Suara keributan membuat Justin dan Athena langsung berlari menghampiri kamar anak-anak mereka dengan cepat. Seketika Athena terbelalak terkejut melihat Arnold dan Alaric memperebutka sebuah robot di tangan mereka.“Arnold, Alaric! Apa-apaan ini! Mommy tidak ingin kalian bertengkar seperti ini!” seru Athena memberikan peringatan pada kedua putraynya itu.Perkataan tegas Athena sukses membuat Arnold dan Alaric tidak lagi membuar keributan. Kedua putranya kini menundukan kepalanya. Ya, seperti bias ajika Arnold dan Alaric bersalah mereka akan menunduan kepala mereka, sebagai ungkapan mereka telah menyesal.“Arnold, Alaric, kenapa kalian bertengkar?” Suara Justin bertanya pada kedua putranya“Daddy, tadi Ka Arnold membuat tangan robotku patah. Dia menariknya robot Ka Arnold,” ucap Alaric dengan suara polosnya.Justin mengembuskan napas kasar. “Arnold, kenapa kau membat tangan robot Alaric patah?”“Maaf, Daddy. Aku sungguh tidak sengaja,” jawab Arnold dengan kepala tertunduk.Athena mendes
Waktu menunjukan pukul tujuh malam. Athena dan dibantu para pelayan menyajikan makanan ke atas meja. Ya, meski Athena memiliki banyak pelayan tapi Athena harus memastikan di atas meja adalah makanan kesukaan anak-anaknya. Karena memang kelima anaknya memiliki selera kesukaan makanan yang berbeda.“Tolong di sana salmon steaknya sajikan dengan kentang goreng,” ucap Athena pada sang pelayan seraya menunjuk kursi meja makan yang biasa diduduki oleh Joana.“Baik, Nyonya,” jawab sang pelayan dengan patuh.Ya, Salmon steak dipadukan dengan kentang goreng adalah kesukaan Joana. Berbeda dengan Jesslyn yang lebih memilih dipadukan dengan mashed potato dan extra keju. Lain halnya dengan Jasper. Makanan kesukaan Jasper adalah Rib Eye Steak, sama seperto makanan yang disukai oleh Justin. Sedangkan Arnold dan Alaric yang menyukai sirloin steak dan tenderloin steak. Itu kenapa banyak sekali jenis makanan yang berbeda yang dihidangkan di atas meja makan. Begitu pun dengan makanan penutup. Setiap ana
Matahari sudah tinggi. Suara kicauan burung bersahutan menandakan pagi telah menyapa. Selama lima tahun terakhir, Athena sudah terbiasa bangun pagi. Seperti saat ini, kala suami dan anak-anaknya masih tertidur lelap, Athena sudah lebih dulu terbangun. Bagaimana tidak? Athena yang selama ini mengurus suami dan anak-anaknya. Meski Athena memiliki pengasuh untuk kelima anaknya, tetap saja Athena turut andil dalam segala hal yang dibutuhkan oleh kelima anaknya. Athena tidak ingin kelima anaknya hanya dekat dengan para pengasuhnya saja. Dia pun ingin menemani tumbuh kembang kelima anak-anaknya.“Mommy… Good morning.” Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold dan Alaric kini sudah bangun, dan sudah selesai mandi. Mereka melangkah mendekat ke arah Athena yang tengah duduk bersantai di ruang keluarga.“Anak-anak kesayangan Mommy sudah bangun?” Athena merentangkan kedua tangannya, menyambut kelima anaknya yang mengamburkan tubuh mereka ke pelukannya.“Sudah, Mommy. Kami sudah bangun. Mommy. Di mana Daddy
Central Park, Manhattan, New York. “Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, Alaric jangan berlari seperti itu. Nanti kalian terjatuh. Astaga…” Suara Athena berseru kala melihat kelima anak-anaknya itu berlari saling mengejar satu sama lainnya.Ya, kini Athena bersama dengan Justin dan kelima anak-anaknya tengah menikmati sore di Central Park. Salah satu taman di Manhattan yang sangat indah jika dikunjungi di sore hari, terlebih saat musim semi. Musim terbaik di mana banyak bunga-bunga bertumbuhan. Dan cuaca yang sejuk, mendukung para pengunjung bersantai di taman yang berlokasikan di Manhattan.“Sayang, biarkan saja. Ada pengasuh dan juga pengawal yang selalu menjaga mereka.” Justin merengkuh bahu sang istri. “Lebih baik kita duduk di sana,” tunjuknya pada kursi yang ada di taman.Athena mendesah pelan. Kemudian dia mengangguk dan melangkah mengikuti sang suami yang mengajaknya duduk di kursi taman itu.“Justin,” panggil Athena seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami.“Ya?” J
