/ Romansa / Terjebak Permainan Sang Presdir / Bab 139. Cerita Di Balik Cheese Cake

공유

Bab 139. Cerita Di Balik Cheese Cake

작가: Romero Un
last update 최신 업데이트: 2025-02-22 09:26:45

“Kalau dia laki-laki jahat seperti Julius, aku juga nggak akan menerimanya, Pa. Tapi Raffael nggak seperti itu.”

Manda menepuk punggung tangan sang ayah, meminta perhatian untuk memikirkan lebih dalam.

Rowan menghela napas. “Bukan soal dia, Nak. Papa nggak buta kalau Raffael adalah laki-laki baik. Hanya saja, sekelilingnya nggak mendukungmu. Kau nggak buta soal itu kan?”

Kali ini Manda terdiam.

Ia tidak tahu bagaimana merespon ketakutan sang ayah. Ia juga tidak tahu bagaimana meyakinkan bahwa lebih baik bersama Raffael dan menghadapinya bersama ketimbang hidup tenang tapi tanpa Raffael.

“Bagaimana kalau suatu hari, orang tua atau saudaranya mencelakai kamu dan anak kamu?” Rowan menambahkan lagi. “Sebagai papa, semua itu bayangan yang membuatku was-was, Nak.”

Manda tertunduk. Wajahnya semakin muram menahan air mata yang mulai membuat netranya panas. Ia tidak tahu harus berkata apa, karena semua yang dikatakan sang ayah benar.

Semisal saja, Raffael berjanji akan menjaga Manda dengan n
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 140. Lamaran Ulang

    “Dia pindah ke rumah sebelah dengan niat mengganggu Manda, jadi saya membayar lebih untuk rumah itu dan meratakannya dengan tanah.”Wajah Raffael terlihat bahagia saat mengatakannya. Dan Rowan pun tak sadar ikut tertawa membayangkan seperti apa tampang Julius saat kejadian. “Apa kau ingin membangun sesuatu di lahan sebelah? Aku bisa mengurusnya, Pa.”Rowan terkejut mendengar tawaran itu. Ia tidak terpikir untuk membangun sesuatu untuk saat ini. “Biar Manda saja yang pikirkan. Mungkin dia lebih butuh daripada aku.”Raffael mengangguk setuju. Ia sudah memiliki beberapa pilihan desain untuk lahan di sebelah rumah itu, tapi ia tak bermaksud membangunnya untuk Manda. CEO RAFT entertainment itu berencana membawa mereka kembali ke Jakarta, setelah semua tenang. ‘Yeah, mungkin aku akan coba bicara bulan depan.’Untuk saat ini, ada hal lain yang harus dilakukan Raffael. Selesai menikmati kue yang dibawa Rowan, mereka berkumpul di ruang tengah. Raffael meraih tangan Manda sambil menatap dua

    최신 업데이트 : 2025-02-22
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 141. Definisi Seorang Ibu

    “Sepertinya harus operasi, Bu Manda, Pak Raffael.”Sang dokter akhirnya harus datang bertugas di hari liburnya, karena sampai pukul 11 malam bukaan jalan lahir Manda tak kunjung bertambah. “Kalau tidak operasi kenapa, Dok?” tanya Manda khawatir. Ini pertama kalinya ia melakukan tindakan besar seperti operasi. “Adik bayinya sungsang di dalam. Untuk membetulkan lagi, waktunya tidak akan keburu karena air ketubannya sudah banyak keluar. Akan berbahaya buat bayinya, Bu.” Dokter berusaha meyakinkan Manda bahwa operasi c-section adalah jalan terbaik. Melihat Manda keberatan dengan tindakan operasi, Raffael meminta waktu sebentar untuk bicara dengan Manda. Sang dokter memberi waktu setengah jam untuk memberikan keputusan. Raffael meraih tangan Manda dan mengecupnya pelan. “Honey, apa yang kamu takutkan? Tenang saja, dokter ini kenalan Chin Han, jadi nggak akan melakukan hal jahat.”Manda merajuk. “Kata orang, kalau lahirin anak cesar, nggak bakal bisa disebut seorang ‘ibu’. Aku mau ja

    최신 업데이트 : 2025-02-22
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 142. Nama

    “Raffael, apa kau sudah siapkan nama untuk putramu?” tanya Diana yang sedang mengusap layar ponselnya sejak tadi.Ia sedang membuka situs internet terkait nama-nama yang mungkin cocok bagi cucunya.“Rama? Raffael Manda.”Diana langsung berhenti menatap ponselnya dan memandang menantunya itu dengan tatapan tak setuju. “No! Cari nama lain!” Raffael menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal. Baru kali ini ia mencari nama untuk bayinya, tapi ia tidak tahu bagaimana mencarinya. Biasanya, ia akan minta Regan atau Chang untuk mencari tahu sesuatu.Melihat Raffael bingung, Diana menunjukkan layar ponselnya. “Buka ponselmu dan cari di internet, ‘nama bayi laki-laki’. Nah coba kamu cari di sana.”Mendengar itu Raffael langsung mengerjakan tugas pertamanya sebagai seorang ayah. “Bagaimana kalau Reinhard?” tanya Rowan penuh semangat. Wajah Raffael berubah jijik. “Jangan, Pa. Itu nama iparku yang licik.” “Licik?! Seperti apa?” tanya Rowan, bersiap kalau-kalau orang yang disebut Raffael bisa

    최신 업데이트 : 2025-02-23
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 143. Restu Diperoleh!

