Share

43. Titik Terang Keberadaan Lira

"Mbok terima kasih ya, sudah bela Arum di depan mereka," ucapku sambil memegang tangan Mbok Darmi.

"Sama-sama Neng, supaya mereka tahu mana yang benar mana yang salah, jangan sampai menjadi gibah dosa juga kalau kita tidak meluruskan masalah padahal kita tahu sebenarnya."

"Ya sudah Mbok tinggal dulu, mau ke depan sebentar!"

"Iya Mbok!"

"Apa yang kamu pikirkan Arum?" tanya Mas Lingga yang tiba-tiba datang dari depan dan membuyarkan lamunanku.

"Eh, Mas Lingga kaget in aja, nggak ada apa-apa."

"Terus kenapa melamun?"

"Arum lagi mikirin Mamah dan Lira sampai sekarang belum ada kabar, ini sudah jam 10 malam, anak buah ibu juga tidak ada berita, memang ke mana mereka, atau kita lapor polisi saja ya Mas?"

"Kalau kita lapor polisi nggak bakalan ditanggapi karena belum 1 x 24 jam, bisa jadi mereka lagi ke tempat teman-temannya."

"Mas, apa mungkin dia sama Shakira atau Dion ya?"

"Ponsel mereka apakah masih aktif?"

"Tadi sih masih aktif, coba aku telepon lagi."

Aku menekan nomor ponsel Ibu dan t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status