“Cheers! Untuk keberhasilan kau terpilih sebagai pemeran utama di film yang dinantikan public. You are doing a good job, Athena,” tukas Julia seraya menyesap wine di tangannya.Malam ini, sebuah klub mewah di New York, 1 OAK Nightclub, menjadi tempat tujuan Athena dan Julia untuk merayakan keberhasilan Athena dalam terpilihnya menjadi pemeran utama dalam sebuah film yang dinantikan semua orang. Tatapan semua pria kini tertuju pada Athena yang terlihat begitu menawan. Gaun panjang berwarna merah, dengan belahan dada yang tinggi membuat Athena sangat cantik. Sudah sejak tadi para pria tidak berkedip menatap Athena. Ya, Athena Morris, tentu semua orang mengenalnya. Artis sekaligus model terkenal ini, selalu menjadi idola para pria. Tidak ada pria yang tidak mengagumi sosok Athena Morris. Cantik dan sempurna, itulah yang para pria gambarkan tentang sosok Athena Morris.Athena tersenyum puas. “Sudah aku katakan padamu, aku tidak akan mungkin tidak terpilih. Pasti aku akan terpilih dalam f
Tubuh Athena terdorong masuk ke dalam hotel oleh pria itu. Dia menarik tengkuk leher Athena, dan melumat bibirnya dengan liar. Tidak hanya diam, Athena membalas pagutan yang diberikan pria itu. Bibir mereka saling mencecapi, lidah mereka saling berpagutan. Mereka berciuman begitu panas. Kini pria itu membawa tangannya meremas pelan pinggang Athena.“Akh!” Athena mengerang saat pria itu mencium bibirnya dengan hebat.“Damn it, kau sangat cantik,” bisik pria itu begitu sensual di telinga Athena. Kemudian pria itu mulai melepaskan pengait dress milik Athena. Dalam sekejap, pria itu berhasil menanggalkan dress milik Athena, hingga terjatuh di lantai. Kilat mata kagum pria itu menatap tubuh Athena yang begitu indah.Tubuh Athena kini hanya terbalut oleh bra dan celana dalam berenda yang berwarna merah, yang tampak begitu seksi. Lekuk tubuh milik Athena begitu sempurna. Kulit mulus dan putih miliknya, benar-benar membuat hasrat pria itu semakin menggebu.Athena mulai membawa tangannya menge
Sinar matahari menembus jendela menyentuh wajah Athena yang kini masih tertidur lelap. Perlahan, Athena mulai membuka matanya. Seketika saat Athena sudah membuka matanya, dia merasakan perih dan sakit di pangkal pahanya. Kepalanya memberat, dia memijit pelan pelipisnya.Athena mengedarkan pandangannya, dia menatap dirinya berada di sebuah kamar hotel. Tampak Athena begitu terkejut melihat dirinya berada di sebuah hotel. Rasa perih di bagian bawahnya membuat Athena memejamkan mata sesaat. Dia merasakan perih dan sakit luar biasa di inti tubuhnya.“Kau sudah bangun?” Suara bariton menyapa, sontak membuat Athena membuka matanya dan terkejut.Mata Athena mendelik, melihat sosok pria dengan tubuh tegap, wajah yang tampan, rahang yang kokoh hanya memakai bathrobe. “Kau siapa?” seru Athena dengan tatapaan menghunus dingin ke arah pria itu. Namun, keterkejutan Athena perlahan memudar, saat dia menyadari pria itu adalah pria yang begitu mirip dengan seseorang yang dia sangat kenal. Athena lang
“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Athena dengan wajah begitu panik. Dia sendiri sudah tidak tahu harus seperti apa. Sejak dulu, Athena selalu menghindari pemberitaan di media. Dan sekarang, dirinya harus terjebak dengan situasi seperti ini. Athena benar-benar merutuki kebodohanya yang mabuk dan berakhir tidur dengan pria asing. Tidak, bukan hanya sekadar pria asing, tapi pria yang memiliki kekuasaan besar.Justin menuangkan wine ke gelas slokinya, kemudian menenggaknya hingga tandas. Raut wajah Justin menunjukkan kemarahannya, Namun, dia masih terlihat begitu tenang. “Aku menunggu assistant-ku, aku sudah meminta orangku mengusir media.”“Aku harus menghubungi manager-ku.” Athena berbalik, dia mencari keberadaan tasnya. Namun, saat Athena mencari tasnya, dia tidak herhasil menemukan keberadaan tasnya.“Apa kau melihat tasku?” tanya Athena yang kini menatap lekat Justin.“Kau pikir di saat kau mabuk, dan aku terkena obat sialan itu, aku memikirkan keberadaan tasmu?” tukas Ju