    “Nggak masalah!” seru Diana memberi izin. Rowan mengangguk. “Nama Adinata bukan nama keluarga. Aku hanya menyamakan nama Manda dengan namaku.”Rowan menambahkan, “Tapi kalau mulai sekarang itu jadi nama keluarga, kurasa nggak ada ruginya.”Netra Raffael berkaca-kaca mendapat izin tersebut. Ia akan segera meminta Natasya mengurusnya nanti.Raffael Adinata. Bintang Adinata. Manda Adinata. “Apa boleh kita menikah bulan depan, Manda, Mama, Papa?” tanya Raffael yang tak ingin menunggu lama. “Ha?! Bulan depan?! Nggak akan cukup waktunya, Raffa,” ujar Manda tak setuju. “Lagian, badan aku masih gemuk!”Raffael terkekeh. “Soal waktu, kamu nggak usah khawatir. Tinggal datang duduk manis, Sayang.”Rowan mengangguk setuju. “Benar, sebaiknya diurus segera. Jadi, akta lahir Bintang nanti nama Raffael sudah ada.”Raffael merasa bahagia karena mendapat dukungan dari ayah mertua yang selama ini selalu menolaknya. Manda pun tak punya alasan lagi. Ia akan berusaha mengembalikan bentuk tubuhnya kemb

    최신 업데이트 : 2025-02-23
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 144. Hasil Tes DNA

    “Pa, Manda sudah selesai. Raff, kamu mau gendong anak kamu nggak?” Diana tiba-tiba muncul dari balik pintu setelah 15 menit. Rowan beranjak dari sana kembali ke dalam ruang perawatan, tetapi Raffael terdiam. Sejak tadi ia menahan air mata haru ketika mendapat restu pribadi dari Rowan. Dan sekarang, ia ingin menikmati rasa bahagia itu lebih lama lagi. “Bahagia sekali.” Diana kini gantian yang berdiri di samping Raffael. Saat tadi hendak keluar, ia mengurungkan niatnya karena mendengar sang suami berbicara hati ke hati dengan Raffael. Raffael terkekeh singkat. “Mm.”Ia mengingat bagaimana hatinya terus mengecil setiap kali Rowan menolak kehadirannya. Walau semua berpikir Raffael pria yang angkuh dan tak tahu menilai kondisi, semua itu ia tahan dalam hatinya. Dan sekarang, kebahagiaan itu melebihi semua harta yang pernah ia miliki. Seberharga itu lah Manda baginya. Kalau tidak bertemu Manda malam itu, mungkin hari ini ia tidak punya niat melawan keinginan orang tuanya dan menikah

    최신 업데이트 : 2025-02-23
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 145. Mengawal Tes Ulang

    Ha! Ha! Ha!Raffael tergelak melihat apa yang tertulis di kertas hasil tes DNA itu. Rowan, Diana dan Yuike bergantian saling bertatapan, heran karena Raffael tertawa seperti orang kurang waras.Angka-angka pada hasil tes tersebut menyatakan bahwa probabilitas Raffael sebagai ayah biologis Bintang adalah 0%.“Pa, Ma. Kalau itu benar sekalipun, aku nggak akan melepaskan Manda.” Raffael berjanji. “Dan lagi, aku percaya Bintang anakku. Biar kumintakan foto kakekku.”Rowan mengangguk setuju.Pikir Rowan, ‘Bintang juga nggak ada mirip miripnya sama Julius. Apa ada yang campur tangan dengan hasil tes ini?’Tak sadar Rowan menatap istrinya sambil membatin, ‘Aku seperti ada di drama-drama yang istriku tonton.’Sementara itu, Manda mulai tak sabaran dan memanggil Raffael beberapa kali. Namun, karena Raffael sedang keluar ruangan untuk menghubungi seseorang, Diana yang datang memenuhi panggilan Manda. “Sebentar, Sayang. Pacarmu lagi keluar kamar.”Manda mengerucutkan bibirnya. “Apa di meja ada

    최신 업데이트 : 2025-02-24
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 146. Lawan Pertama, Jatuh!

