Share

14. Rebutan Kamar

Tak lama Lira masuk ke dalam kamarku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Heh, apa-apaan kamu, kenapa semua barang-barangmu di keluarkan lagi, sudah jelaskan aku sudah siapkan di koper tinggal angkat tuh barangmu pindah ke kamar lain, masih bagus tidak aku berantakin," tanya Lira dengan ketus.

"Ini orang nggak tau diri ya, ini kamar siapa, dan suruh siapa pindahin barang-barangku tanpa seizin yang punya, nggak sopan jadi orang ya," jawabku tak kalah ketusnya juga.

"Ini yang suruh Mas Ariel kok, kalau nggak percaya tanya aja sama dia," terangnya lagi.

"Ada apa sih Rum, nggak apalah dia di kamar ini toh masih banyak kamar yang lain, orang baik itu selalu mengalah saja," timpal Mamah mertua yang sok menasehati.

"Iya Rum, cuma perkara kamar aja sampe ribut begini, ngalah aja kenapa sih susah amat?" ujar Mbak Sukma yang tambah bikin aku jadi darah tinggi.

Mas Ariel pun menghampiriku yang masih berisi tegang dengan mereka. Bukan menasehati mereka malah aku yang terkena kemarahan Mas Ariel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status