Share

Terkejut

Oscar membuka pintu rumahnya dengan begitu lebar. Dia mempersilakan Dasha untuk masuk ke dalam rumahnya. Bagaimana rumah Oscar yang begitu luas, akan menjadi tempat untuk Dasha melakukan operasi plastik.

Mata Dasha tidak henti dibuat takjub oleh kemegahan dari rumah Oscar. Apalagi saat dia melihat bagaimana rumah Oscar yang di penuhi dengan barang-barang mewah nan mahal. Seperti rumah seorang sultan yang memiliki kekayaan yang melimpah. Rumah ini benar-benar nyaman untuk di tinggali oleh siapapun.

Tidak terdengar suara apapun, rumah ini terasa begitu sepi dan sunyi. Padahal rumah Oscar memiliki luas yang sangat besar. Akan sedikit aneh ketika hanya ada Oscar yang tinggal sendiri di rumah ini. Mengingat rumah yang memiliki ukuran yang luas.

Dasha melihat ke seluruh area bagian rumah Oscar yang besar tersebut. Dia menyaksikan bagaimana ikan-ikan menari di sebuah akuarium besar. Begitu juga dengan suara kicauan burung yang mulai terdengar di dekat rumah Oscar.

Perjalanan Dasha tidak sampai di situ saja. Dia melihat berbagai benda yang ada di rumah Oscar. Salah satunya adalah benda-benda antik yang di simpan oleh Oscar dalam sebuah lemari besar. Benda-benda itu terlihat begitu mewah dengan lemari mahal yang dimiliki oleh Oscar.

"Kamu menyukai rumahku?" tanya Oscar.

"Sepertinya begitu. Tapi mengapa kamu tidak memiliki asisten rumah tangga. Apakah tidak merasa repot mengurus rumah sebesar ini?" jawab Dasha dengan pertanyaan juga.

"Sama sekali tidak. Aku tidak pernah merasa repot untuk mengurus semuanya. Aku bisa melakukan semua ini sendiri. Jadi tidak harus ada pembantu yang akan ku bayar. Aku tidak suka mengeluarkan uang lebih." ucap Oscar berjalan mendekat ke arah Dasha.

Mata Dasha tidak henti tertuju pada setiap ruangan yang ada di rumah Oscar. Matanya pun kini mulai mengarah pada sebuah ruang kecil yang berada di sebuah kamar. Ruangan kecil itu terlihat begitu terang, itu yang membuat Dasha begitu penasaran dengan ruangan tersebut.

Dasha yang penasaran dengan ruang kecil itu, berjalan mendekat ke arah ruangan tersebut. Oscar yang mulai tahu, Dasha akan menuju ke arah ruang kecil itu. Mulai bergerak untuk membuat Dasha tidak melihat ruangan itu. Ada beberapa hal yang mungkin akan membuat Dasha terkejut. Sehingga Oscar harus segera melarang Dasha untuk masuk ke ruang itu..

"Aku pikir kamu tidak harus masuk ke ruang kecil ini. Bukan ruangan yang harus kamu ketahui." ucap Oscar menutup pintu ruang kecil itu.

"Mengapa demikian, alangkah baiknya aku tahu tempat itu. Sehingga mungkin saja aku akan semakin hapal dengan ruangan yang ada di rumahmu. Aku harap kamu bisa memberitahuku akan ruangan tersebut." pinta Dasha dengan sedikit paksaan.

"Bukan hal penting, jadi kamu tidak harus tahu akan ruangan tersebut." tegas Oscar.

"Bagaimana aku bisa percaya dengan dirimu, sementara kamu masih menyimpan rahasia. Aku mungkin saja akan ragu padamu yang masih tidak terbuka denganku."

Oscar melihat bagaimana Dasha mulai kembali ragu untuk melakukan operasi plastik bersama dengan dirinya. Mungkin saja kesempatan untuk dirinya dalam mengembalikan wajah dari mantan tunangannya akan hancur begitu saja. Tidak ada salahnya bagi Oscar untuk memberitahu isi yang ada di dalam ruangan kecil tersebut. Di sana hanya ada beberapa photo dari mantan tunangannya, bukan hal yang penting bagi Dasha juga.

"Baik, aku akan mengizinkan kamu masuk ke dalam ruangan kecil ini. Tapi kamu tidak boleh menyentuh apapun yang ada di dalam ruangan kecil tersebut." pinta Oscar.

"Baik, aku mengerti semua permintaanmu."

Oscar secara perlahan mulai membuka pintu pada ruangan tersebut. Dengan segera ruangan itu pun terbuka dengan begitu lebarnya. Ruangan dengan penerangan yang begitu tinggi, seketika membuat Dasha mulai merasakan kurang nyaman. Tetapi rasa penasaran yang tinggi dari Dasha akan ruangan itu. Seketika membuang ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Dasha.

Ada ratusan bingkai photo di ruangan tersebut. Beberapa menempel di tembok, sementara yang lainnya berada di atas tiga laci besar. Ruangan itu benar-benar di penuhi oleh photo perempuan.

"Siapa yang ada di photo ini?" tanya Dasha.

Oscar mendekati Dasha, dia mengambil salah satu photo tersebut. Menceritakan sosok perempuan tersebut.

"Dia adalah Rena. Mantan tunanganku dulu. Sayangnya kita berdua tidak berjodoh, sebab Rena terlebih dahulu dipanggil Tuhan."

Dasha merasa bersalah telah membuat Oscar sedih dengan luka lama yang kembali dibuka oleh Dasha. Ia merasakan sakit yang dialami oleh Oscar tentu. Bagaimana pun juga, itu adalah luka yang cukup serius di alami oleh Oscar akan mantan tunangannya tersebut.

"Maafkan atas pertanyaan yang ku ajukan, aku tidak bermaksud untuk bertanya hal itu padamu." ucap Dasha.

Oscar menatap wajah Dasha dengan penuh penghayatan. Dia melihat bagaimana wajah Dasha sepertinya cocok untuk Oscar rubah menjadi mirip seperti Rena. Sehingga obsesi Oscar akan Rena akan terpenuhi dengan melakukan bedah plastik pada wajah Dasha.

"Apa kamu tidak keberatan saat aku merubah wajahmu menjadi mirip seperti Rena?" tanya Oscar.

"Maksud kamu?" tanya Dasha terkejut.

"Aku ingin mengembalikan kenanganku dengan Rena. Tentu melakukan bedah plastik pada wajahmu adalah hal yang tidak salah. Aku ingin bisa kembali melihat wajah Rena setiap hari. Tentu hal itu bisa aku lakukan dengan melakukan bedah plastik pada wajahmu. Sehingga kamu akan memiliki wajah yang mirip dengan Rena." pinta Oscar dengan penuh harap.

Dasha terkejut dengan keinginan dari Oscar tersebut. Mungkin saja mereka akan melakukan hubungan liar dengan obsesi Oscar akan mantan tunangannya. Itu bukan hal yang buruk, tapi apa mungkin Dasha bisa membawa dirinya seperti mantan tunangan Oscar?

Komen (1)
goodnovel comment avatar
cactus love
wah dokter yang pelit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status