    “Lihat ini!” seru Diana. Ia memperlihatkan foto yang disebar Raffael padanya dan juga Rowan semalam pada Manda. Foto masa kecil kakek Raffael benar-benar seperti memperlihatkan masa depan Bintang. “Kau nggak perlu lagi tes DNA, Nak.” Diana menambahkan. Sejak Manda bangun pagi, yang ia tanyakan hanyalah Raffael dan hasil tes DNA putra mereka. Bukannya Manda tak percaya bahwa Bintang adalah anaknya dengan Raffael, tapi memang seperti itulah sang sekretaris Manda Adinata. Ia tidak suka hidup dalam ketidakpastian. Kalau ia bisa bersiap dari sekarang, kenapa harus menunggu nanti setelah ada masalah. Manda baru saja akan memprotes ucapan Diana lagi, tetapi Raffael datang dan mengibaskan amplop putih di tangannya. “Hon, ini hasil tesnya. Terjamin keasliannya.”Dengan segera Manda mengeluarkan isi amplop itu dan meluruskan kertasnya. Ia mengambil video dan berkata, “Ini tes DNA Bintang. Dokter bilang kalau Raffael adalah ayah biologis dari Bintang.”Setelah itu, ia memasukkan kertasnya

    최신 업데이트 : 2025-02-24
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 147. Ancaman Camelia

    Tiga hari berlalu setelah Manda keluar dari rumah sakit.Pertanyaan Rowan siang itu di mobil, tidak mendapat jawaban memuaskan. Karena Raffael belum mendapatkan bukti kuat terkait keterlibatan Catherine dalam masalah pemalsuan data tes DNA.“Julius sudah mengaku kalau semua itu rencananya. Tapi Catherine menjadi pihak yang mendukung terlaksananya semua rencana Julius. Transferan yang diterima Julius jelas dari salah satu staf keluarga Soreim.”Rowan menatap Raffael, menunggu reaksi menantunya itu. “Nggak akan mudah menjerat Catherine. Dia pasti melakukan segala cara supaya nggak mengotori tangannya sendiri.”Rowan mengerutkan seluruh wajahnya. “Kejam sekali.”Calon suami Manda itu mengangguk setuju. “Bagi mereka hal biasa mengorbankan anak buah, Pa. Aku akan cari alasan lain untuk menjeratnya.”Detik berikutnya, bahasan Raffael berubah ceria. Karena tiba-tiba ia mengeluarkan setumpuk kertas berwarna peach di atas meja. Rowan dan istrinya menyipitkan mata, mencoba menebak apa yang di

    최신 업데이트 : 2025-02-24

최신 챕터

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Author's Note (Tamat)

    Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 260. Kebetulan, Aku Menikah Juga Hari Ini.

    “Bos, sudah keluar hasilnya.”Bintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. “Segera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.”“Black, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.”“Baik, Bos!”Sepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. “Auntie, tolong ke ruanganku.”2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. “Ada apa, Pak Bintang?”“Aku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.”Sang sekretaris senior itu mengangguk.‘Apa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.’ Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 259. Menciptakan Bukti

    “Oh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!”Bintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. “Kau dikerjai si Kanya?” tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. “Sepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.”Alexa mengerutkan dahi. “Kukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.”Kali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. “Kenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.”Alexa mendengus geli. “Siapa yang berani denganku?!”“Jadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?” Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. “Kebetulan aku melihatnya.”Mereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. “Kau juga hati-hati. A

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 258. Curiga

    “Aku nggak peduli.” Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. “Kita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.”“Buat apa?” tanya Adelia tak mengerti. “Kalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.”Mendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. “Tapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?” usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. “Aku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.”Wajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. “Hanya karena alasan itu?” gumamnya tak percaya.“Itu bukan ‘hanya’, My dear.” Bintang memeluk tubuh sang kekasih er

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 257. Mendadak

    “Bos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.”Black melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. “Mereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.”“Ah ….” Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. “Aku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.”Black mengangguk. “Baik, Bos.”“Tapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,” tambah Bintang, mengingatkan. “Aku dan Lia sedang liburan.”“Siap, Bos!”Sege

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 256. Pengalihan Skandal

    Ha! Ha! Ha! “Pertanyaan dari mana itu?” Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.“Kau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.”Netra Adelia membulat kaget. “Bohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.”Bintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, “Aku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.”Melihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. “Terus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?” tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.“Awalnya mau kasih kejutan. Tapi

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 255. Komunikasi Yang Terputus

    ‘... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.’Ucapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. ‘Kurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.’“Ternyata aku salah,” keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.‘Ah … sebaiknya aku juga ganti saja itu!’*** Keesokan paginya, Ad

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 254. Di Balik Skandal

    ‘Kalau diingat-ingat … aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.’Bintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. ‘Setelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.’“Nggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.”Pria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. “Apa aku harusnya menikahi Lia?” Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. “Tapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?”Sudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 253. Hubungan Yang Hambar

    “Dia tidur sambil berendam.”Bintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. “Lia.” Bintang mencoba membangunkannya. “Adelia!”Dengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. “Kenapa kau baru bangun sekarang, hm?” keluh Bintang. “Kau mengerjaiku ya?”Adelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. “Astaga! Apa aku ketiduran?”Melihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status