Share

Tetap Saja Meremehkan

"Nara? Nara?"

Suara Aidan sayup-sayup terdengar menelusup ke dalam indra pendengaran Nara. Gadis itu seperti tertarik dari kegelapan, dan pelan membuka mata. Dia terkejut saat menyadari, kepalanya tengah bersandar di dada kokoh Aidan.

"M-maaf, Mas," ucap gadis itu gugup. Dia buru-buru menarik diri dan kini berusaha berdiri dengan tegak, meski kepalanya masih terasa pening.

"Kamu nggak papa?" Aidan mengerutkan kening, menatap gadis di hadapannya dengan tatapan penuh selidik. Dia masih menganggap Nara hanya berpura-pura pingsan. Lalu, gadis itu akan membeberkan apa yang telah dilihatnya selama dia tidak sadarkan diri. Aidan bersiap-siap untuk mendengarkan lelucon itu.

"Mas, aku lihat ada bangunan misterius yang dipagari besi."

Aidan menghela napas berat. "Oh ya? Bangunan apa? Dan di mana?"

"Tidak begitu jelas, Mas ... mungkin ada di dalam hutan ini."

"Terus apa hubungannya bangunan itu dengan pembunuh Arina? Bisa kau jelaskan?" tantang Aidan. Pria tampan itu terlihat cukup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status