusahaan manapun. Aku tidak akan bunuh kamu, Nayla." ancam Mark

"Baik! Tolong jangan pecat aku. Aku baru bekerja di perusahaan ini dan selama ini aku tidak pernah bekerja," jawab Nayla.

"Sayang, jangan pakai bahasa formal saat berdua denganku. Aku bisa bahasa Indonesia lancar," pinta Mark.

"Bisa tidak sekarang aku turun dari pangkuan kamu? Aku malu, Pak." tanya Nayla yang saat itu merasa risih.

"Menurut-lah padaku. Jangan melawanku, Sayang." jawab Mark yang masih mencium Nayla

Mark tidak melepaskan Nayla dan dia terus memeluk Nayla dari belakang. Mark begitu senang kalau dia bisa bertemu Nayla. Mark sudah seminggu di Indonesia dan dia tahu kalau Nayla melamar di perusahaannya, karena anak buahnya sudah melacak keberadaan Nayla. Dia ingin menjadikan Nayla sebagai asistennya agar bisa dekat dengannya.

"Ahh..tolong hentikan! Ini pelecehan Pak, cukup 3 malam saja dengan kamu waktu itu. Kamu begitu menakutkan."

"Diam-lah! Sejak malam itu aku tidak bisa melupakan kamu dan aku selalu ingin menyentuh kamu."

"Jangan! Aku akan pergi sekarang, Pak."

Nayla mencoba bangun dari pangkuan Mark karena baju atasnya telah dibuka paksa olehnya. Nayla kemudian kabur, lalu dia keluar ruangan CEO-nya itu. Atasan Nayla ternyata pria malam itu yang bercinta dengannya di Prancis. Dia tidak sangka kalau pria yang berasal dari Prancis bisa menemukannya dan mencarinya sampai ke Indonesia.

'Gawat! Pria malam itu ternyata atasanku, dia begitu mesum dan selalu memaksaku? Dia kejam karena bekas cambuknya itu bisa sembuh dalam waktu sebulan. Aku tidak mau bertemu dia lagi, tapi aku butuh perkerjaan ini.' batin Nayla.

***

Saat itu Nayla keluar dari ruangan CEO-nya. Dia berlari ke lantai bawah perusahaanya. Dia tidak sangka kalau atasannya itu ternyata pria yang tidur dengannya di Prancis. Nayla menabrak Kirana yang akan foto copy file di lantai bawah. Kinara melihat Nayla yang menangis dan bertanya ke padanya. Nayla tidak menyangka kalau dirinya akan bertemu lagi dengan pria yang mengurungnya tiga hari di Prancis.

"Kamu kenapa, Nayla? Bukankah kamu telah terpilih dan di terimah menjaadi asisten pribadi Pak CEO? Apa dia galak seperti rumornya kamu kena marah dan menangis?" tanya Kinara.

"Dia galak dan kejam buat aku emosi, Nara. Aku sedih karena dia juga tidak ada sopan santun dan main perintah saja," jawab Nayla.

"Pak CEO adalah pria tampan yang bermata biru dan berambut pirang. Dia memang galak dan umurnya itu 35 tahun tapi dia itu pria idaman dan pria terkaya loh, Nayla. Dia masuk jajaran 10 orang terkaya di dunia dan kamu beruntung jadi asistennya," kata Kinara.

"Apa dia umur 35 tahun? Dia sudah berumur dan galak juga kejam. Aku benci dia dan aku mau menghindarinya," sahut Nayla.

"Siapa yang galak? Aku saat ini umur 35 ada masalah?" tanya Mark yang saat itu dia tiba-tiba Danyang dan berada di belakang Nayla.

"Maaf! Saya permisi dulu, Pak CEO." Kinara kabur karena takut.

"Kamu yang galak dan kejam," jawab Nayla.

"Aku cium kamu dan pangku kamu dipangkuanku itu namanya galak ya? Apa begini orang Indonesia?" tanya Mark.

"Cukup Pak, saya risih! Tolong tutup mulut Pak CEO. Jangan bicara seperti itu karena terlalu tidak sopan dan ini perusahaan tempat saya baru bekerja dan saya sangat malu." Nayla menutup mulut CEO-nya dengan tangannya, meskipun dia agak takut tapi dia terpaksa agar tidak didengar oleh karyawan lain yang berlalu lalang karena mereka sedang bekerja.

'Pria ini ayah anakku, tapi dia beda 15 tahun lebih tua darinya, apa yang harus aku lakukan. Dia atasanku, pastinya aku akan sering bertemu dengannya terus. Aku butuh pekerjaan ini tapi bagaimana kalau dia tahu aku hamil.' Nayla mengambil nafas yang dalam karena dia merasa kan bertemu pria kejam seperti dia.

"Ayo masuk lift sekarang! Jangan melamun saja kamu, Nayla. Ayo cepat pergi! Nanti banyak karyawan yang datang." ajak Abraham yang saat itu menarik tangan Nayla masuk ke dalam lift.

Saat akan masuk ke lift, tiba-tiba datanglah gadis cantik jelita, dia masih muda dan terlihat sepantaran umurnya dengan Nayla. Dia memeluk dan mencium Mark saat itu juga. Nayla sangat terkejut sekali, saat melihat gadis cantik itu memeluk dan mencium Mark dia pikir pria itu sudah punya kekasih.

"Kak Mark, aku kangen kamu, kata Bibi kamu pulang. Kita masih pacaran ya? Kamu dulu pergi ke Prancis tidak bilang-bilang ke aku," kata Sherly.

'Apa? Dasar playboy dia sudah punya kekasih, dia itu ayah dari anakku tapi dia bukanlah pria baik-baik.' batin Nayla yang kesal saat itu.

***

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Rini H Amin
bisah tidak novel ini kami baca tidk pakai prabayar
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
siapa sherly?
goodnovel comment avatar
Liya liyana
Mark belum. tau kalau nayla sedang hamil anaknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status