Sebelum pulang, hal penting tentu harus di lakukan oleh Dasha. Oscar mengajak Dasha untuk masuk ke dalam sebuah ruangan lainnya. Di mana di ruang itu, terdapat sebuah meja yang biasa digunakan oleh Oscar dalam melakukan persetujuan dengan beberapa kliennya. Mungkin saat ini adalah Dasha yang akan menjadi klien berikutnya.
Dasha di persilakan untuk duduk di sebuah kursi yang sudah ada di hadapan meja kerja Oscar. Dasha pun segera duduk di kursi itu dengan tatapan wajah penuh misteri. Antara senang, atau masih ada keraguan. Dasha tidak bisa menggambarkan dengan baik perasaan yang dirasakan oleh dirinya saat ini. Itu benar-benar membuat semuanya serba membingungkan.Oscar mulai mengeluarkan beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh Dasha. Dokumen itu akan menjadi bukti kuat bagi keduanya dalam melakukan kerjasama. Ini adalah kerjasama yang akan menguntungkan untuk kedua belah pihak. Dasha tentu akan berubah menjadi sosok orang lain yang akan membalaskan dendam pada Bintang. Begitu juga Oscar yang akan kembali bisa melihat wajah cantik Rena dalam diri Dasha.Oscar menyodorkan dokumen itu pada Dasha. Memintanya untuk membaca terlebih dahulu isi dari dokumen tersebut."Jika kamu ada keberatan atau sebagainya, kamu bisa sampaikan saja. Kamu baca terlebih dahulu isi dokumen tersebut."Dasha tersenyum, menerima dokumen yang akan segera ditandatangani olehnya. Secara perlahan dia membaca setiap poin perjanjian yang dibuat oleh Oscar. Mungkin ada beberapa pertimbangan yang akan dia lakukan. Sehingga Oscar akan segera mengubah isi dari dokumen tersebut.Dokumen yang berisi 4 halaman itu, sama sekali tidak ada yang memberatkan dari pihak Dasha. Ia merasa isi dari perjanjian ini sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Oscar sebelumnya. Dasha menyetujui apa yang ada di dalam perjanjian yang dibuat oleh Oscar. Apalagi isi tidak jauh berbeda. Dasha pun siap untuk melakukan penandatanganan dokumen tersebut.Oscar yang mulai membayangkan Dasha adalah seorang Rena. Mulai terangsang untuk melakukan sentuhan pertama dengan Dasha. Bibirnya dengan jelas menunjukkan bagaimana dirinya sudah tidak sabar untuk bercinta dengan Dasha. Pria itu sepertinya sudah tidak tahan melihat keberadaan dari Dasha di hadapannya.Dasha menyadari akan Oscar yang mulai terangsang oleh dirinya. Ia pun segera menyadarkan Oscar akan dirinya yang bukan sosok Rena yang bisa dia paksa untuk bercinta. Dia masih dalam sosok Dasha, sehingga Oscar harus bisa bersabar sampai dia merubah wajah Dasha menyerupai wajah Rena.Oscar akhirnya tersadar, dia melakukan hal yang sama sekali tidak seharusnya dilakukan. Dia harus lebih bersabar untuk melakukan hubungan terlarang dengan Dasha. Sebab Dasha masih belum berubah ke dalam bentuk Rena seperti yang diharapkan oleh Oscar."Maafkan aku, tadi aku sedikit lepas." ucap Oscar."Aku benar-benar tidak mengerti dengan dirimu. Mengapa kamu bisa terobsesi dengan mantan tunanganmu itu. Apakah kamu tidak ingin mencari perempuan lain. Mungkin saja mereka juga bisa jauh lebih baik dari mantan tunangan kamu tadi." ucap Dasha."Tidak, dan tidak akan pernah!" jawab Oscar dengan tegasnya.Dasha pun akhirnya segera menandatangani dokumen yang sudah dipegang olehnya tersebut. Dia sudah tidak sabar untuk segera melakukan operasi plastik yang akan merubah dirinya menjadi sosok seperti Rena. Mungkin ini tidak salah, apalagi Rena memiliki bentuk wajah yang begitu cantik. Sudah pasti Bintang akan tergoda pada sosok Dasha yang baru. Sehingga ia akan meninggalkan Irina. Sebelum Bintang akan dibuat patah hati oleh Dasha itu sendiri."Semua dokumen sudah kamu tandatangani. Besok kita akan melakukan bedah plastik itu." Oscar menerima dokumen tersebut."Di mana kamu akan melakukan operasi itu?" tanya Dasha penasaran."Tentunya di sini. Ada salah satu ruangan yang biasa aku gunakan untuk melakukan operasi plastik. Ruangan itu steril dan bersih. Jadi kamu tidak perlu khawatir akan kebersihannya." jawab Oscar.Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se